BRIAN◾11

10 3 0
                                    

Hari yang ditunggi kedua keluarga telah tiba. Tepat hari ini, acara sakral akan dilangsungkan. Caca duduk gelisah dikamarnya menunggu ijab qabul yang akan di ucapkan Brian seraya menjabat tangan sang ayahanda     

Almira, fania dan Luna terus menggenggam tangan Caca untuk memberi semangat untuknya. Mereka menyaksikan acara ijab qabul yang akan dilaksanakan dari layar monitor yang terpasang di kamar Caca    

"Bismillahirrahmaanirrahiim, Ananda Brian Renald Ghefano bin Daffa Ghefano, saya nikahkan dan kawinkan engaku dengan Carissa Pramesti Putri binti Gilang Prasetyo Agustin dengan mas kawin berupa uang sepuluh juta dan seperangkat alat shalat dibayar tunai ucap papa Caca dengan lantang

"Saya terima nikah dan kawinnya Carissa Pramesti Putri binti Gilang Prasetyo Agustin dengan mas kawin berupa uang sepuluh juta dan seperangkat alat shalat dibayar tunai" dengan lantang Brian mengucapkan nya

"Gimana para saksi sah" tanya penghulu  

"Sahh" ucap para saksi bersamaan      

Caca hanya menatap datar layar monitor yang menampilkan acata ijab qabul. Ia senang? Tentu saja, ia sedih? Tentu saja

Almira, Fania dan Luna langsung memeluk sang sahabat yang sekarang resmi menyandang nama nyonya Ghefano. Caca pun membalas pelukan mereka     

Ceklek....

Mama Caca yang baru saja membuka pintu kamar Caca terharu dibuatnya. Ia tak menyangka putri satu satunya sekarang sudah dimiliki orang lain. Ia sedih akan di tinggal Caca tapi ia juga sangat bahagia karena Caca mendapatkan seorang sosok suami yang baik. Tanpa sadar mama Caca meneteskan air matanya

"Mama" panggil Caca menatap sang mama. Sinta langsung memeluk putrinya erat. Mereka berpelukan dengan berderai air mata    

"Anak mama sekarang sudah besar ya? Sudah jadi seorang istri" ucap Sinta seraya mengusap air mata Caca. Caca langsung menggenggam tangan sang mama dang menciumnya   

"Udah ya sayang, jangan nangis. Ntar make up nya luntur loh. Kalau luntur ntar Brian ngiranya kamu Valak" goda Sinta lalu memeluk anaknya kembali    

"Ayo kita turun" ajak Sinta dan di angguki oleh Caca

⚫⚫⚫

Brian mulai gusar menunggu kedatangan Caca. Ia terus melihat ke arah tangga yang akan di turuni oleh seseorang yang sekarang sudah menjadi pasangan halalnya. Sekarang Caca lah yang menyandang posisi sebagai nyonya Ghefano bukanlah Sharla     

Brian tak menyadari jika Caca telah duduk di sampingnya. Suara deheman sang Nadia mamanya Brian membuyarkan lamunan Brian. Brian langsung mengalihkan pandangan nya ke arah Caca 'Caca cqntik banget' itulahyang dikatakan oleh hatinya setelah melihat wajah sang istri       

"Ayo pasangkan cincinnya" ucap Nadia dan langsung dilakukan oleh Brian

Mereka pun bertukar cincin dilanjutkan dengan meletakkan tangan kanan Brian ke atas kepala Caca seraya berdoa dan di akhiri ciuman Brian tepat di kening Caca     

Caca memejamkan matanya
ketika Brian mencium keningnya. Ia bahagia dan sangat bahagia samai ia tak sadar jika menitikan air matanya    

"Jangan nangis, maaf" itulah ucapan Brian setelah melepaskan ciumannya. Ia menghapus air mata Caca dengan ibu jarinya. Caca menganggukkan kepalanya menandakan ia sudah memaafkan Brian            

⚫⚫⚫

Setelah sukses menjalani akad, mereka mengadakan resepsi bertemakan garden party yang dilaksanakan di halaman rumah Brian yang cukup luas

Caca begitu senang, senyumnya tak memudar karena akhirnya Caca bisa move on dari Angga, ketika menyapa para tamu undangan tapi Brian tersenyum kecil karena ia menghormati tamu yang datang    

"Selamat ya bro, udah jadi laki orang. Jangan lupa doain gue juga biar cepet nyusul" ucap Bayu sambil memeluk sahabatnya    

"Emang udah ada pasangannya?" Canda Brian dengan cekikikan    

"Kampret lu bro" kesal Bayu

"Eh ada neng cantik, kalau lu disakitin dia, lu bilang aja sama gue, bakal gue cincang dia" canda Bayu dan dibalas anggukan disertai tawa oleh Caca. Sedangkan Brian hanya memutar matanya jengah dengan kelakuan Bayu yang sayangnya adalah sahabatnya

"Udah, sono pergi" usir Brian seraya mendorong pelan bahu Bayu membuat Bayu berdecak kesal lalu meninggalkan mereka berdua        Brian menatap Caca yang masih menahan tawanya. Caca yang merasa diperhatikan, berdehem pelan untuk menormalkan ekspresinya    

"Hai, Brian Selamat ya" ucap srorang perempuan berdress biru dengan wajah cantiknya membuat lamunan Brian buyar             

Brian menatap Nadira yang berada di depannya dengan tersenyum paksa. Brian langsung merangkul pinggang Caca membuat Caca sedikit tersenak. Sedangkan Nadira hanya tersenyum kecut melihat orang yang dicintainya sudah sah menjadi milik orang lain     Caca yang melihat mimik wajah Nadira sedikit kasihan padanya walaupun rasa senang yang paling mendominasi karena Brian memeluknya       

"Terima kasih sudah datang" ucap Brian dan diangguki delan oleh Nadira      

"Apa kau bahagia?" tanya Nadira dengan nada sendunya

Brian menganggukan kepalanya cepat, "Aku tak pernah sebahagia ini" alibi Brian membuat Nadira menganggukan kepalanya pelan seraya tersenyum kecil sedangkan Caca hanya bisa menatap wajah suaminya tak percaya     

'Benarkah?' Batin Caca bertanya       

"sekali lagi selamat untuk kalian" ucap Nadira lalu melangkahkan kakinya menjauh dari Caca dan Brian. Setelah Nadira pergi, Brian langsung melepaskan rangkulannya membuat Caca sedikit kehilangan rasa bahagianya beberapa menit

"Apa? Mau dirangkul lagi?" Tanya Brian seraya sesekali tertawa kecil

"E-engga" jawab Caca seraya terbata bata

"Alah sini" sontak Brian langsung mengambil pinggang Caca dan dirangkul nya seraya sesekali menggelitikkan Caca

"Aduhhh geli tau Brian" gerutuk Caca seraya melepaskan tangan Brian dari pinggangnya

BRIAN!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang