Aku diberi kepercayaan bu Kris untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional, terkejut saat mendengar tawaran ini karena seumur-umur aku belum pernah mengikuti lomba di bidang akademik, paling-paling lomba yang ringan-ringan itu pun antar kelas nah lomba kali ini antar kecamatan, dan jika lolos akan masuk ke tingkat kota dan begitu seterusnya.
Bayu juga diberi kepercayaan bu Kris untuk mengikuti Olimpiade dia diikutkan dalam cabang matematika sedangkan aku IPA. Dengan waktu yang cukup singkat kami di gembleng secara terus menerus sampai hari H.
Saat pagi kami mengikuti bimbingan bersama kakak kelas 9 yang sebentar lagi akan ujian, saat siang kita mendapat tambahan dari bu Kris dan saat hari libur pun aku dan Bayu disuruh datang ke rumah bu Kris untuk diberi pembekalan materi yang cukup matang dan bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Kakak kelas juga turut membantu usaha kami, mereka membantu saat kami mengikuti bimbingan di kelas 9, mereka berusaha menjelaskan secara detail untuk materi yang belum kami pahami.
Saat bimbingan di kelas 9 aku dan Bayu mendapat bangku khusus yang di depannya duduk siswa pilihan untuk mengajari saat kami kesulitan. Kak Rakha mengajari matematika pada Bayu, kak Reno mengajari aku IPA dan kak Shalsa mengajari aku dan Bayu saat soal bahasa inggris, karena saat ditingkat kota menuju provinsi soal hadir dengan sajian bahasa inggris se-jumlah 10 soal.
Mereka yang di tugaskan mengajari kami saat waktu luang sangat telaten dan tidak putus asa saat aku atau Bayu sulit saat di jelaskan.
Lomba 3 hari lagi akan dilaksanakan, aku dan Bayu semakin sibuk berkutat dengan permasalahan seputar mapel yang akan dilombakan. Saat semua siswa sudah pulang kami tetap berada di sekolah untuk mendapatkan bimbingan lagi dengan dibantu kakak kelas dan guru. Penat rasanya seharian berkutat dengan seputar permasalahan fisika dan biologi yang semakin di selami akan semakin menimbulkan rasa penasaran dan ingin tahu sehingga menuntutku untuk menambah dan menambah lagi pemahaman materi.
Waktu istirahat diberikan kami habiskan untuk makan dan sholat, kami makan disebuah warung kecil di sebrang sekolah dengan di traktir kak Reno yang baik hati dan tidak sombong (dasar gratisan aja maunya) dan sholat dhuhur jama’ah dengan diimami kak Rakha yang sholeh dan cakep maksimal bikin klepek-klepek, dia pinter juga hadeuh idaman dah tu idaman.
Jam istirahat yang diberikan telah berakhir dan sekarang kita mulai sibuk lagi, sampai tak terasa waktu menunjukkan pukul 4 lebih 15 menit. Aku dan kakak kelas yang selama hampir 2 minggu bersama sekarang menjadi sangat akrab seperti teman lama, kita tak segan melakukan hal konyol merefresh otak kita dari pelajaran yang amazing.
Kak Reno yang selama ini selalu telaten mengajariku diam-diam menaruh hati, entah apa yang membuat cowok berdarah Minang-Jawa ini menaruh hati padaku padahal jika dibandingkan dengan cewek di kelasnya aku sangat jauh berada di bawah mereka yang cantik-cantik, pintar, kalem pokoknya perfect kalau aku bilang.
Hari Minggu aku dan Bayu disuruh ke rumah bu Kris untuk belajar disana seperti biasa aku berjalan kaki rumah bu Kris lebih jauh dari sekolahan sehingga butuh tenaga ekstra untuk sampai disana dengan keadaan jalan yang pas untuk diet.
Sesampainya disana dimeja belajar telah disiapkan berbagai jajanan yang menggodaku untuk memakan. Bu Kris mau ngajak makan bersama apa belajar bersama sih dalam hatiku bergumam tak lama kemudian Bayu datang dengan sepeda motor vario hitam.
Setelah diizinkan makan jajanan yang disediakan bu Kris belajar pun dimulai. Aku dan Bayu akan berjuang keesokan harinya jadi hari ini adalah bimbingan terakhir yang diberikan bu Kris setelah itu hanya gemblengan berupa kalimat penyemangat yang diberikan bu Kris. Hari ini aku memantapkan fisika pada bab kalor dan jaringan bagian biologi.
Ditengah-tengah konsentrasi kami hpku berdering menyebabkan kami yang sedang konsentrasi maksimal dengan sedikit ketegangan terkejut dengan suara hpku, aku melihat siapa yang menelfon ternyata kak Reno, aku meriject panggilan itu karena ingin quality time dengan pacar baruku yaitu IPA tapi lagi-lagi hpku berdering dan bu Kris menyuruhku untuk mengangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT
Teen FictionPertemuan singkat dengannya membuatku terjebak dalam nostalgia. Aku tak tahu sampai kapan rinduku ini dibalas temu, setelah sekian lama terpisah jarak ratusan kilometer jauhnya, berbeda kota bahkan provinsi namun, masih satu jangkauan Indonesia ray...