DORR!! DORR!!! BOOMM!!!
Suara dari berbagai senjata kemiliteran terus berbunyi. Tidak hanya suara senjata, tapi juga suara rintihan orang orang kesakitan dan ketakutan.
Negeri Northeilus tampak kacau, semuanya berantakan. Karena perang yang terus terjadi selama 2 hari. Rakyat kelaparan karena persediaan pangan digunakan untuk prajurit perang. Sebagian para pria menghilang diduga diculik untuk dijadikan prajurit.
"Ayah... Cepatlah pulang, aku takut." rintih seorang gadis yang sedang terduduk di lantai sebuah kamar sempit karena lelah menangis.
Ceklek
Pintu terbuka, menampakan seorang lelaki dengan rompi anti peluru yang melekat di badan tegapnya. Pria itu melangkah mendekati Auristela dengan tergesa gesa.
"Bagaimana keadaan diluar?" tidak kunjung mendapat jawaban, Auristela melanjutkan pertanyaannya dengan napas memburu menahan tangis.
"Sudah selesai? Perangnya sudah selesai? Iyakan?"
"Auristela... Maafkan aku." ucap pria itu sendu.
Dua kata. Hanya dua kata. Dan itu sudah cukup menjelaskan semuanya. Auristela hancur.
-bersambung
Mau cerita sedikit, ini cerita sempet hiatus 2 tahun gila trus juga ini ada revisi cukup besar gaes. Mulai dari visualisasi penokohan, alur sama genre nya.
Untuk visual penokohannya soon, nanti up setelah chapter 1 update. Okeyy dadaahhh sampe ketemu di next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Savior
RomanceAuristela tidak mengira jika kerajaan tempatnya lahir akan hancur. Ia harus pergi ke negeri seberang untuk mendapat bantuan, walau negeri itu dikenal tidak memiliki hubungan baik dengan kerajaannya. Disinilah Putri Auristela bertemu Jenderal yang h...