Kenapa

3K 108 17
                                    

Ini adalah hari Senin. Seperti biasanya setiap hari Senin diadakan upacara bendera. Apa yang terbayang di benak kalian ketika mendengar kata upacara? Panas, bosan, malas dan lain yang beraroma tak menyenangkan. Begitu pula yang dirasakan oleh sebagian besar warga sekolah ini.
Kenan, Ezra, Rara, dan Andra berjalan bersama menuju lapangan upacara

"Duh kenapa sih kita setiap senin harus upacara? Kenapa gk yasinan aja? Kan lebih berfaedah dapat pahala"
Kenan ngedumel disepanjang perjalan dari kelasnya menuju lapangan upacara.

"iya juga sih" Ezra menyetujui apa yang dikatakan Kenan sambil mengerutkan alisnya.

"Cemen lupada! Cowok kok banyak ngeluhnya.. Gue cewek biasa aja tuh kalau disuruh upacara" serah Rara berniat menyulut emosi kedua sahabatnya itu.

Kenan menatap Rara dengan mata berapi api
"baco bacot bacot bacot"
Ucap Kenan secara cepat seperti orang lagi ngerap. Kenan gak mau denger apa yang dikatakan Rara.

Andra hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah kedua sahabatnya itu.

Setelah sampai ditengah lapangan mereka berbaris berdasarkan kelas masing masing.
Andra berada dibarisan paling depan. Ezra dibarisan paling belakang dan Kenan di depannya. Sedangkan Rara dibarisan yang terpisah.

"Duh kok lama banget dimulainya!" Kenan mulai mengeluh dan
mengentakkan kakinya sesekali.

"iya kok lama bangetya? Aku udah mandi keringat" ucap Ezra menimpali. Keringat sedari tadi bercucuran membasahi Ezra. Dia memang orang yang mudah berkeringat. Matahari begitu menyengat pagi ini.

"ah dingin! " Ezra berdecak kaget. Sesuatu yang sangat dingin tiba tu
Iba menempel dipipinya.
Dengan refleks dia berbalik dan mendapati Rafa yang melakukan hal itu

"Kamu ngapain disini? ini kan bukan barisan kelas kamu. sana pergi nanti ketahuan guru" ucap Ezra pada Rafa.

"iyaa tau, nih minum.. nanti dehidrasi, kamu gampang keringetan jadi harus banyak minum" jawab Rafa menyodorkan minuman dingin ke Ezra.

Ezra merasa sedikit bingung atas apa yang dilakukan Rafa. Dia menatap curiga. Dengan keraguan Ezra mengbil minuman itu

"Gak usah liatin aku kayak gitu..itu gak beracun.. Udah aku pergi dulu" jelas Rafa sambil mengusap kepala Ezra sebelum pergi.

Kejadian itu mengundang simpatik banyak mata yang tak bisa dijelaskan maksudnya.

"idih... Bucin banget!... Nih minim ninti dihidrisi" ledek Kenan sambil menirukan apa yang dikatakan Rafa tadi.

"eleh eleh, iri bilang boss! " celetuk Rara

"idih, ngapain juga gue iri sama yang kayak gitu" jawab Kenan bergidik geli lalu memalingkan wajahnya kelain arah.

Dikelas..

Entah mengapa guru biologi hari tidak masuk. Tentu saja hal ini merupakan kabar baik bagi sebagian besar murid.
Beberapa murid sibuk dengan dirinya masing masing dan ada juga yg sibuk untuk bergosip ria. Seperti halnya dengan Rara...

"Nan.. Kenan.. Hubungan lo sama Andra gimana? Udah sejauh mana?? Cerita kaliii" tanya Rara pelan namun antusias

"gimana apanya? Hubungan apa coba? " sebenarnya Kenan tahu persis maksud Rara, hanya saja Kenan terlalu malas dan malu untuk membahas hal itu.

Kejadian semalam masih terasa panas diingatan Kenan. Membayangkan betapa perkasanya Andra di ranjang membuat Kenan merasa malu.
Telingan kenan mulai memerah karna malu.

"Nan, kita udah lama sahabatan. Masa masalah gini aja lu gak mau cerita" ucap Rara dengan nada serius sambil memegang pundak Kenan guna meyakinkan

"iya ceritain dong, kitakan sahabat" Ezra tiba tiba muncul entah dari mana.

Not Just Love (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang