6. Panic

1.5K 223 39
                                    

Malam menjelang, matahari mulai tergantikan oleh bulan di hamparan langit luas yang berbintang. Setelah memastikan ia orang terakhir yang meninggalkan kantor, Daniel melajukan mobilnya keluar dari area parkir basement gedung kantornya.

Daniel tidak sendiri. Ada Nayoung yang menemaninya di kursi penumpang samping kemudi. Wanita cantik itu mengunjunginya di kantor setelah makan siang. Dengan wajah merajuknya yang tampak menawan, ia menyuarakan kemarahannya pada Daniel. Wanita mana yang tidak marah jika dijanjikan untuk bertemu tetapi ternyata sang pria tidak kunjung datang, bahkan setelah ia menunggu sejak pagi buta hingga malam hari. Terlebih Daniel sama sekali tidak mengirimkan satu pun pesan yang berisikan bahwa ia tidak jadi datang ke apartemen tempat mereka berjanji untuk bertemu. Hell, apa Daniel tidak tau, Nayoung itu seorang artis papan atas! Meluangkan waktu satu hari penuh sangat susah, tapi pria itu malah menyia-nyiakannya dengan gampangnya.

Untuk itu di sini lah mereka sekarang. Dalam perjalanan menuju sebuah restoran Perancis yang sudah dipesan seluruhnya agar tidak mengganggu waktu berduaan mereka. Tentu saja semua Daniel lakukan agar Nayoung berhenti marah dan merajuk. Oh pria tampan itu juga membelikan tas mewah keluaran brand ternama dengan harga selangit dan satu set bikini two piece mengingat sekarang sedang musim panas.

Dan ya cara itu selalu berhasil untuk meluluhkan wanita manapun. Bagi Daniel tidak masalah untuk kehilangan sedikit uang di rekeningnya asalkan ia tidak perlu dipusingkan dengan rengekan dan tingkah menyebalkan wanita jika sedang marah.

Hal yang tidak pernah ia lakukan pada Jihoon, istrinya.

Jika diingat-ingat lagi, Jihoon belum pernah marah padanya. Tidak sekalipun selama pernikahan mereka. Entah lah jika Jihoon sampai tau bahwa Daniel berselingkuh di belakangnya, mungkin pria manis itu akan marah? Atau mungkin tidak sama sekali.

"Oppa."

Panggilan dan sentuhan Nayoung di pundaknya membangunkan Daniel dari lamunannya. Ah Daniel banyak melamun akhir-akhir ini.

Pria tampan itu menoleh pada wanitanya sembari mematikan mesin mobil. Tersenyum lembut pada wanita cantik yang memandangnya heran.

Mereka sudah sampai di area parkir restoran tujuan mereka sejak tadi, tapi Daniel terlalu larut dalam lamunannya sampai-sampai wanita di sisinya perlu untuk menyadarkannya.

"Apa yang kau pikirkan? Kenapa terus memikirkan yang lain saat aku ada di sini?" Ketus Nayoung sambil membuka pintu mobil dan turun dari sana, berjalan menghentakkan kakinya hingga menimbulkan suara ketukan stilettò yang cukup keras berbenturan dengan tanah.

Sejenak Daniel mengusap wajahnya kasar. Merutuk dalam hati melihat lagi-lagi wanita itu marah padanya.

Apa tidak bisa dia mengerti bahwa di dunia ini masih banyak yang perlu Daniel pikirkan selain mengurusi amarahnya yang gampang sekali meledak?

Dengan malas dan kesal Daniel turun dari mobil, membanting pintu mobilnya cukup keras lalu menyusul wanita itu yang telah lebih dulu masuk ke dalam restoran. Sebenarnya Daniel bisa saja memilih pergi meninggalkan artis cantik itu seandainya ia tidak ingat bahwa jika ia melakukan itu maka urusannya dengan Nayoung akan semakin panjang dan rumit.

Mereka duduk berhadapan di sebuah meja persegi beralaskan taplak putih berbahan sutra lembut. Di atas meja terdapat tiga buah lilin cantik yang menambah kesan romantis diiringi alunan nada indah dari biola yang dimainkan 3 orang musisi di sudut ruangan. Pelayan yang datang menuangkan wine ke gelas kosong yang berada di depan Daniel dan Nayoung. Suasana yang indah dan nyaman membuat Nayoung lupa akan amarahnya dan menyunggingkan senyuman cantik di wajahnya.

"Oh my— ini indah sekali. Terimakasih, oppa."

Daniel bernafas lega, akhirnya wanitanya sudah kembali pada suasana hati yang baik. Ia lantas tersenyum menawan ke arah Nayoung yang tidak dapat menutupi wajah bersemunya. Tangan kanan Daniel naik ke atas meja untuk menggenggam tangan Nayoung yang berada di sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After 100 Days | NielWinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang