08 - Hancur 💔

1.1K 85 8
                                    

HELLOW GUYS!
.
EITSSS. . . SEBELUM BACA, VOTE  DULU YUK!
Dengan kamu click logo bintang, aku akan semangat untuk update cerita setiap hari :)
Aku kasih waktu 3 detik yaa

1 . . . .


2 . . . .


3 . . . .
THANK YOU!
HAPPY READING :)
ENJOYYY !!!
.
.
.

Saaih : Tim...

Fatim : Kenapa bang?

Saaih : Thank You :')

Fatim : For?

Saaih : Everything :)

Fatim : Yourwell :')
Abang cepet sembuh yaa! Klo abang sakit terus, atim main sama siapa dong nanti? :'(

Saaih hanya bisa tersenyum. Saaih pun merentangkan tangannya. Ia bermaksud untuk memeluk adiknya itu. Fatim pun langsung memeluk abangnya itu dengan mata yg berkaca kaca.

Saaih : Oya, tim. Umi mana? (Melepaskan pelukannya)

Fatim terdiam sejenak

Fatim : Emm. . . Umi ada kerjaan yg hrs didiskusiin sama Abi.

Saaih : Oouh...

Hening. . .

Mereka sudah kehabisan kata kata. Fatim pun membuka obrolan diantara mereka

Fatim : Bang, udh mendingan blum?

Saaih : Udh kok tim. Abang udh sehat malah :)

Fatim : Klo Atim boleh tau, bang Saaih emgnya sakit apasih?

Saaih terdiam. Dia tidak mau adiknya itu mengetahui penyakitnya. Dia tidak mau Fatim khawatir.

Saaih : Abang gk sakit kok. Mungkin cuma kecapean doang :) (bohong)

Sebenarnya Fatim tau kalau abangnya itu sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Tapi, dia tidak mau memaksa abangnya untuk memberitahu dia tentang penyakitnya.

Fatim(batin) : Tapi, klo kecapean kan gk sampe mimisan juga bang? :')

Fatim : Oh gituu. Yaudah klo gitu abang istirahat aja dulu. Atim mau rapi rapiin barang barang dulu. Pesawatnya udh mau mendarat nih.

Saaih mengangguk sambil tersenyum

Fatim pun meninggalkan ruangan tersebut.

Fatim pov On
Aku udh keluar dari ruangan bang Saaih. Sedikit lagi pesawat akan mendarat. Aku pun merapikan barang barangnya.

Selama merapikan barang barang ku dan bang Saaih, di otak ku selalu muncul berbagai pertanyaan. Seperti "apa penyakit bang Saaih yg sebenarnya?"  Dan  "Apa yang disembunyikan bang Saaih?"

SKIP SETELAH MERAPIKAN BARANG
Sip! Udh rapii. Dikit lagi mendarat nih. Bangunin bang Saaih dulu deh - batinku

Fatim berjalan menuju ruang perawatan untuk membangunkan bang Saaih

KRIEET... (Suara pintu :v)

Fatim : Bang..?

Saaih menengok ke arah Fatim lalu tersenyum

Author : Aduhh. . . Meleleh aku bang :'v

Fatim berjalan ke arah ranjang bang Saaih.

Fatim : Bang, dikit lagi mau mendarat nih. Balik ke kursi yuk

Saaih : Ok :) Izin dulu sama perawatnya.

Fatim mengacungkan jempolnya lalu pergi ke arah perawat.

Fatim pov Off

Saaih pov On
Aku masih terbaring di ranjang ini. Kurang enak memang. Tapi Fatim sedang Izin ke perawat untuk membawa ku balik ke tempat duduk ku semula.

3 menit kemudian
Fatim kembali ke ruangan yg aku tempatin.

Fatim : Boleh bang kata perawatnya (sambil tersenyum)

Entah kenapa senyumannya itu membuat aku damai. Rasanya ingin sekali selalu berada di sampingnya. Tapi mengingat penyakitnya itu . . .

Fatim pun membantu aku berdiri. Dia berjalan perlahan. Dia membantu aku berjalan menuju tempat duduk ku semula.

Saaih pov Off

Fatim pov On
Aku membantu bang Saaih untuk kembali ke tempat duduk. Tak lama setelah kami duduk, pesawat pun mendarat. Seperti biasa, keluarga kami yg paling terakhir keluar dari pesawat.

YUP, Kami sudah mendarat di Uzbekistan. Negara bersahabat :).

Tapi, tanpa bang Saaih ketahui, saat aku izin kepada perawatnya, aku juga bertanya penyakit bang Saaih.

Disitu aku merasa hatiku hancur. Aku sudah mengetahui penyakit yg disembunyikan oleh abangku kepadaku. Aku sedih, tapi kutahan. Karena aku gak mau nangis lalu dilihat oleh Bang Saaih. Aku berjanji dalam hidupku untuk merawat bang Saaih sepenuhnya.
.
.
.
TBC💕
.
Gimana genks?!
Next gk ya??
COMMENT 👇👇
💕💕💕

Don't Forget Me || #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang