Setoran pertama

110 4 0
                                    

    Hari kamis adalah hari terakhir setoran.Jadi saat itu aku belum bisa setoran dan harus memulai setorannya pada hari senin.Disana aku harus menghadap kepada sie pendidikan,dimana sie pendidikan mengatur segala kegitan belajar.Aku diatur oleh sie pendidikan tentang awal mula setor dengan dikasih mentor.Alhamdulillah aku dan Bilqis dikasih mentor yang baik,yang bisa menjadi salah seorang motifatorku.Mentorku yang satu ini selain ia pintar,baik,cantik,ia juga humoris banyak orang yang dekat dengannya ia adalah Ng.Gina.

     Aku setor sama mentor yang satu ini ialah setor do'a-do'a (aurod) dan juz 30.Alhamdulillah aku bisa setor semua itu selama 1minggu (4hari).

    Selain menerima setoran tugas mentor juga harus bisa membimbing anak-anaknya.Setelah aku beres setoran itu semua aku langsung ditaikkan mentornya dengan hal untuk mempersiapkan masuk kelasan tahfidz.Jadi,disana programnya sangatlah bagus,diatur dengan baik oleh seluruh kepengurusannya dengan landasan Guruku.

  "Terimakasih untuk para pengurus yang sudah menjalankan amanahnya dengan baik,tanpa kehadiran pengurus apalah kami semua.."

  Hari kesepuluh..dimana aku yang harus benar-benar bertekad dalam menghafal Kalmulloh.Aku masuk ke mushola dimana aku akan memulai menyetorkan hafalanku.Aku yang masih bingung tatacara setoran itu gimana.Sambil menunggu giliranku,aku menyimak "harus seperti apakah aku nanti di depan".Setelah aku faham aku ragu dan takut.Aku kurang pd untuk menyetorkan hafalanku.Semakin berkurang santri yang belum maju ke depan.Bismillah aku langkahkan kakiku ke depan dengan sedikit membungkukkan badanku,lalu ku perlahan simpan al-qur'anku diantas meja Murobbiku sambil menenangkan detak jantungku.Aku lantunkan ayat demi ayat dengan seksama dan menjaga makhorijul hurufnya serta hukum-hukum dalam bacaannya hingga akhir.Alhamdulillah setoran pertamaku lancar.Setelah selesai aku ambil kembali al-qur'an dan langsung mengecup tangan Murobbiku dan dengan perlahan kembali ke tempat asalku.

   Disaat ku kecup tangan nan halus dan ku hembus udara ditanganmu..hilang semua beban masalahku..dan ku ingin selalu berada disampingmu..betapa nyaman dan tentram hatiku ini..wahai Murobbi do'amu lah yang selalu kutunggu dan keridhoan mu lah yang selalu ku nanti...

Juz yang pertama aku setorkan ialah juz 30.Hari demi hari telah ku lewati hingga akhir dari juz 30 ku selesaikan pada hari jum'at.Dan program malam minggu disana ialah "mengjuzkan" dimana santi yang sudah beres setoran hingga akhir juz ia harus mengsatukan juz tersebut dan di simak oleh santri yang lain.

   Nah giliranku pada malam minggu itu untuk mengsatukan hafalanku.

"duh..deg-degan banget ya,soalnya ini perdana bagiku.."

    Tapi untung saja masih juz 30,,jadi tak begitu sulit.Ternyata aku kebagian ke 2 setelah hasna.Hasna sudah hampir selesai tapi kenapa ya hati terasa dag dig dug seerr blm bisa tenang.Dan sekarang saat nya aku maju kedepan,,dengan pd nya aku berjalan pedahal jantungku tak kuasa terus berdebar,aku duduk dengan manis memakai jas hitam sarung abu dan jilbab yang ku samakan dengan sarung.Ku ambil micerophone ku lafalkan dari mulai ta'awwun sampai hamdalah dengan sangat hati-hati.Selesai sudah tugasku malam itu.

                    "Thank's God...                        
atas semua kenikmatan yang telah Engkau berikan..kenikmatan bagiku bisa mengenal ayat demi ayat yang Engkau mu'zizatkan kepada Untusan-Mu dengan pelantara Malikat Jibril.."

        Saat itu dikala aku masih menyetorkan juz 30 begitu berat yang aku harus lewatkan sebagai murid baru."kenapa" karna kala itu aku harus selalu gadang dalam setiap malamnya.Aku yang biasanya dari jam10 udah tidur tapi sekarang aku malah baru mulai setor kepada mentorku karna jika aku mau setor kepada mu'allimku,aku harus setor terlebih dahulu ke mentorku.Sungguh,,sangat melelahkan kawan aku yang baru bisa tidur dari jam set 1-jam 2 dan harus terbangun sebelum adzan dikumandangkan (tarhim pertama). Tapi aku yakin ini adalah awal yang baik bagiku hingga aku bisa mengetahui hukum-hukum tajwid dan dan lantunan yang pelan-pelan (perlahan) tidak harus cepat.

      Awalan yang cukup melelahkan bagiku,,tapi aku yakin ALLAH akan terus bersamaku sampai aku bisa mengkhotamkan hafalanku aminnn...

     Ternyata apa yang ku alami itu tidak seberapa dengan kakak-kakak kelasku disana.Mereka yang tak kenal lelah untuk bisa menjaga hafalan nya yang mulia itu.Apalagi untuk para mentor,, ia harus benar-benar bisa membagi waktunya untuk diri pribadi dan anak-anak mentornya. "sungguh sangat mengesankan" sampe-sampe ia harus harus rela tidak tidur karna waktu luang yang ia punya adalah malam setelah selesai melayani orang lain..Mereka sadar akan apa yang ia rintih sekarang amanah yang sangatt berat baginya,segala macam telah mereka korbankan demi dirinya sendiri dan orang lain. Aku benar-benar merasa takjub atas semua ini .Aku sangat tak menyangka bisa berada di tempat yang nan hangat dengan lantunan-lantunan ayatnya.
  
      Disitulah aku mulai ingin seperti mereka memulyakan terhadap kemulyaan yang tiada bandingannya dengan cara menghafalnya dan menjadikan pembicaraannya setiap waktu adalah Al-qur'an.

         "Ya ALLAH..Engkaulah dzat yang Maha membolak balikan hati,,aku mohon kepada-Mu isilah hatiku ini dengan Al qur'an jadikanlah lisanku ini lisan Al qur'an dan perbaikilah akhlaq ku ini dengan Al qur'an..hadirkanlah Suri Tauladan-Mu itu pada diriku Ya ALLAH..walau itu hanya sebahagian.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

perjuangan menghafal qur'anTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang