Part 01

33 5 0
                                    

Rachel memasuki sekolah barunya lewat gerbang belakang. Ia memarkirkan mobilnya di parkiran khusus pemilik sekolah. Ayahnya adalah pemilik sekolah yang ditempatinya saat kini.
Rachel keluar dari mobilnya dengan berpenampilan cupu. Baju kebesaran,kaca mata besar...meskipun tidak minus,rok sepanjang lutut,kaos kaki melebihi mata kaki. Meskipun berpenampilan seperti itu. Rachel tetap cantik.
Rachel lalu menghampiri kedua temannya yaitu Diana dan Kesya yang ada di parkiran khusus petinggi sekolah. Kesya dan Diana juga berpenampilan seperti Rachel.
"WOY"teriak Rachel saat sudah berada di samping Kesya dan Diana yang memandangi sekolahan barunya yang terlihat besar. Teriakan Rachel membuat keduanya terlonjak kaget.
"Biasa aja, nyet"ucap Diana sambil mengusap dadanya yang masih berdetak kencang.
"Yaudah yuk,masuk." kami bertiga pun masuk ke sekolahan. Saat sudah berada di lorong, semua tatapan mengarah kepada kami.
Eh,itu siapa?
Nggak tau
Eh, itu murid baru? Dapet beasiswa apa gimana? Kok cewek kayak gitu bisa disini sih.
Yaa...memang di SMA Antariksa milik bokapnya Rachel ini sebagian besar muridnya dari orang berada. Mangkanya tak heran jika mereka tidak suka pada Rachel. Secara penampilannya dibuat secupu mungkin.
Saat sudah di depan ruang kepsek. Rachel lalu masuk tanpa mengetuk pintu.
"Kalo masuk, ketuk pintu dulu". Ketus om Vian yang notabenya kepala sekolah disini. Dia adalah adik dari nyokapnya Rachel. Sementara itu, Rachel yang ditegur pun hanya menunjukkan cengirannya.
"Ya elah om, judes banget sii....masak gak inget sama Rachel yang paling cantik ini." kata Rachel dengan tingkat kepedean yang terlalu tinggi. Kedua temannya hanya memutar bola matanya malas.
Perkataan Rachel membuat Vian membulatkan matanya tidak percaya." yang bener .ini Rachel,ponakan om tersayang. Kapan balik ke Indonesia? Kamu kesini sama siapa? Terus itu dibelakang kamu siapa? Kok kamu berpenampilan kayak gini sih?"

Rachel POV

Ya...begitulah om Vian. Dia itu kalo sama keluarga/teman/saudara yang deket ama dia,dia itu ramah,cerewet,tapi kalo sama orang yang belum kenal dia lama,atau deket,dia jadi dingin,jutek,ama kalo ngomong tuh nylekit.
"Ommm...udahlah." Rengekku ke om Vian. Oh ya.. Om Vian tadi tanya kapan balik ke Indonesia. Memang sebelum aku disini. Aku ada di rumah bokap,di Korea.
" om anterin aku sama temen- temenku ke kas baru kita." kataku ke om Vian yang masih menatapku cengo.
Om Vian lalu tersadar. Dia lalu mengantarkanku dan duo curut di belakangku yang entah kenapa diam. Setelah sampai om Vian lalu mengetuk pintu. Lalu ia berbicara kepada seorang guru yang sedang belajar di kelas itu.
"Nah,ini kelasmu chel. Om balik ya...dahh" kata om Vian sebelum berbalik arah.
"Kalian,kemari." suruh seorang guru yang mengajar di kelasku. Lalu guru itu menyuruh aku, Kesya,dan Diana memperkenalkan diri.
"Perkenalkan nama gue Rachel Elvogia. Panggilan Rachel." kataku dengan mata memandangi seluruh kelas dengan tatapan tajamku. Sebagian siswa/i bergidik ngeri karena beradu pandang sama aku.
"Nama gue Diana Brighista. Panggilan Diana."
" Gue Kesya Jadevia. Panggilan Kesya."
"Okey,Rachel Diana Kesya, silahkan menempati kursi yang kosong."kata guru itu sambil menunjuk kursi yang kosong di belakang
Saat aku berjalan ke kursi yang ditunjuk guru itu,semua tatapan mengarah ke aku dan duo curut di belakangku ini. Setelah itu ada teguran dari guru itu dan melanjutkan pelajaran yang tertunda.

Skenario CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang