warning:
heavy hyunlix content (:―
"sebenernya bang minho juga ga bohong sih, kalian memang pacaran, kan?"
"dulu, babe. jangan hilangkan kata 'dulu', nanti jadi ambigu."
"hmm. but still, he was your first love."
hyunjin menangkap pipi felix dengan kedua tangan, kemudian menyatukan dahi mereka. dalam posisi mereka sekarang, felix tak bisa melihat jelas ekspresi hyunjin, tapi ia bisa mendengar decih sebal sang pacar ketika masa lalunya bersama lee minho diungkit-ungkit.
di satu sisi, felix sempat merasa kecewa karena hyunjin tak pernah menceritakan apapun soal lee minho sebelumnya. ia tak pernah melihat satupun foto hyunjin bersama seniornya itu di galeri, atau akun media sosial milik hyunjin. dalam bayangan felix, kalaupun mereka ada kesempatan bertemu, paling-paling juga karena mereka berbagi teman yang sama, atau diundang ke acara kampus. tidak sampai terpikir jauh kalau minho dan hyunjin ternyata teman sejak kecil. pertemanan yang mereka miliki jauh lebih lama dan bisa jadi lebih kuat dibanding pertemanannya dengan seungmin dan jisung (meski felix percaya, ketiganya bisa awet juga sampai bertahun-tahun). dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, minho dan hyunjin sudah menempel, pergi kemana-mana bersama seperti sepasang sepatu. orangtua keduanya juga memiliki hubungan yang sangat baik, sampai-sampai mereka diminta memperlakukan satu sama lain seperti saudara sendiri.
belakangan felix juga baru tahu bahwa hyunjin maupun minho merupakan anak tunggal, jadilah mereka 'mas' dan 'adik' yang meski tak sedarah, tetap terikat karena takdir. tapi meskipun sudah berlaku dan diperlakukan seperti kakak-adik oleh orang-orang di sekitar mereka ― yah, layaknya abg yang penuh rasa ingin tahu dan mencoba hal-hal baru ― hyunjin sempat berusaha mendefinisikan siapa minho untuknya (yang berujung pada simpulan, 'oh? aku selama ini jatuh cinta?'). felix hanya bisa tertawa saat hyunjin bilang kalau dia harus melewati proses meyakinkan diri berbulan-bulan dan menangis guling-guling, sampai minho luluh dan mau menerimanya sebagai pacar.
"saat itu kayaknya mas minho cuma kasihan sama aku. dia nggak pernah benar-benar menganggapku lebih dari bocah ingusan."
"tapi pernah dicium?"
"s-sekedar formalitas. di pipi saja."
bukannya terbakar cemburu, felix malah tertawa lagi, sambil menyandarkan kepala pada pundak pemuda yang telah menjalin hubungan dengannya selama tiga bulan terakhir. ia membayangkan betapa lucunya hyunjin saat smp, memegangi pipi yang sudah terbakar pasca dicium oleh pacar sekaligus cinta pertamanya. kalau felix ada di tkp, ia pasti akan memotret momen tersebut dari berbagai sudut dan menyimpan hasilnya dalam dompet.
ya, di sisi lain felix juga bersyukur, akhirnya ia dan hyunjin mendapat kesempatan gegeran juga setelah sekian lama. baginya, pasangan yang damai-damai saja, alias tidak pernah terlibat perselisihan apapun, justru lebih mengkhawatirkan. masa mereka lebih banyak geger waktu masih sama-sama jomblo daripada saat pacaran? padahal episode gegeran membuat felix jadi lebih memahami hyunjin; mengetahui apa saja yang membuatnya merasa marah, kesal, kecewa, serta memikirkan cara terbaik untuk menyelesaikannya. begitu juga dengan hyunjin, ia bisa belajar banyak lewat perbedaan kebiasaan dan prinsip di antara keduanya. bekerjasama untuk saling melengkapi, kata orang.
"ah sudah, nggak usah ngomongin mas minho lagi. cintaku yang terakhir cuma buat felix."
"bucin banget, bos." cibir felix, sempat-sempatnya menarik gemas hidung hyunjin yang sudah mancung. "tapi percaya deh. maaf ya sudah menuduh yang enggak-enggak."
KAMU SEDANG MEMBACA
september logs.
Fanfiction[ felix, seungmin, jisung ] kumpulan fragmen harian tiga sahabat yang sama-sama terlahir di bulan september. various pairings, mainly seungmin-centric. genre: slice of life / friendship / rom-com with HEAVY local jokes. written in lowercase.