Part 5 Gara-gara secangkir kopi

22.1K 1K 4
                                    

"Alhamdulillah, acara ta’aruf adikku, Dahlia dengan Yusuf berjalan lancar. Insya Allah, aku ikhlas jika mereka harus menikah lebih dahulu. Toh, aku juga belum punya calon agar tidak dilangkahi oleh adikku" batin Yasmin.

Meskipun Dahlia masih kuliah, Yusuf sanggup membiayainya dengan pekerjaannya sebagai dosen di kampus Dahlia. Daripada mereka terjerumus ke dalam pacaran, lebih baik menikah, kan. Makanya Yasmin langsung setuju ketika Yusuf mengutarakan niatnya untuk melamar adiknya.

Hari ini Yasmin datang ke kantor agak pagi. Dia tidak enak kalau sampai datang terlambat karena kemarin dia sudah izin tidak masuk dengan Bayu. Yasmin kemudian masuk ke ruangan Bayu.

"Ya, Allah, kok meja kerjanya berantakan sekali" gumam Yasmin melihat cangkir kopi masih ada di atas meja kerja Bayu, belum diambil Office Boy.

Yasmin geleng-geleng kepala. "Pak Bayu kan orangnya perfectsionis kenapa bisa seperti ini."

Gadis itu mengeryitkan dahinya karena merasa heran. Setelah merapikan berkas-berkas di atas meja Bayu, Yasmin mau membawa cangkir kopi tadi ke pantry. Ketika dia membalikkan badan, dia terkejut bukan main karena tiba-tiba ada seseorang berada tepat di belakangnya.

“Kyaaaaaa!!!” teriak Yasmin kaget dan cangkir kopi yang masih ada ampasnya itu pun menghambur sempurna ke jas dan kemeja Bayu.

Mata Yasmin membulat kaget bercampur takut melihat ampas kopi sudah menempel di pakaian Bayu. Dia ketakutan bukan karena melihat penampakan Bayu di belakangnya, tetapi dia justru takut karena melihat ampas kopi yang sudah melekat di kemeja dan jas mahal Bosnya itu.

“Ma ... maaf, Pak. Sa ... saya tidak sengaja" ucap Yasmin gemetar dengan tangan yang refleks langsung mengelap jas Bayu yang kotor.

Yasmin tidak berpikir panjang lagi bahwa apa yang dilakukannya itu bukannya membuat noda menjadi bersih, tetapi malah tambah melebar kotornya. Jantung Yasmin pun tambah berdebar tak karuan karena ketakutan. Bayu menatapnya dalam  sehingga mata mereka pun beradu.

Deg. Jantung Yasmin pun berdebar kencang bukan karena takut lagi. Yasmin menundukkan kepalanya untuk menghindari tatapan mata Bayu. Dia lalu melihat jas dan kemeja Bayu yang tambah kotor itu. Sementara tangannya masih menempel di jas Bayu.

“Sudah singkirkan tanganmu" perintah Bayu masih menatap Yasmin tajam dengan wajah dinginnya.

Hati Yasmin pun menciut. "Apakah dia akan memecatku gara-gara ini. Lagi pula, kenapa juga dia tiba-tiba berdiri tepat di belakangku. Wajar kan kalau aku kaget setengah mati" batin Yasmin cemas.

Wajah Yasmin sudah pucat pasi. Bayu pun berjalan ke arah kursi kebesarannya lalu menelpon seseorang.

“Karyo, antarkan kemeja dan jasku ke kantor sekarang!” perintah Bayu di telpon.

“Kamu!!” panggil Bayu melihat Yasmin dengan posisi masih membelakanginya .

“Ya, Pak" Yasmin pun berbalik menghadap Bayu.

“Setelah pakaian baruku datang, pakaian yang kotor ini harus kamu bersihkan seperti semula. Jika tidak, kamu harus menggantinya” ancam Bayu. Yasmin mengangguk ketakutan.

“Kemeja dan jas ini harganya sama dengan satu bulan gaji kamu. Mengerti!!" sambung Bayu geram.

Yasmin hanya melongo tidak percaya. "Ya, Allah, bisa habis gajiku satu bulan, kalau nanti aku tidak bisa membersihkan noda kopi di pakaiannya nanti" pikir Yasmin.

My Bos is My Husband (Dikontrak Mangatoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang