I

33.9K 2.4K 85
                                    

Rae menunduk sepanjang jalan agar matanya tidak jelalatan ke mana-mana.
Rae rasa Rumah ini terlalu besar dan mewah untuk ditempati oleh satu orang pemilik saja, meski ada belasan pelayan yang menemani.

Menurut Rae orang yang tinggal di sini atau orang yang akan menjadi tuannya adalah orang yang sombong sekali.
Bagaimana mungkin sebagai seorang pria buta, pria ini tahu di mana letak semua ruangan?
Pasti dia hanya akan merepotkan semua pelayan.

"Ingat. Apapun yang dikatakan dan diinginkan oleh tuan Izanagi, kau tidak boleh membantahnya.
Kau di bayar mahal untuk menuruti semua kehendaknya"

Entah sudah keberapa kalinya, Butler bernama Hugo ini mengatakan hal ini?
Tentu saja Rae tahu kalau gajinya yang setara dengan gaji menejer ditempat kerjanya dulu, tidak akan didapat tanpa pengorbanan yang besar.

"Dalam cacatan yang aku berikan tadi, ada semua jadwal lengkap tuan Izanagi dalam satu hari.
Hal-hal yang disuka dan dibencinya.
Dan kau harus hapal semua itu.
Dan jangan bicara jika tuan Izanagi tidak bertanya atau menyuruhmu bicara"

Rae mengangguk mengerti meski dia tak tahu apa dia bisa melakukan semuanya sampai kontrak kerjanya selama dua tahu habis atau dia akan dipecat dihari pertamanya dan terpaksa hidup menggelandang sampai dapat perkerjaan lain.

Ini semua karena ayahnya yang bodoh.
Kalau bertemu dengan pria tua itu, Rae benar-benar akan membunuhnya dengan tangan kosong.
Pria bodoh yang gila judi itu, menjadikan rumah mereka sebagai taruhan, lalu kalah hingga mereka dipaksa keluar dari rumah sendiri.
Dan sekarang si tua bodoh itu menghilang dan membuat Rae jadi incaran para debt collector yang meminta pembayaran atas hutang si tua itu.
Rae harus menanggungnya sendiri dia tak mau membebani kakaknya lagi. Sudah cukup Rae memberi masalah padanya!

Yang pasti Rae tidak mau tidur di taman dan mandi di toilet umum lagi.
Jadi satu-satunya pekerjaan yang cocok untuknya saat ini adalah menjadi pelayan penuh waktu di rumah orang kaya hingga dia tidak perlu memikirkan makan dan tempat tinggal.
Dan Holla.....  akhirnya Rae diterima bekerja pada keluarga Sagira, keluarga yang masuk dalam daftar terkaya.

Jadi kesimpulannya Rae harus bertahan, paling tidak sampai dia punya uang simpanan dan bisa mencari tempat tinggal lain.
Yang harus Rae ingat adalah bahwa dia tidak boleh mengajukan pengunduran diri atau dia harus membayar ganti rugi sebesar satu milyar.
Rae hanya boleh dipecat, tapi tidak boleh memecat dirinya sendiri!

Rae terus berjalan dibelakang Hoga yang sepanjang jalan menunjukan semua ruangan dan nama-namanya.
Meminta Rae untuk ingat semuanya.
Rae bertanya-tanya, berapa lama lagi dia berjalan dan sampai ke ruangan pribadi tuannya.

Terus terang Rae agak kaget ketika mereka masuk dalam area kolam renang indoor yang ukurannya seperti kolam renang olimpiade yang digabung dengan tempat Gym yang peralatan fitnesnya super lengkap.
Dan diujung sana, Rae melihat seorang yang sedang memakai  pulldown machine.

Pria itu membelakangi mereka dan terus saja memainkan alat tersebut, membuat punggung telanjangnya yang lebar dan basah oleh keringat terlihat bekerja keras agar terlihat semakin kekar dan Indah.

Hugo diam saja, begitu juga dengan Rae yang tidak bisa melepaskan pandangannya dari pria yang sedang mandi keringat tersebut.
Mereka menunggu hingga pria tersebut selesai menghapus keringat di wajahnya dengan selembar handuk putih kecil.

"Tuan Izanagi, saya membawa pelayan pribadi anda yang baru"
Ucap Hugo yang menunduk sebagai salam hormat.

Pria tersebut berbalik, menatap kosong ke arah mereka dengan wajah yang datar cendrung keras tapi tetap membuat jantung Rae berdebar tak beraturan dan darahnya berdesir kuat.

 (Repost) A blind loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang