(mulai) Berantakan

19 1 2
                                    

Umur ku 17tahun. Perempuan, aku anak kedua dari tiga bersaudara. Tepat! aku anak tengah, dan sudah seringkali aku membaca artikel tentang Sindrom Anak Tengah, dan ya disetiap artikel aku merasa semua yang tertulis adalah tentang Aku. Mungkin sebagian dari anak tengah merasakan sindrom tersebut? Tapi kali ini aku ngga bahas soal aku sebagai anak tengah atau tentang sindrom anak tengah, tapi sekarang aku ingin berbagi cerita tentang "Berantakan"

Dulu, sewaktu Tk-SD aku selalu dapet peringkat 3 besar dikelas, jadi murid andalan guru, sering menang lomba non akademik, banyak teman, dan saat itu aku cukup menjadi pribadi yang religius, aku ngga mau pacaran, ngga mau dekat2 sama laki-laki, dan rajin sholat 5 waktu. Kemudian,
Saat aku SD, aku punya segudang impian, salah satunya bisa masuk SMP Favorite di daerah rumahku, dan Alhamdulillah, aku bisa gapai dan masuk ke SMP tersebut.

Dulu, sewaktu SMP, prestasi akademik ku menurun, aku juga jadi jarang ikut lomba non akademik, aku mulai banyak masalah dengan teman, dan mulai mengerti cinta-cintaan hehe (bukan cinta beneran). Di SMP aku mulai memiliki cinta monyet (pacar tapi kaya bukan pacar), aku benar-benar menjaga batasan, bahkan pegangan tangan juga tidak. Di SMP nilai ku jadi pas-pasan, dan sampai akhirnya NEM kelulusan aku kecil 33,90. Awalnya aku bercita-cita masuk SMA Favorit Ke-2 di daerah rumah ku, tetapi dengan nem ku yang seadanya, aku tidak keterima, dan masuk ke SMA lain. walaupun masih bisa dibilang SMA favorit juga sih..
Tapi tetap saja brarti aku gagal.
Aku sering juga diomelin karena tidak rajin membantu dirumah saat itu, apalagi aku anak tengah, jadi apapun masalahnya sprti aku yang salah..
Mulai berantakan..

Dulu, sewaktu SMA, aku mulai benar2  banyak mendapat masalah, dari teman, pacar, keluarga, pelajaran. Semua aspek itu kini buat aku benar-benar sulit untuk digapai. Di SMA, aku menjadi pribadi yang kurang religius, nilai akademik aku turun naik, pas-pasan. Dirumah orang tua sering bermasalah, dirumah aku jadi anak yang suka jadi sumber suatu masalah sepertinya, padahal aku sama sekali tidak bermaksud..
Ayah, Bunda, Kakak selalu bilang aku anak yang pemalas, tidak bertanggung jawab, ceroboh. Itulah aku. mereka selalu berkata begitu, aku akui, sering sekali ceroboh karna hal yang aku lupa.. sampai pada saat itu Ayah bilang "hal-hal itu yang bikin kita mandang negatif tentang kamu"
"Kamu tidak pernah bertanggung jawab sm yang kamu kerjakan" dll Sakit rasanya, dan ditambah lagi pikiran ku yang sedang memikirkan nilai-nilai diskolah, dan memilih PTN juga jurusannya. Taapi setelah ayah berkata begitu, aku semakin yakin kalau aku mulai berantakan..
Ditambah lagi sekarang gaya berpacaran yang sangat jauh berbeda dari sebelum2nya. Membuat aku berpikir semua yang aku lakukan tidak bermanfaat dan hanya meninggalkan penyesalan. Aku selalu jadi sumber masalah dalam keluarga, Dengan semua pikiran negatif keluarga dengan aku, buat aku jadi ingin belajar hidup mandiri. Tapi semua yang aku kerjakan itu tidak pernah ada yang berakhir bagus. Aku selalu merepotkan keluarga, bahkan mungkin bisa dibilang aku anak bandel.

Aku benar-benar merasa berantakan atas semua yang ada dihidup.. kebodohan,Kelalaian,kecerobohan aku membuat semua berpikir negatif ke diri aku. Jadi susah rasanya pengen punya mimpi... Sangat sedih rasanya...

Rasanya aku ingin bangkit, dan menata semua dari awal, tapi itu hal yang tidak mudah... Tapi aku mulai berantakan dalam segala aspek😭

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BerantakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang