un

167 113 40
                                    

Victoria merengut kesal, menunggu Carla yang belum juga datang, padahal Carla yang meminta Victoria untuk menemaninya ke toko buku.

"Duhh ... Carla mana sih, udah setengah jam nunggu ga datang-datang juga," wajah Victoria kesal setelah melihat jam di handphone nya yang menunjukkan pukul 3 sore. Namun dari jauh, terlihat seorang remaja perempuan yang lari tergesah gesah menuju Victoria.

"Ehehehe gak lama kan Vi?" Carla memasang mimik wajah sok imut, membuat Victoria semakin kesal seakan tidak merasa bersalah.

"Wenak tenan koe, gak lama apanya?!" Victoria yang kesal, menatap Carla dengan tatapan amat kesal. Bagi Victoria, disiplin waktu dan komitmen adalah hal yang penting.

"Iiii Carla minta maaf ya ... yaudah nanti Carla traktirin novel deh...." Victoria nampak luluh dengan rayuan sahabatnya itu, walaupun tak sepenuhnya luluh.

"Hmm okay, but ,jangan diulang lagi"

Mereka berdua segera menuju ke Toko Buku mengingat hari sudah semakin sore.

Sesampainya di Toko Buku...

"Ane mau pilih-pilih novel dulu yak, mumpung gratisan" kata Victoria meninggalkan Carla dan menuju ke lantai dua, dimana berbagai macam genre novel terdapat disana. Victoria yang menyukai genre romance pun langsung menuju ke rak novel genre romance, yang tersusun rapih dan sangat banyak.

"Etdah ... sebanyak ini gimana milih nya"
Victoria mengerutkan dahi nya, memilih novel mana yang akan ia pilih, tak lama kemudian mata Victoria tertuju pada satu novel.

Ya ampun ... sad banget ... jangan sampe Vi kamu ngerasain hal itu. Batin Victoria membaca sinopsis novel tersebut.

"Whuaa!!"

Carla menepuk bahu Victoria, namun no effect, Victoria masih terpaku dengan novel yang ia pegang.

"Yaelah malah melamun, nanti kesambet neng" ujar Carla

"Siapa yang melamun? novel ini dalem banget soalnya, nih...." Victoria memberi kode, agar Carla segera membayar novel yang ia pilih.

"Thank you Carlaaa...." Victoria tersenyum lebar, sambil mengangkat kantong plastik berisikan novel yang dipilihnya dihadapan Carla.

"Sama-sama, harusnya Carla yang makasih karna udah ditemenin ke toko buku"

"Santai aja kali sist"

[.]

19.00 PM

Victoria berbenah diri dan segera menuju kekamarnya, tak sabar ingin membaca novel barunya.

"Victoriaa!! makan malam dulu baru nyantai, kamu udah besar lho ... masak makan aja harus di ingetin dulu" terdengar suara ibu Victoria dari ruang makan yang melihat Victoria menuju ke kamarnya.

"Hhh Iya Buu...." dengan rasa malas, Victoria mengurungkan langkahnya menuju ke kamar dan berbelok ke ruang makan.

"Gimana tadi jalan jalan nya Vi?" tanya ibu Victoria

"Ya gitu, biasa aja Bu, dapat traktiran novel dari si Carla" jelas Victoria sambil mengunyah makanan nya dengan terburu buru

"Novel apa kak?" tanya Nisha yang merupakan adik Victoria

Victoria berdiri dan pergi meninggalkan ruang makan tanpa sepatah kata pun

[.]

Satu jam berlalu, Victoria duduk diatas kasurnya, ditemani dengan secangkir kecil kopi hangat. "Kenapa sih mereka harus ketemu, kalau tau beda keyakinan itu hal yang sulit dan menyakitkan" gerutu Victoria  menangis tersedu-sedu dan membuat ibu nya datang mengetuk pintu kamarnya.

"Victoria kenapa kamu nangis?" terdengar suara ibu yang berasal dari balik pintu kamar Victoria

"Ngga bu, orang Victoria lagi nonton film,"

"Ya sudah ... tapi tidur nya jangan kemaleman ya, besok kamu kan mau tes nak"

"Okay buu!"

Victoria menutup novel nya dan menyelipkan pembatas buku di part 15 novel tersebut, lalu bergegas tidur mengingat besok ia akan tes.

Malam Jaye, kuharap perasaan ini bukan sekedar untuk ku pendam....
Batin Victoria, menutup kedua matanya....

Difficult [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang