35 - Pingsan :'(

827 63 36
                                    

HAI!
Gw Makhluk Pelangi :)
Enjoy ya sama cerita amatiran ini (aduh:'v)

Tapii, Vote dulu ya guys :'(
Aku tau lho siapa yg cuman baca tapi gk vote itu siapa -_-

Ok klo udh, lanjut yaww
.
.
.

"ASTAGFIRULLAH! BANG SAAIH!" Teriak gw dan Saleha

Gw dan Saleha langsung berlari memasuki kamar mandi

And, you know what?

.

Iya
Bang Saaih pingsan di kamar mandi dengan darah yg memenuhi mukanya.

Tangan gw gemeter. Gk pernah liat bang Saaih kayak gini.

"S-Sol" Panggil gw dengan suara yg bergetar

"Y-Ya? K-Kayaknya, kita harus b-bilang ke Umi deh :'(" Ucap Saleha dengan suara menahan tangis

"Bang Saaih napa sih, Timm?!" Tanya Saleha khawatir

Gw diam mematung di depan bang Saaih yang pingsan

"KITA HARUS PANGGIL AMBULANCE!" Teriak gw

"T-Tapi, Umi gmn tim??" Ucap Saleha

"Kayaknya, emg udh saatnya sih Umi tau penyakit bang Saaih" Ucap gw

"Hah? Emg bang Saaih sakit apa, Tim?!" Tanya Saleha khawatir

"Panjang ceritanya! Sekarang lu telpon ambulance aja, Cepett!" Perintah Fatim

Saleha segera berlari ke kamar gw. Ia mengambil Hp Iphone miliknya dan mulai menekan nomor di HP nya

"Gw periksa Umi dulu" Sahut gw

Gw keluar dari kamar bang Saaih dan turun dari tangga secara perlahan

Kosong.

Hm? Umi mana?

Gw pergi ke kamar Umi. And, ya. Umi tidur :') kelamaan nunggu kita nih keknya -,-

Ya, Baguslah! Biar Umi gak tau duluu penyakitnya bang Saaih

TING TONG!! (Suara bel rumah)
Gw segera menghampiri pintu utama.

"Ahh, mas! Dari Rumah sakit kan? Tolong angkat abang saya ya mas! Saya khawatir :'(" Ucap gw terburu buru

"Oh, ok dek. Abangnya ada dmn?" Tanya mas ambulance

"Ayo sini mas. Ikut saya" sahut gw lalu mulai berjalan ke arah kamar bang Saaih

"Tolong angkat ya, mas. Klo bisa, yg cepat ya mas. Darahnya gk berenti² tuh :'(" Ucap gw dengan mata yg berkaca²

Mas ambulance itu pun mengangkat tubuh bang Saaih lalu dibawa ke mobil (ambulance)

"Yuk sal!" Ucap gw pada Saleha

Gw dan Saleha pun menaiki ambulance. Gw duduk tepat disamping bang Saaih

Gw menatap sendu ke arah bang Saaih. Gw berdoa, berharap tidak akan terjadi apa².

"Sol. ." Panggil gw lirih

"K-Kenapa, Tim?" Jawab Saleha

"Gw nyesel udh marah²in bang saaih waktu kita ke kantin" Ucap gw menunduk

"Aduh, jangan gitu dong, Tim:'(" ucap Saleha ikut sedih

Gw mengusap pelan wajah bang Saaih

"Bang Saaih cepet sembuh ya. Maafin Atim soal yg tadi" Ucap gw sesegukan

Di Rumah Sakit
Para dokter mulai membuka pintu ambulance lalu menarik ranjang yg ditiduri bang Saaih.

Gw dan Saleha pun ikut turun dari ambulance lalu mengikuti para dokter yg membawa bang Saaih.

"Semangat bang Saaih! We always support you!" Teriak Saleha dengan mata yg berkaca kaca

Gw dan Saleha masih mengikuti para dokter tadi dengan sedikit berlari. Sampai akhirnya, bang Saaih dibawa masuk ke suatu ruangan. .

"Maaf, Kak. Kakak nya dilarang masuk dulu. Kita mau periksa keadaan pasien soalnya." Ucap salah satu Suster

"Tapi, abang saya sedang dalam bahaya, Sus!" Kesal gw

"Maaf, Kak. Ini demi keselamatan pasien. Saya permisi dulu"

Suster itupun ikut masuk ke dalam ruangan tadi

Gw terduduk lemas di depan ruangan itu.

"Sabar, Tim. Bang Saaih kuat kok :)" Hibur Saleha

Gw masih diam. Gw menutup wajah gw dengan tangan gw. Gw menangis sekencang kencangnya. Saleha, dia terus mengusap pelan punggung gw sambil menenangkan gw.

1 Jam Kemudian. . .
Salah satu dokter keluar dari ruangan bang Saaih tadi. Gw berdiri dengan semangat dari tempat duduk gw tadi lalu menghampiri dokter itu.

"Dok, dok! Gmn keadaan abang Saya?" Tanya gw antusias

"Oh, Saaih ya? Alhamdulillah, dia udh bisa dipindahkan ke kamar inap:)" Ucap dokter

"Wah! Alhamdulillah!!!" Senang gw

"Makasih ya, dok!" Lanjut gw dengan antusias

Dokter itu mengangguk dan tersenyum, lalu meninggalkan gw.

Gw menghampiri Saleha kembali dengan wajah yg berbunga bunga :v

". . ."

.
.
.
TBC ~°
Akhirnya!
Boompart 3/3

Gmn guys? Kurang greget? Iya tau -,-

Di Vote dong, Qaqaa :'v

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

VOTE

THANKS! Luv yuu! <3

Don't Forget Me || #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang