~10

411 21 9
                                        

C h a n y e o l

Aku tak berhenti berteriak asal-asalan sampai dikira kerasukan oleh member lain. Mulai dari tadi malam hingga pagi ini aku tak bisa menjalani hidup dengan tenang. Mulai dari bunyi yang selalu muncul dari Handphone ku.

Aku bahkan tak habis fikir akan mendapat hal yang sama dengan si brengsek itu lagi. Dan konyolnya aku bahkan tak menyadari hal yang akan terjadi seperti ini semalam. Intinya nyawa ku sudah berada di ujung tanduk saat ini.

Aku mengdongakkan kepala ku malas setekah mendengar bunyi telefon dari benda yang berada di genggaman ku. Semalaman aku tak bisa melepaskan benda ini. Semenjak aku dan Chaeyoung berbincang melalui seluler aku bahkan tak bisa berpikir lurus. Aku melihat layar Handphone ku

Lion is calling....

Si brengsek kedua sedang menelfonku. Aku menetralkan suara ku sebentar lalu mengangkat nya

'Ye---'
'Yak Sekkia!'

Hm, sesuai dugaan. Walaupun aku tak mengangkat nya aku sudah mengerti apa yang akan terjadi jika aku mengangkatnya

'Yak! Bodoh sekali kau ini! Harusnya kau tidak di depan umum bodoh!'

Bukankah aku yang harus mengatakkannya dia bodoh?

'Tuan Sooman yang terhormat, berpikir lah sejenak Tuan. Jika anda menyuruh kami untuk tidak di depan umum, berarti anda mendukung kami untung saling berhubungan?'

Dan sekarang ia terdiam? Ia bisu? Kehilangan indra bicara? Atau apa?

'Y-yak! Lupakan! Intinya, awas saja jika aku mendapatkan informasi seperti ini!"

Pip--------

Orang bodoh mana yang memiliki jabatan tertinggi dari yang tertinggi yang tak bisa menjawab anak buahnya? Oh ralat, budak nya? Tidak usah bertele-tele. Hanya menjawab Lee Sooman saja. Itu tak susah.

Tok! Tok! Tok!

"Hyung! Kau tak sarapan?"

"Sebentar lagi, aku akan menyusul" aku kembali mengalihkan perhatian ku kepada Layar Handphoneku. Terlihat banyak sekali notif masuk tanpa henti dari layar ini. Sungguh muak lihatnya. Tapi apa boleh buat?

Chanyeol menangkat tubuhnya bergerak malas ke arah pintu kamarnya. Membukanya dan berjalan ke arah meja makan

"Hyung! Ini piringmu!" Chanyeol melirik sekilas. Dan kemudian duduk di seubah kursi kayu. Mengambil piring dari bayi Group dan mengisinya dengan sebuah lauk yang tersedia

Chanyeol mulai memotong sebuah daging rebus dan menyatukannya dengan nasi di sebuah sumpit logam.
Chanyeol menyuapkan sendok itu ke dalam mulutnya. Mengunyah nya malas dan menatap lesu makanannya

"Hyung, tak usah dipikirin sekali, lagi pula SCANDAL itu tak lama lagi akan segera hilang dari publik" Chanyeol melirik si bayi Group dan menghela nafas
"Kau kira itu mudah?" Sehun berdecak pinggang.
"Jika kau semakin memikirkannya, yang ada kau bisa stress Hyung. 2 hari lagi kita akan tampil. Kau mau wajahmu tampak lesuh dan buluk? Jika ia lanjutkan saja" Sehun meletakkan piring ny di dapur. Chanyeol melihatnya segera menjulurkan lidahnya tanpa diketahui oleh sang Bayi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Groomer To ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang