Sementara di lapangan
Ketika Alya hampir menyelesaikan acara bersih-bersih nya tiba-tiba...
'Dug'
Ada bola yang mengenai kepala Alya.
"AW! Sakit tau!!!" Teriak Alya
"Aduh.. maaf ya aku nggak sengaja" Kata seseorang itu dengan nada khawatir dan setelah melihat orangnya Alya terpaku...
"Ka-kamu" Ucap Alya dengan terbata
Dan orang itu.....
.
.
.
.
.
.
.Dan orang itu juga terpaku melihat Alya.
"Eh Alya.. Kamu nggak apa-apa kan? Perlu ke UKS nggak?" Tanyanya dengan khawatir
"Gi-gilang" Ucap Alya meyakinkan dirinya sambil gugup
"Iya. Ini aku memangnya siapa lagi? Kamu udah lupa ya sama aku?" Ujarnya sambil sedikit bercanda guna menghilangkan canggung.
"Mana mungkin aku bisa lupa sama kamu Lang" batin Alya
"Eh.. Aku nggak apa-apa ko" Kata Alya
"Beneran? Kalau begitu aku mau kelapangan dulu ya temen aku udah nungguin" Ujar Gilang sambil meninggalkan Alya tanpa mau mendengarkan balasan Alya
"kamu sama sekali tidak berubah lang" batin Alya sambil menatap nanar punggung Gilang yang semakin menjauh
.
.
.
.
.
.
.
.Di kantin
"Kok Alya lama banget ya? Apa jangan-jangan dia kecapean? Atau pingsan? Atau tugasnya belum selesai? Atau..." Ucapan Nadia terpotong oleh Acha
"Nad! Stop! Kita tungguin aja Alya, Kamu itu nanya apa wawancara si?!" Tanya Acha dengan kesal
"Ish.. Aku kan khawatir sama Al.." ucapan Nadia terpotong lagi karena netranya menangkap sesuatu yang menyesakkan dadanya, yaitu sepasang kekasih yang sedang bermesraan.
"Nad.. kau baik?" Tanya Acha sambil mengikuti arah pandang sahabatnya itu. Acha paham betul bahwa temannya ini sedang tidak baik-baik saja
"A-aku baik Cha" Kata Nadia dengan terbata tidak yakin dengan jawabannya sendiri. Yang dilihat Nadia adalah Radit yang sedang suap-menyuap bersama kekasihnya yaitu stela yang tidak lain adalah salah satu primadona sekolah. Radit sendiri adalah mantan teman Nadia. Yang harus merelakan persahabatannya dikarenakan tumbuhnya perasaan Nadia pada Radit dan Radit tidak menyukai itu. Merasakan aura yang tidak mengenakkan, Acha sebagai teman yang baik segera mengalihkan perhatian Nadia.
"Nad. Kita cari Alya yuk, Kasian dia pasti capek.. Nanti kita kembali lagi kesini. Aku yang traktir deh" Ucap Acha dengan semangat nya yang mampu membuat Nadia menghilangkan sedikit rasa kesalnya. Dan inilah baiknya Acha meskipun terkesan cuek dan tidak peduli tetapi jika bersama sahabatnya ia akan menjadi pribadi yang lembut dan peka terhadap perasaan temannya.
"Ayo Cha. Aku juga udah gerah disini" Kata Nadia belum melepaskan pandangannya dari pasangan tersebut.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Meanwhile
Dikoridor sekolah"Duh.. laparnya, Nadia sama Acha kemana ya?! Ngga pengertian banget lihat temennya susah" Gerutu Alya sambil sesekali mengumpat.
"Nad! Cha!" Teriak Alya ketika melihat kedua sahabatnya tersebut.
"Dia bukan temen aku" Ucap Nadia sambil berwajah datar.
"Alya! Jangan teriak-teriak! Bikin malu aja" Timpal Acha ketika Alya berlari menghampiri keduanya
"Ish.. kalian ngga pengertian banget sih! Temennya lagi laper malah dimarahi" Kata Alya sambil cemberut
"Kau pikir kita sudah makan?! Kita juga lapar, Tadi ngga jadi makan gara-gara...." Ucapan Acha terpotong karena tersadar
"Udahlah kalau kalian lapar makan sana. Jangan nunggu aku, aku ngga lapar!" Kata Nadia sambil berjalan menjauhi kedua sahabatnya
"Nadia kenapa sih Cha? Kok kayak marah gitu?" Tanya Alya penasaran
"Nanti aja aku ceritain.. sekarang kita kekantin dulu aku laper banget" Ujar Acha sambil menyeret Alya untuk pergi ke kantin.
.
.
.
.
.
.
.
.Dikantin
"Cha. Tadi aku ketemu Gilang dilapangan" Kata Alya sambil terus mengaduk makannya.
"Wajarlah Ya! Kan kita masih satu sekolah sama kak Gilang.. Kita kelas 11 dan dia kelas 12, Meskipun Kelas kita beda jauh dari kak Gilang tapi ini masih sekolah dia juga Ya! Ayolah move on Ya.. Ngga guna mikirin mantan yang udah bahagia sama yang lain,Toh masih banyak laki-laki yang antri buat cewe secantik kamu! " Ucap Acha panjang lebar dengan wajah tak berdosa nya
"Iya sih cha, kita masih satu sekolah.. Tapi sekolah ini luas kan? Kenapa harus ketemu? Dan kenapa dia waktu ketemu aku sikapnya seolah nggak pernah terjadi apa-apa sama dia? Lagian kalau move on itu gampang.. Ngga ada lagi berita di tv yang judulnya 'Korban bunuh diri akibat patah hati' Move on itu ngga gampang Cha!" Kata Alya tak mau kalah dengan argumen Acha.
"Iya terserah ratu saja, Hamba mengaku kalah yang mulia" Timpal Acha dengan sarkastik yang hanya dibalas muka datar oleh Alya
"Oh iya, tadi Nadia kenapa?" Tanya Alya. Dan Acha pun menceritakan semua yang telah membuat Nadia marah
"Kasian banget Nadia, Ayo kita Cari.. biasanya dia diatap kan?" Tanya Alya memastikan
"Iya. Pasti dia disana" Balas Acha
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Acha dan Alya mencari Nadia diatap sekolah, tetapi malah menemukan sepasang kekasih yang mungkin sedang membolos bersama.
"Eh kalian... Ngapain disini? Mau ikutan bolos juga?" Tanya lelaki itu
"Enggak kok,kita mau cari Nadia" Kata Alya menutupi kegugupannya, sementara Acha hanya diam seolah tidak menganggap ada orang selain dirinya dan Alya
-Aku iri dengan mereka yang yang bisa dengan lantang menyuarakan air mata, sementara aku disini hanya bisa memasang tawa dan menyembunyikan segala luka-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBCHAII!! Aku up lagi:) Maaf kalau kependekan:( Chap depan aku coba bikin yang panjang, tapi ngga janji yaa.. Semoga suka, jangan lupa vote & comment cepat-lambat aku update tergantung vote kalian.. Minal aidzin wal faidzin juga:) maafin kalo author ada salah kata disini:(
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M OK
Romance'Aku baik-baik saja' aku akan terus berkata seperti itu setidaknya aku tidak terlihat begitu menyedihkan-Alya #91 In palsu (10 Juni) #40 in cinta palsu (13 Juni) #14 in Cinta palsu (15 Juni) #2 in cinta palsu (25 Juni)