PROLOG

6 2 0
                                    


drap drap drap drap

"Arnesh...."

"Arnesh kamu dimana"

"ARNESH!!"

"ARNESH KAMU DIMANA!!!!"

"Hey sam hey aku disini kenapa kok kamu nangis" Ucap arnesh kebingungan.

"Arnesh kamu kemana aja" Ucap samudra sambil berlari mengampiri arnesh lalu memeluknya.

"Heheheh" Kekeh arnesh sambil  mengelus kepala samudra .

"tadi aku nyari bunga buat surprise kamu tapi pas ngedenger kamu nangis sambil manggil manggil nama aku, aku langsung buang bunganya terus lari kesini, lagian kamu kaya anak kecil sih ditinggal gitu aja nangis hahah" Ledek arnesh.

"Iiihh ko gituu sihh" Dengan nada kesal.

"udah ah ayo" Ajak arnesh sambil menggenjang tangan samudra.

"Nesh..." Panggil samudra.

"Iya sam kenapa?" Tanya arnesh kebingungan.

"Jangan tinggalin aku ya buktiin sama aku kalau laki laki itu ngga sama ngga cuma mau mainin perasaan cewek terus ninggalin gitu aja kamu janji ya nesh" Ucap samudra dengan raut muka yang gelisah.

"iya sam aku janji" Ucap arnesh sambil tersenyum.

"Yuk sam"

"Kemana?"

"Liat saudara kamu"

"Haahh saudara aku? Tanya samudra kebingungan.

"Udahh ayoo jangan banyak tanya"

"Iyaaa iyaa" Dengan nada terpaksa.

Mereka berdua pergi dan kepantai bersama lalu duduk di tepi pantai sambil menikmati matahari terbenam.

"Kok ke pantai nesh?" Tanya samudra yang terlihat kebingungan.

"Iya sam ini kan saudara kamu" Ucap arnesh santai.

"Kok saudara aku sih?" Tanya samudra kebingungan.

"Iya sam kamu sama pantai itu sama sama indah dan tempat aku pulang, tempat ternyaman aku, lagian samudra sama pantai juga ada hubungannya kan sam, ya jadi aku bilang kamu saudaranya pantai sam heheh" Ucap arnesh sambil tersenyum.

"kamu tau Ngga nesh, kamu itu yang selalu bikin aku tenang yang selalu bisa membuat aku nyaman dan aku sudah terlanjur tenggelam didalam kehidupan kamu sama seperti arti nama kamu arnesh yang berarti laut" Ucap samudra sambil tersenyum.

Beberapa menit kemudian langit sudah gelap arnesh dan samudra memutuskan untuk pulang diwaktu perjalanan pulang arnesh dan samudra memutuskan untuk mampir ke kedai kopi langganan arnesh dan samudra.

"Sam tadi kenapa minta aku janji buat ngga ninggalin kamu?" Tanya arnesh.

"entahlah nesh aku berfirasat kamu bakal ninggalin aku" Ucap samudra dengan gelisah.

Arnesh tersenyum simpul "kamu tau kan sam aku disini untuk jagain kamu lagian aku pergi buat cari apa karena rumah aku itu kamu sam tempat aku pulang tempat aku bersandar, kamu jangan khawatir lagi ya sam"

"iya nesh" Ucap samudra sambil tersenyum tenang.

Arnesh memang laki laki yang tidak ada beda nya dengan laki laki lain namun dia laki laki yang membuat aku selalu nyaman berada di dekatnya laki laki yang membuat aku yakin kalau semua laki laki tidak sama brengseknya, arnesh membuat hidupku yang tadinya hanya mengenal hitam putih abu abu  menjadi lebih berwarna.

"Samudra?" Panggil arnesh.

Samudra menoleh "yaaa?"

Arnesh mendekati samudra lalu membisikan "Apapun yang terjadi setelah ini kamu jangan marah sama semesta harus tetap ceria jangan berhenti tersenyum, karena semesta tidak suka melihat bidadarinya murung."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

samudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang