Di kantin
"Mau pesan apa"? tanya Saras
"Tumben mau pesan biasanya kan selalu gue yang dijadiin lo tameng, babu sana sini," mata Jessie mendelik.
"Hitungan banget."
"apa aja, samain deh kaya lo."
"air comberan mau?" tanya Saras dengan alis yang di angkat-angkat.
"SARAS," Teriak jessie dan seluruh isi kantin melihat ke arah mereka dengan tatapan yang sulit di artikan, diteriaki seperti itu Saras justru terkekeh dan langsung lari terbirit-birit takut sahabatnya itu semakin mencak marah-marah. Alay ucap Saras dalam hati
Setelah 15 menit mereka menghabiskan waktu di kantin dan sekarang mereka sudah kembali ke kelas karena jam pelajaran terakhir sudah dimulai.
Sejak 5 menit yang lalu bel pulang sudah berbunyi namun saras masih menunggu di parkiran sekolah menunggu jemputan, 10 menit, 15 menit tak kunjung datang dan Saras memutuskan untuk memesan ojek online.
Di rumah
"assalamualaikum, Bi," ucap saras
"Walaikumsalam non, sudah pulang ternyata, mandi terus solat nanti turun ya makan siang," ucap Bi Inah
"Iya bi," jawab Saras. Saras pun naik untuk membersihkan diri.
20 menit saras selesai mandi, lalu menggunakan baju santai sehari-hari hanya kaos oblong dan celana jeans pendek yang sangat pas di badan saras. Tidak besar tidak kecil. Ideal. Hanya kurang tinggi saja.
Setelah itu saras turun ke bawah, ternyata Bi Inah sudah menunggu untuk makan siang
"Ya sudah non makan ya bibi sudah siapkan makanan nya."
"Bibi di sini aja temenin Saras makan ayo Bi makan bareng aja," ucap Saras
"Tapi non," Bi Inah mengerti saras tidak mau di tolak mereka pun makan, hanya terdengar suara sendok dan garpu. Begitulah hanya berdua di rumah. Papa dan mama Saras mereka sibuk bekerja, Sebenarnya Saras mempunyai seorang kakak laki-laki. Namanya Alvin Marino. Kakak dan ayah nya sangat sibuk bekerja. Usia Alvin dan Saras tidak jauh beda hanya berjarak 7 tahun saja.
Setelah makan Saras kembali ke kamar. Hari ini adalah hari pertama saras masuk sekolah, namun biasa saja rasanya. Tidak ada yang aneh.
Saras mendengarkan musik memakai earphonenya dan tak lupa novel kesayangannya. Hingga rasa kantuk pun datang, Saras tertidur pulas.
***
Pagi hariSeperti biasa setiap hari Saras berangkat sekolah dengan memesan ojek. Sesampainya di sekolah Saras hanya diam di kursi, membaca novel dengan earphone tersumpal di telinga.
Tiba-tiba...
"Doorrr," Saras terlonjak kaget
"Astagfirullah setan!!" ucapnya nyaring si empu yang membuatnya kaget hanya tertawa terbahak-bahak.
"Jessica Aurelie... kenapa sih hobi ganggu orang terus," teriak Saras kencang.
"Ya udah, sorry," masih dengan tawanya Saras yang melihat itu hanya menatapnya malas. Kini Jessie duduk di samping saras, jam pelajaran sedang di mulai.
Tok tok tok
"Permisi bu," ucap Bu Wulan
"Ya masuk bu, ada apa ya?"
"Ini saya hanya ingin mengantarkan murid baru, pindahan dari Bandung," jelas bu Wulan dan diangguki Bu Gita
"Kalau gitu saya permisi bu," Bu Wulan pun keluar.
"Ya sudah nak perkenalkan namamu."
"Nama saya Arsenio Adipati Bagaskara, panggil aja Arsen, atau kalo kalian mau panggil sayang juga boleh," hal itu membuat semua yang ada di kelas melongo karena perkenalan Arsen barusan.
"Anak-anak apa ada yang ingin ditanyakan pada teman baru kalian?" tanya Bu Gita
"Arsen minta no WA dong," celetuk cewek di barisan tengah
"Arsen duduk di sini aja," ucap cewek yang tak kalah centilnya.
"Yeeeh, terus gue duduk dimana," ucap teman sebangku dan menoyor kepala dia.
"sudah cukup, silahkan kamu duduk di..., Nah di belakang Saras, " Arsen pun mengangguk dan berjalan ke bangkunya.
"Ras, ras Bangun dong," Jessie terus saja menggoyang-goyangkan tangan Saras namun s empu tidak peduli dan tetap saja tertidur pulas.
"SARAS," Teriak jessie sontak seluruh murid langsung memandang ke arah mereka.
"Ya Tuhan, ada apa sih Jess, berisik banget tau gak," Saras dengan tatapan tajam.
"heh, yang di belakang kenapa, kalau masih berisik silahkan keluar dari kelas saya," ucap Bu Gita tegas.
"Gara gara lo," sewot Saras
"Yeee ko gue sih, lo aja yang tidur terus, masih mending gue bangunin, dasar kebo."
"Gue itu cuman mau ngomong, kalo kita kedatangan murid baru, ganteng banget tau gak, dan dia duduk di belakang lo sekarang," seru jessie menggebu, hal itu membuat saras menoleh ke belakang dan benar cowok itu sedang memandang saras juga , putih , hidung mancung, alis tebal, dan bibir nya. Oh sexy batt njir. Apa apaan S aras ini kenapa pikirannya seperti tu ahh mungkin mata nya buram karena baru bangun tidur
Kriiiiingg
Bel istirahat pun berbunyi"Baik kalo begitu, kita lanjutkan minggu depan, jangan lupa mengerjakan tugas, selamat siang."
"Siang bu..." ucap serempak
"kantin kuy," ajak Jessie diangguki oleh Saras.
"Yuk," jawab Saras.
-------------------------------------------------------
Oke segini dulu aja ya...
besok lanjut lagi ...
KAMU SEDANG MEMBACA
SARASVATI ( SUDAH TERBIT )
Teen FictionTidak perlu mencesmaskan hal yang tidak pasti, sedingin-dinginnya es akan tetap mencair bila adanya kehangatan. Tidak akan selamanya beku. Begitupun hati sekeras apapun akan ada orang yang mampu meruntuhkan bongkahan keras itu. Saras, seorang gadis...