The complexity of love part 4

10.2K 167 1
                                    

Aku terus mencoba melepaskan ikatan gesper di tanganku yang mengikat tanganku dengan tiang tempat tidur. Changmin tidak berhenti mengocok Mr.Pnya di miss vku. Rasanya seluruh tubuhku kebas. Aku kehilangan tenaga saat changmin menyentakkan Mr.pnya dan menyemburkan benihnya di dalam miss vku. Aku menangis meratapi penghinaan yang di lakukan orang yang tidak aku kenal. Tubuhku rasanya sudah tidak bisa di gerakan lagi saat changmin memaksa mencium bibirku dengan rakus.

Changmin :"kamu sungguh nikmat sayang. Aku tidak akan membiarkanmu di lukai oleh orang lain sayang."

changmin membuka ikatan tanganku. Dia mengecup lebam yang di sebabkan ikatan gesper di pergelangan tanganku.

Changmin :"oh tidak jangan lebam."

Changmin menciumi lebam yang mengerikan di pergelangan tanganku. Changmin menarikku dalam pelukkannya.

Changmin :"tidurlah sayang."

Aku menggigit bibir bawahku menahan isak tangisku. Changmin membelai lembut rambutku. Perlahan karna rasa lelah dan putus asa aku tertidur.

Saat aku bangun aku melihat changmin duduk di sofa yang terletak tidak jauh dari tempat tidur. Dia menatapku dengan tatapan tajam. Dia tersenyum melihatku membuka mata menatapnya. Dia berjalan anggun menuju tempat tidur. Aku melihatnya sudah mengenakan jubah tidur berwarna hitam. Dia membelai pipiku. Aku tidak bisa menolak karna sentuhan itu karna tubuhku terasa sakit bila di gerakkan.

Changmin :"pagi sayang, kamu cantik sekali pagi ini."

Aku meremas seprai dan berusaha menahan rasa sakit di tubuhku. Aku berusaha menggeser tubuhku menjauh dari changmin.

Changmin :"aku tidak suka kamu menjauh sayang. Pagi ini akan ada dokter kepercayaanku yang akan melakukan pengobatan padamu. Aku rasa pasti masih sakit. Maaf aku tidak bisa mengontrolnya saat bersentuhan denganmu. Kamu sungguh luar biasa nikmat sayang."

dengan sekuat tenaga aku menampar changmin dengan keras. Aku berusaha bangun dengan tertatih. Changmin tersenyum kecut dan berusaha mendekatiku. Changmin terhenti saat mendengar suara ketukkan pintu.

Changmin tampak kesal tapi tetap menyuruh sang pengetuk pintu masuk. Aku merenggut ketakutan dan berusaha menutupi seluruh tubuhku dengan selimut.

Changmin :"dayang park suruh dokternya masuk."

Tidak lama seorang wanita masuk dan menatapku iba.

Changmin :"obati dia."

Dokter :"changmin kau!"

Changmin tidak mempedulikan dokter itu dan langsung keluar dari kamar. Dokter itu menghambur ke arahku. Aku menatap waspada pada dokter itu.

Dokter :"tenang aku tidak akan jahat padamu. Aku clara dan aku sahabat changmin"

Clara meraihku dengan lembut memelukku untuk menenangkanku.

Clara memberikan obat penghilang sakit. Dia juga membantuku membersihkan diri.

Clara :"istirahatlah eki."

Eki :"jangan tinggalkan aku clara."

Clara :"iya aku di sini eki."

Aku merenggut ketakutan saat changmin tiba - tiba masuk ke kamar.

Clara :"Changmin aku mau bicara."

Clara menarik keluar changmin dengan paksa. Aku mencoba membuka balkon kamar tapi terkunci. Aku merasa tidak yakin dengan pintu kamar. Hatiku mengatakan untuk mencoba membuka pintu kamar.

Eki :"aku harus keluar dari sini"

Aku menghampiri pintu kamar dan mencoba membuka pintu dan ternyata terbuka. Aku berusaha tenang saat keluar kamar. Aku bersembunyi saat ada seseorang yang lewat. Aku berhasil melewati pintu utama dan berusaha untuk mencari cara untuk melewati pagar yang sudah di penuhi para penjaga. Aku menatap tembok yang berada di belakangku. Aku mencoba memanjat tembok dan beruntung aku berhasil. Aku mencoba berjalan tanpa menimbulkan bunyi agar tidak di ketahui para penjaga. Aku berusaha berjalan mencari jalan raya untuk meminta pertolongan dengan tertatih. Sampai akhirnya aku menemukan mobil yang mau menolongku.

Aku merasa lega saat sampai di depan rumah luhan. Aku buru - buru masuk ke rumah.

Eki :"oppa..."

Aki mencari luhan di sekeliling kamar. Aku mencoba membuka pintu kamarnya dan mematung melihat luhan yang tidur telanjang dengan wanita lain.

Eki :"oppa?"

Luhan terbangun dan menatapku yang mematung menatapnya.

Luhan :"apa yang kau lakukan di sini?"

Eki :"oppa kenapa? Kenapa kau tega sekali padaku. Aku hampir mati....."

Luhan :"lalu? Kenapa kamu kabur dari tuan shim! Seharusnya kamu tetap di sana."

Eki :"apa maksudmu! Mengapa kau mengenal laki - laki brengsek itu?"

Luhan :"tentu aku tahu dia, dia sudah memberikan dana yang luar biasa banyak untuk perusahaanku."

Eki :"apa?"

Luhan bangkit dan memakai boxernya di depanku dengan santai. Aku memalingkan wajahku saat dia bangun. Aku berusaha menahan air mataku. Luhan mengangkat wajahku.

Luhan :"aku mencintaimu eki maka dari itu aku ingin kau mendapatkan yang terbaik dan aku harap kau juga mengharap itu untukku. Maka dari itu saat changmin memintamu dengan syarat dia akan memberikan dana yang sangat besar untuk perusahaanku. Toh changmin juga mencintaimu jadi aku yakin dia akan memperlakukanmu dengan sangat baik, jadi bagaimana malam pertamamu? Apa kau menikmatinya?"

Eki :"brengsek kau luhan! Kau menjualku! Apa salahku! selama ini aku mencintaimu tapi apa yang kau lakukan padaku! Kau menjualku!"

Aku memukul luhan mencurahkan rasa kecewaku padanya. Luhan menahan tanganku dan melemparku.

Luhan :"dasar wanita jalang! Aku sudah berbaik hati menjualmu pada laki - laki yang tampan dan kaya."

aku menerjang luhan tapi dia memukul wajahku sampai aku tersungkur di lantai. Aku merasa menubruk sesuatu dan aku tersadar yang aku tabrak tubuh orang. Aku mendongak untuk melihat siapa yang memelukku tapi penglihatanku memburam dan lama - kelamaan semua gelap.

                                TBC


The complexity of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang