gemintang

12 0 0
                                    

Jangan jatuh cinta sama sahabat mu, kau bisa mati dibuat nya, perasaan serba salah akan membunuh mu secara perlahan.

Tak terasa sore memecah senja , yang merubah hujut nya menjadi malam, seorang lelaki masih penuh semangat menunggu dengan santai , seiring habis nya secangkir kopi yang ada dihadapan nya , dan pergi nya senja yang baru saja berlalu, diiringi kedatangan wanita yang keluar dari balik pintu ruang ganti pakaian.

"Gimana  cocok nga " sesekali dia tersenyum menunjukan wajah nya dihadapan juna , dengan pakaian gaun yang indah . Juna hanya terdiam sambil meneguk sisa kopi yang baru saja dia habiskan yang tersisa sedikit dari gelas kopi yang ada di hadapan nya. Terlihat wajah kagum di wajah Juna, seperti sepasang cinta yang merangkai jutaaan kata kata , membias dengan warna senja yang menjingga, perasaan Juna laksana langit langit yang terhampar luas, dan Indira malam itu adalah warna jingga yang menengkan yang memberi warna berbeda pada hamparan luas hati Juna . Lagi lagi laki laki itu dibuat kagum , lagi lagi terjebak dalam bahasa diam , membisu laksana malam yang didalam nya penuh dengan kebisuaan , itu lah Juna ketika tatapan mata dan senyuman indah Indira datang di hadapan .

"Nga cocok yaah" . Wajah wanita itu sedikit kesal, lirih menatap Juna . Diam Juna bukan tidak setuju , atau bukan nya indira tidak pantas memakai gaun yang indah itu , namun kali ini Juna benar benar tak mampu berkata kata menatap pujaan nya itu , lebih indah dari keindahan nya yang biasa nya.

"Qo tumben kamu cantik , ya udah pakai gaun ini aja " Ucap juna , tersenyum , menahan kekaguman nya , mencoba menutupi wajah nya yang terlihat tak biasa kepada Indira malam itu , padahal di dalam hati nya seolah dibawa terbang lagi mungkin lebih tinggi dari rasa nya yang kemarin , degupan jantung yang terasa seolah mengisyaratkan , bahwa dia tak mampu menahan perasaan yang semakin hari semakin mendalam kepada sahabat nya sendiri .

Setelah itu giliran Indira yang membuat juna agar terlihat lebih pantas, dan tidak asal asalan lagi dalam berpakaian  , rambut nya yang biasa nya acak acakan , kini di buat nya lebih rapi . Karna kata Indira ketika mantan mu pergi dan memilih seseorang untuk mencari  pengganti mu, kau dilarang bertemu sebelum kau terlihat lebih banyak perubahan di banding kamu yang dahulu, buat dia menyesal karena telah meninggalkan kamu , jangan kebalikan nya. Pakaian kemeja yang serasi yang di pakai Juna seperti sangat cocok dengan pakaian Indira , kali ini Juna sudah terlihat sangat meyakinkan untuk menjadi pasangan Indira .

"Nah gini , udah cocok Jun" Ujar Indira . Seusai membenarkan rambut Juna , dan menatap pakaian Juna dari atas sampai kebawah.

"Seperti bukan Juna " . Indira tertawa , sedikit memberi semangat kepada lelaki yang terlihat patah hati itu di mata nya.

"Lantas siapa?? ". Balas Juna , menatap .sembari sedikit membenarkan kemeja yang sedikit tak rapi.

"Sales kompor gas" . Canda Indira tertawa terbahak .

"Kampret". Cetus Juna memperlihatkan wajah kesal nya.

Dua sahabat itu berlalu diantara bias malam ,meski deru angin sedikit menusuk tubuh mereka berdua , ada perasan gugup bercampur bahagia , dan juga bangga , Karna sebentar lagi dia akan memamerkan wanita cantik itu kepada mantan nya , meski ada sedikit perasaan sakit mungkin, lagi lagi dia harus menelan sedikit kekecewaan karena seseorang yang pernah dicintai nya dengan dalam harus menjadi milik lelaki lain malam ini , selamanya . Untuk kesekian kali nya Juna lagi lagi menjadi tamu undangan , dan yang paling dia tak ingin berdiri berhadapan dengan sang mantan hingga mengucapkan selamat atas hari bahagia ,mantan nya itu, padahal dibalik hari bahagia itu ada kehancuran yang tak biasa yang dirasakan oleh lelaki bernama Juna, tapi menurut nya malam ini berbeda ada sesuatu yang tak sama, tangan itu akan ada yang menggengam, sembari memamerkan wanita cantik yang ada di hadapan nya

Lelaki jinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang