The complexity of love part 3

12.6K 173 1
                                    

Aku menolak sentuhan changmin. Changmin menatapku dengan datar.

Eki :"aku mau pulang."

Changmin :"aku akan mengobati lukamu."

Eki :"aku mau PULANG!"

Changmin :"kamu berteriak padaku sayang dan aku tidak suka itu."

Changmin melempar kotak P3K yang dia pegang. Dia menarikku memasuki kamar mandi dan memaksa melepas jas yang menutupi tubuh naketku. Dia menyalahkan shower yang ada di atas kami. Aku berusaha menutupi tubuhku tapi dia menahan tanganku di atas kepalaku. Changmin mulai meraba dadaku dan miss vku. Dia menyabuni seluruh tubuhku dengan kasar.

Changmin :"berhenti berontak!"

Eki :"jangan sentuh aku!"

Changmin menyeretku ke tempat tidur setelah membasuh seluruh tubuhku. Dia membuka seluruh baju yang melekat di tubuhnya dan mulai menindihku. Aku berusaha berontak tapi tenaganya terlaku kuat. Dia menahan tanganku tetap di atas kepalaku.

Changmin :"kamu milikku, aku akan membersihkan tubuhmu dari bekas - bekas laki - laki kotor itu. Hanya boleh ada bekasku di tubuhmu karna aku pemilikmu."

Eki :"tolong lepaskan."

Changmin membungkam bibirku dengan bibirnya. Dia memaksa memasukkan lidahnya ke dalam mulutku. Aku sengaja menutup rapat - rapat mulutku. Changmin meremas dadaku dan membuatku tersenyak. Dia tidak menyia - nyiakan kesempatan ini. Lidahnya mengekspos seluruh lidahku. Bibirnya tidak puas mengecap bibirku yang sudah membengkak karna ciuman kasarnya. Dia menggigit kecil leherku dan meninggalkan bercak merah di sana. Dia mulai turun ke dadaku dan mulai menjilat nippleku.

Eki :"uhhhh haah hen...aaahh tikan..."

Changmin :"sayang tubuhmu tidak bisa berbohong. Aku tahu kamu menikmati sentuhanku."

Eki :"ti...daak... Ahhh uhhh"

Changmin melepas tanganku dan mulai membelai pahaku. Dia menjilat nippleku secara bergantian. Sesekali dia menggigit lembut nippleku yang menegang di bawah sentuhannya. Aku merasakan sentuhan di miss vku yang mulai basah.

Changmin :"sudah basah ya sayang?"

Changmin turun dan membuka pahaku lebar - lebar. Dia mulai membuka miss vku dengan lembut. Aku sudah pasrah dengan apa yang terjadi. Rasanya otakku berhenti bekerja. Aku sudah tidak sanggup lagi memberontak di bawah sentuhan menggoda changmin.

Changmin :"sayang ini indah sekali. Kamu cantik sekali sayang. Datanglah untukku."

Changmin mulai menjilat klitilku dengan lembut. Aku mendesah menikmati sentuhannya. Aku meremas seprai dan rambut changmin. Changmin semakin bersemangat menjilati miss vku saat mendengar desahanku.

Eki :"aaahhhh aku... Mau pi...piss... Ahhhh.."

Changmin :"datanglah sayang aku akan menerimanya."

Tubuhku menegang saat sesuatu berbentuk cairan kental keluar dari miss vku. Changmin masih menjilati miss vku dengan rakus. Dia bangun dan memposisikan dirinya berada di miss vku. Aku menggelinjat saat miss vku di sentuh oleh benda asing yang keras.

Changmin :"ini akan sakit tapi aku bersumpah tidak berniat menyakitimu. sakitnya hanya sebentar dan setelah itu aku menjanjikan kenikmatan sayang."

Aku hanya diam menutup mata menikmati gesekan lembut di miss vku. Tiba - tiba aku terpekik saat merasakan sakit yang luar biasa di miss vku. Rasanya seperti di robek - robek saat changmin bergerak.

Eki :" appo."

Changmin mencium mataku yang mulai mengeluarkan air mata. Changmin mencium bibirku dengan lembut. Perlahan dia mulai bergerak maju dan mundur. Awalnya aku masih tersentak kesakitan tapi setelah itu aku merasakan kenikmatan yang luar biasa. Aku tidak bisa menahan desahanku saat changmin mulai memompa mr.pnya di miss vku.

Eki :"aahhhh aku...aahhh mau keluar..."

Changmin :"sebentar lagi sayang... Ahhhhhh.. Kita keluarkan bersama."

Changmin mengeluarkan miliknya saat aku mulai keluar. Changmin buru - buru masuk kekamar mandi. Saat changmin sedang di kamar mandi aku berusaha bangun. Betapa terkejutnya saat aku merasa sakit di miss vku dan aku menemukan bercak darah di seprai dan paha dalamku. Aku tersadar bahwa keperawananku sudah di renggut oleh changmin. Changmin keluar dari kamar mandi dan menghampiriku yang masih diam terpaku menutupi tubuhku dengan selimut. Changmin meraihku tapi aku menolak dengan kasar.

Changmin :"kamu harus tidur sayang."

Eki :"jangan pernah memanggilku dengan sebutan itu brengsek."

Changmin :"sayang aku tidak suka kamu bicara kasar padaku."

Eki :"peduli apa! Kau Laki - laki brengsek yang tidak punya hati! Tega - teganya kamu memperkosaku."

Aku menutupi tubuhku dengan selimut. Aku berusaha beranjak dari tempat tidur. Aku berusaha membuka pintunya tapi tidak bisa.

Changmin :"kamu mau kemana?"

Aku tidak mempedulikan pertanyaan changmin dan mulai menggedor - gedor pintu. Aku menatap balkon dan menuju ke sana. Aku melihat jarak ketinggian balkon lumayan tinggi. Aku mempererat ikatan selimut yang menutupi tubuhku. Aku mencoba memanjat pagar balkon. Tiba - tiba changmin berteriak.

Changmin :"kalau kamu masih nekat terjun aku bersumpah akan membawa kepala laki - laki bajingan itu."

Aku terdiam mendengar kata - kata changmin. Fikiranku mengarah ke luhan. Aku menengok menatap changmin yang menatapku dengan tajam.

Changmin :"aku tidak main - main. Xi luhan akan mati di tanganku."

Aku meremas pagar balkon dengan marah. Changmin menatapku dalam diam. Dia tidak bergerak sama sekali dari tempatnya.

Changmin :"kemari."

Eki :"dasar manusia berhati iblis. Kau tidak layak menyandang gelar sebagai manusia. Kau bahkan lebih rendah dari kotoran binatang."

Changmin :"datang sekarang kemari."

Aku memejamkan mata berusaha menahan air mataku. Aku meremas kencang - kencang pagar balkon. Aku bingung harus bagaimana. Aku sudah kotor dan pasti luhan tidak akan sudi menerimaku. Aku juga takut luhan di celakai changmin, tapi aku tidak mungkin bertahan di sini bersama orang brengsek itu. Aku merasa tuhan begitu tidak adil padaku. Apa tidak cukup aku kehilangan orang tuaku? Apa aku harus kehilangan orang yang aku cintai atau mengorbankan tubuhku di nodai laki - laki itu. Setetes air mata mengalir di pipiku sebagai tanda kehancuran hidupku. Dengan perlahan aku turun dan berjalan menghampiri changmin. Changmin masih menatapku dengan tajam. Aku meremas selimut yang menutupi tubuhku. Aku sujud di depan changmin.

Eki :" aku mohon lepaskan aku."

Changmin tidak menjawab dan memilih bungkam. Aku memberanikan diri menatapnya. Aku melihatnya menatapku dengan penuh ke marahan. Hatiku berdebar kencang di bawah tatapannya yang bagai iblis.

Eki :"aku mohon lepaskan aku. Aku mencintai luhan dan aku tidak akan bisa hidup tanpanya."

Changmin merenggutku bangun dan melemparku ke tempat tidur.

Changmin :"aku akan menghukummu."

Changmin mengambil gesper yang ada di tumpukkan bajunya yang memang berserakan di lantai. Aku menatap ketakutan saat dia menggulung gesper itu di telapak tangannya. Aku melihatnya menatapku dengan kemarahan yang besar. Aku berusaha mundur saat dia mulai mendekat. Aku menatapnya waspada takut tiba - tiba dia mencambukku dengan gesper itu. dalam hatiku berharap luhan menyelamatkanku sekarang juga.

                                TBC


The complexity of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang