part 2

98 10 2
                                    

Tanpa sadar juga yoongi menatap jimin dengan sangat inti , seperti panah yang telah menemukan tujuan untuk mendaratkan ujungnya yang tajam.

"berikan dia padaku"ucap yoongi.

*
*
*
*
Jimin telah menyelesaikan nyanyianya entah kenapa beberapa detik diakhir lagunya dia merasa ngeri seperti dipantau oleh sesuatu dengan aura yang sangat kental , aura ganas dari min yoongi. Dia tak mau mengambil pusing mungkin saja dia salah arti bisa saja dia bergridik ngeri karena dilihat oleh para wanita berpakaian seksi dibawah panggung dengan tatapan ingin menelanjanginya saat itu juga.

Jimin pun akhirnya turun dari panggungnya. Dibawah panggung sana terlihat seokjin yang telah menunggunya "jiminie ikut aku keatas , namjoon bilang dia ingin menambahkan bonus untukmu karena kau kau berhasil membuat acaranya semakin seru"seokjin sembari menggandeng tangan bantet milik jimin dan mengajaknya kearah tangga dan menuju sebuah ruangan yang namjoon tentukan.

"Uhh tapi jungkook??"tanya jimin pada seokjin sambil mencari keberadaan adiknya .
"Tenang saja adikmu bersama teman barunya".

Teman baru? yang benar saja beberapa menit lalu dia masih duduk sendirian menungguku. Jimin melihat kearah meja dimana jungkook tadi menunggunya , mwoo?? Adiknya hilang kemana dia berada bocah bongsor itu tak ada disana. Jimin bingung dan resah dia takut terjadi sesuatu pada adik kecilnya apa lagi ini baru pertama kalinya jungkook datang ketempat penuh gadis berpakaian minim dia takut adiknya diperlakukan tidak baik dan bisa saja adiknya ditelanjangi oleh jalang jalang yang kepanasan melihat wajah tampan adiknya itu.

"Hyung tapi jungkook dia tidak ada ditempatnya"ucap jimin sambil mengitik dibelakang seokjin.

Seokjin memutar tubuhnya melebarkan maniknya dan menaikan alisnya "apa yang kau khawatirkan jiminie adikmu aman dalam jangkauanku"ucapnya seolah ingin menyakinkan jimin bahwa adiknya akan aman meskipun tak terlihat dijangkauan mata jimin.

"Baiklah hyung aku percaya padamu"sembari mengangguk pasrah.

Tak membutuhkan waktu lama sampailah pada sebuah pintu tempat tujuan jimin menunggu namjoon. Seokjin membuka pintu tersebut secara perlahan saat pintu tersebut terbuka nampaklah sebuah ruangan megah nan mewah dihiasi dengan furniture mahal tentu saja.
"Tunggu disini namjoon akan segera datang"ucap seokjin sambil memberikan perintah agar jimin masuk kedalam ruangan itu.

"Hyung kau yakin akan meninggalkanku sendirian disini"jimin melebarkan matanya sama seperti seekor kucing yang takut ditinggal pergi oleh majikannya.
"Baiklah aku akan menemanimu"seokjin dan jimin akhirnya masuk kedalam ruangan itu bersama.

Seokjin mendudukan diri disofa panjang nan empuk yang berada dekat dengan sudut ruangan tersebut, sedangkan jimin masih terpelongo melihat bagaimana cantiknya ruangan itu. Ruangan yang dimana dimeja kerja itu bertitlekan  CEO Kim Namjoon itu sangat megah benar benar megah. Namjoon hyung sangat pandai memilih barang berkelas yang tentu saja harganya bukan main main.

Puas memandangi seluruh isi ruangan kerja namjoon jimin mengingat suatu hal , ia sangat ingin menanyakan hal tersebut sejak pria pucat itu pertama kali datang dan menarik perhatian jimin ditambah lagi dia sampai sampai tak dihiraukan kehadirannya oleh pria pucat itu.
"Hyung aku ingin tanya sesuatu"ucapnya sedikit gugup.

"Ya ,Katakan jiminie"jawab seokjin tanpa melihat kearah jimin karena dia memainkan handphonenya.

"Anuu... Emmm yoongiii"ucapnya ragu.

"Yoongi??"seokjin sedikit terkejut dia mendongakkan wajahnya ke arah jimin

"Iya hyung,yoongi dia siapa?"jimin memandang seokjin dengan intim seolah dia butuh jawaban yang pasti dari paras tampan didepannya.

Idiosyncrasy [min yoongi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang