"Kalo kamu memang belum siap jadi seorang istri, saya bisa meminta orangtua saya untuk mengundur tanggal pernikahan ini" jawab Brian dengan tenang
"E-ehmmm terserah lahhh" jawab Caca
"Yaudah aku bilang mamah kalo tanggalnya bakal di undur" jelas Brian
"Hmm" jawab singkat Caca
Brian pun mencari keberadaan mamahnya saat ia ingin mendatangi mamahnya akhirnya dihalangi dengan niat buruknya
'Bilang aja kata mamah gak bisa jadi pernikahan akan berlangsung' batin Brian seraya tertawa kecil
"Husss apaan sih anehh, tapi kalo di liat lama lama Caca cantik juga"
"Aduhhhh Brian fokus okey"
Brian pun mendatangi Caca yang tengan duduk di kursi taman
"Ca kata mamah gak bisa, maaf gagal" bohong Brian
"Yaudah gapapa aku insya allah udah ikhlas kok" seraya tersenyum manis
'Ya Allah cantik banget' batin Brian
⚫⚫⚫
Caca pun memulai aktivitas nya kembali setelah dua hari izin karena persiapan pertunangannya. Hari ini ia berangkat mengajartanpa di antar Brian karena Brian harus pergi ke Rumah Sakit pagi pagi karena keadaan darurat
"Lohh, Ca kenapa kemarin gak masuk?" Tanya Luna teman Caca
"Ohhh, saya kemarin ada acara keluarga Lun" jawab Caca sedikit berbohong dan Luna pun ber oh ria
⚫⚫⚫
"Dok bagaimana? Apa langsung dilakukan operasi?" tanya perawat di samping Brian"Iya, tolong siapkan semua peralatan. Kita akan langsung memulai operasinya" jawab Brian tegas dan diangguki perawat tersebut
Brian langsung memakai baju operation kamer atau biasa disebut baju O.K yang digunakan oleh dokter atau perawat selama melakukan operasi
Operasi itu pun berjalan selama 2 jam tak henti hentinya Brian berdoa agar operasinya berhasil
Caca memilih untuk menghabiskan waktu di kantornya. Ia mengusap cincin cantik yang berada di jari manisnya seraya melamun jika Angga adalah tunangan nya
⚫⚫⚫
"Ca" panggil Luna yang juga sebagai dokter anak. Caca dan Luna memang memutuskan memanggil dengan nama tanpa embel embel 'Dok' karena usia mereka yang sepantaran
"Apa?" tanya Caca sambil tetap fokus mengoreksi
"Kamu kemarin ada acara apa?"
"Acara keluarga aja"
"Yang bener? Bukan karena acara tunangan ya?" goda Luna dengan menoel pipi Caca
"Kamu kok tau?" tanya Caca
"Ya tau lah, secara ya kamu aku tanya kaya gitu aja langsung melotot dan yang paling mendasari pikiran aku, kamu dari tadi senyum, cemberut, melamun dan lain lain lah sambil ngusap tuh cincin" ucap Luna seraya menunjuk cincin di jari Caca dengan dagunya"Iya, memang napa?" tanya Caca jujur
"Gapapa sih, yang nelamar kamu itu si tampan yang sering antar jemput kamu itu?"
"Iya" jawab Caca santai dan diangguki Luna
⚫⚫⚫
Setelah melakukan operasi yang cukup melelahkan, Barian memutuskan untuk makan siang di kantin rumah sakit bersama Bayu terlebih dahulu sebelum melanjutkan
"Lo kemarin tunangan gak ngasih tau gue, jahat bener lu" kesal Bayu dengan mencomot pentol yang ada di mangkok
"Cuman keluarga besar aja" jawab Brian santai
"Eh Brian, boleh gabung gak?" tanya Nadira yang entah dari mana tiba tiba merusak mood Brian
"Silahkan" jawab Bayu dengan senyumnya
Brian mengacuhkan pertanyaan Nadira, ia sungguh muak jika diganggu seperti ini. Nadira memilih duduk di dekat Brian dan Brian tetap fokis pada makanannya agar cepat cepat terjauhkan dari Nadira "Loh, Brian makannya kenapa cepet cepet?" tanya Nadira dengan nada lembutnya. Brian tak menjawab pertenyaan Nadira dan langsung pergi meninggalkan Bayu dan Nadira setelah menghabiskan makanan
Nadira yang melihat kepergian Brian sangan kesal. Ia tak habis pikir kenapa Brian selalu menjauhi dirinya
"Udah jangan liatin Brian mulu, kan masih ada gue" goda Bayu seraya menaik turunkan alisnya"Ogah sama lu" jawab Nadira yang langsung berdiri membawa makanannya dan pergi dari hadapan Bayu
⚫⚫⚫
Caca berjalan menyusuri jalan dekat kompleks di bawah langit gelap dengan bertabur bintang yang begitu indah. Ia butuh udara segar untuk menghilangkan beban pikirannya
Ia menghela nafas kasar mengingat pertemuannya dengan Brian tadi siang. Ia tak habis pikir dengan dirinya sendiri, mengapa ia begitu sulit melupakan Angga? Padahal Brian sudah perhatian dan baik padaku
"Bang, bakso satu ya? Dimakan disini" pesan Caca pada tukang bakso yang berjualan depan kompleks. Bakso memanglah makanan favorite Caca"Ohh siap Nengg. Silahkan duduk dulu"
⚫⚫⚫
Brian menatap gemerlapnta kota Jakarta dari balkon rumahnya. Ia terus berpikir tentang hari ke depan bersama Caca
Brian terus berusaha menahan keegoisannya demi membahagiakan sang mamah walau ia masih mencintai Sharla
Sharla, satu nama yang selalu menjadi impiannya. Ia tak habis pikir mengapa mamah lebih memilih Caca ditimbang Sharla
"kamu baik baik aja kan Sharla?" gumam Brian seraya memandang angit yang begitu indah malam ini tapi tak sesuai dengan hatinya yang dilanda kebimbangan
Drttt.....
Ponsel Brian bergetar Menampilkan pesan yang masuk dari Gilang yang memintanya untjk datang ke rumahnya karena dia dan sang istri akan pergi. Gilang takut jika Caca pulang tidak takut sendirian dirumah
Brian pun langsung menyetujuinya karena ia juga lagi bosan dirumah. Ia langsung mangambil jaket dan kunci mobilnya
⚫⚫⚫
Setelah makan bakso yang cukup membuat perutnya terisi walau gak terlalu kenya, Caca pun memilih pergi ke swalayan untuk membeli cemilan
Memang sih jaraknya dari rumah Caca, sekitar kurang lebih 450 meter. Tapi Caca tetap memilih untuk jalan kaki. Ia bersenandung kecil untuk membuang kebosanannya
Jalan raya yang ramai lalu lalang kendaraan menjadi hiburan tersendiri untuk Caca
Tinn...tin...
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIAN!
Teen FictionNadia adalah orang tua Brain, Brian mempunyai pacar nama nya Sharla tapi Nadia tidak menyetujui hubungan anaknya dengan Sharla Akhirnya Nadia memutuskan untuk menjodohkan Brian dengan Carissa anak sahabatnya Sebenarnya Caca juga punya pacar namanya...