The complexity of love part 5

9.1K 146 1
                                    

Aku membuka mata dan menatap sekelilingku. Aku terkejut saat menyadari aku sudah berada di kamar changmin. Aku menatap tubuhku yang sudah berganti pakaian. Changmin masuk ke kamar dengan membawa makanan. Dia menaruh nampan yang dia begang di meja sebelah tempat tidur. Aku menjauh ketakutan saat dia duduk di tepi tempat tidur.

Changmin :"kamu baik - baik saja? Apa luka di keningmu sakit?"

Aku menggeleng samar untuk menjawab pertanyaan changmin.

Changmin :"makanlah."

Changmin menyodorkan piring berisi makanan ke arahku. Dengan ragu aku menatap changmin yang menatapku lembut.

Changmin :"makanlah."

Aku meraih piring itu. Changmin sempat tersenyum menatapku.

Changmin :"ada sesuatu yang mau aku tunjukkan padamu setelah kamu merasa lebih baik sayang."

Eki :"apa?"

Changmin tersenyum menatapku yang mulai menunduk ketakutan saat dia mulai mendekat dan duduk di sampingku. Changmin tidak sama sekali menyentuhku hanya duduk di sebelahku. Ini yang membuatku sedikit terkejut.

Changmin :"sudah habiskan dulu lalu istirahat."

Aku meraih sendok dengan ragu dan mulai makan. Changmin sama sekali tidak menyentuhku.

Changmin :"apa makanannya enak?"

Eki :"iya."

Changmin :"syukurlah kamu menyukainya karna itu buatanku."

Aku terdiam.

Beberapa hari ini changmin sangat baik padaku. Dia tidak pernah memaksaku untuk tidur dengannya. Dia juga tidak menyentuhku.

Changmin :"ayo makan."

Eki :"hmm changmin."

Changmin menatapku untuk menunggu kata - kataku.

Changmin :"katakanlah sayang."

Eki :"apa yang waktu itu mau di perlihatkan?"

Changmin terdiam menatapku. Aku menunduk ketakutan di bawah tatapan tajam changmin.

Changmin :"kau siap melihat sesuatu yang aku ingin kamu lihat sayang?"

Aku mengangguk samar.

Changmin :"sebelumnya aku ingin kamu menghabiskan makananmu dulu."

changmin melanjutkan memakan makanannya dalam diam.

Changmin membawaku ke ruangan bawah tanah. Aku baru tahu dia memiliki ruangan bawah tanah. Aku merasa aura ruangan ini sangat menyeramkan. Changmin menggandengku memasuki sebuah pintu di ujung tangga. Ruangan ini banyak sekali jeruji - jeruji besi berisi anjing - anjing yang nampak menyeramkan. Aku menarik tangan changmin saat ada salah satu anjing yang menerjang jeruji.

Changmin :"tidak apa - apa."

Changmin membuka sebuah pintu besar yang ada di ruangan ini. aku mencium bau anyir yang menyengat. Changmin membawaku masuk lebih dalam dan betapa terkejutnya aku saat melihat ada 2 tubuh telanjang yang di ikat di sebuah bangku. Aku yakin yang satunya adalah seorang wanita. Tubuh mereka nampak memar dan di penuhi oleh darah. Kepala mereka di tutupi sebuah kain hitam.

Changmin :"ini yang mau aku tunjukkan sayang."

Ada seseorang laki - laki yang menyundut tubuh wanita dengan sebuah bara api. Wanita itu teriak meminta di lepaskan. Aku menutup telingaku ketakutan. Changmin merangkul tubukku untuk menahanku berdiri.

Eki :"kenapa mereka di perlakukan seperti ini. Lepaskan mereka."

Changmin hanya menatapku datar.

Changmin :"buka penutup muka mereka dan penggal laki - laki itu."

Eki :"tidak jangan! Changmin jangan!"

Changmin :"ini harus! Mereka berani - beraninya melukai wanitaku. Aku mereka harus merasakan 100x lipat yang kamu rasakan sayang. Ini bukti cintaku untukmu."

Aku menutup wajahku dengan kedua tanganku saat mendengar suara teriakan dan suara tebasan pedang. Aku merasakan sebuah benda yang mengenai kakiku. Perlahan aku membuka tanganku dan mencoba melihat apa yang ada di kakiku.

Eki :"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"

                             TBC


The complexity of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang