Chapter 1 - Part 1

342 18 8
                                    

Senin, 4 Maret 2019
06:17 AM

Udara yang dingin, disertai suara angin yang berhembus kencang membuat seorang laki laki tampan tidak bisa meninggalkan tempat tidurnya.

Ia malah mencari posisi yang lebih baik agar tidak terbangun dari nikmatnya berada diatas kasur king size nya.

Tunggu, angin yang berhembus?.

Laki-laki itu mencoba untuk membuka matanya, dan ditemukan sosok laki-laki imut yang sudah berdiri dihadapannya sambil melipat kedua tangannya di dada dan berdecak pinggang.

Tetapi lelaki yang berada di kasur tidak perduli, ia hanya tersenyum lalu menutup matanya lagi, sampai akhirnya lelaki imut itu murka dan memberantaki kasur ternyaman milik kekasihnya.

Ya, nama laki-laki yang sedang tertidur itu Park Ji Sung, sedangkan laki-laki imut itu bernama Choi Soobin . Dilihat dari marganya sudah dapat ditebak kalau mereka adalah anak Chaebol atau bisa dibilang anak orang kaya.

"Ya Park Jisung. Sampai kapan kamu ingin belajar menjadi mayat?. Bangunlah, bibi sudah menyiapkan sarapan. Kenapa kamu selalu merepotkan ku sih?". Omel Soobin sambil membereskan kasur Jisung yang sudah ia acak tadi . Soobin adalah anak yang bertanggung jawab.

Jisung hanya menghela nafas, lalu berjalan menuju lemari nya. Ia mencari pakaiannya untuk hari ini dan setelah menemukannya, ia memakai pakaiannya.

Soobin yang sedari tadi memperhatikan Jisung lemas hanya memutarkan bola matanya saja. Pemandangan ini sudah sangat biasa bagi Soobin yang mana ia selalu membangunkan kekasihnya a.k.a Park Jisung untuk berangkat sekolah.

"Ya , apa kau sudah bosan dengan hubungan ini?. Jika iya, lebih baik sudahi saja".

"Hm?"

Karena Jisung merupakan laki-laki yang tidak bisa melihat kekasihnya tersakiti , apalagi salah mengerti , ia buru-buru memeluk kekasihnya itu dan memberikan kecupan lembut di bibir sang kekasih.

"Kenapa bilang begitu?. Bukannya setiap pagi aku memang seperti ini?. Aku tidak mau mendengar kalimat putus dari bibirmu yang manis ini". Jisung membelai lembut bibir Soobin.

"Biarkan hubungan ini berjalan terus sampai tuhan memanggil kita". Lanjutnya .

Suara berat Jisung membuat Soobin merona , sampai-sampai ia tidak berani melihat wajah Jisung dalam waktu beberapa detik.

Karena kegugupan yang tidak bisa terkontrol, refleks saja tangan kanan Soobin menampar pipi kanan Jisung lalu pergi ke ruang makan.

Jisung memegangi pipinya , lalu tersenyum lembut. "Kebiasaan kekasihku sangat aneh. Apa dia punya kelainan?". Tak lama setelah bergumam, ia menyusul kekasihnya pergi ke ruang makan.

Sesampainya di ruang makan, ia bisa melihat dengan jelas bahwa Taemin ㅡAbang Jisungㅡ sedang mengobrol sambil bercanda dengan Soobin . Dan Soobin juga terlihat bahagia.

Ia menghampiri meja makan yang diatasnya berisikan makanan-makanan favorit Taemin dan Jisung tentunya. Ia tidak melihat kearah Soobin dan Taemin yang sedang asik mengobrol , karena ia bukan tipe orang yang pencemburu. Kecuali jika seseorang memeluk Soobin , sudah dipastikan ia akan mendapat serangan kuat oleh Jisung.

Ohㅡ Sepertinya Soobin yang memperhatikan Jisung sambil merona , ia mengingat kejadian tadi yang mana ia menampar pipi lembut milik Jisung . Karena malu yang tak tertahankan  ia pun menutup wajahnya dengan sendok dan garpu makannya.

Taemin yang melihat itu tertawa lembut . "Ya, ada apa denganmu Soobin ah?"

"A-ah, ti-tidak ada Hyung!" Jawab Soobin dengan terbata-bata

Jisung menghela nafas "Tadi dia menamparku lagi untuk kesekian kalinya , mungkin dia malu karena apa yang telah dia lakukan kepada kekasihnya yang tampan ini".

Taemin tertawa terbahak-bahak, sedangkan Soobin mengatur emosinya karena ia merasakan malu yang tidak terbatas sekarang.

"Bin-ah , ayo berangkat. Hyung kita berangkat" Jisung menggendong ranselnya di lengan kanannya , lalu beranjak keluar rumah.

"Oh ya, hati-hati"

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Sesampainya di sekolah , mata anak-anak sekolah Jisung langsung tertuju pada mobilnya. Merasa bangga , ia membuka jendela mobilnya dan memasang poker facenya. Sedangkan Soobin tersenyum kepada semua murid yang melihat mereka.

Jika murid-murid 'biasa' hanya dapat melihat Jisung dan Soobin dari jauh. Lain hal nya dengan sepuluh laki-laki yang bisa dikatakan sama derajatnya dengan Jisung dan juga Soobin. Lima orang diantaranya adalah geng Jisung, dan empat orang lainnya adalah geng Soobin

Barisan parkiran 'VIP' mobil Jisung satu persatu mulai terisi dengan mobil-mobil yang mewah . Tentunya di isi oleh sepuluh laki-laki yang sudah disebutkan tadi.

Wajah mereka semua bak pangeran sekolah yang sangat tampan . Siapapun ingin melihat mereka, contohnya seperti siswa siswi saat ini yang sedang melihat mereka.

Pemandangan para pangeran keluar dari mobil adalah pemandangan yang sangat istimewa bagi para 'Fans' mereka . Tidak sedikit pula para laki-laki 'biasa' yang membenci para kaum pangeran sekolah.

Tetapi nyatanya, para pangeran sekolah sangat ahli dalam bidang-bidang olahraga , jadi para anak laki-laki 'biasa' tidak bisa menunjukkan kekesalan mereka terhadap para pangeran sekolah ini.

ㅡOh ya, para uke juga hebat main bola loh jangan wrongㅡ

"Ya Jisung ah! Hari ini kau tidak melukai uri Soobin kan?!"

"Tidak, justru Soobin kalian lah yang menyakitiku. Tadi pagi ia menamparku dengan ya, lumayan". Setelah mengatakannya Jisung langsung menghampiri geng nya dan pergi menuju kelas

"Kenapa kau menamparnya?"

"Bagaimana tidak?! Aku gugup beomgyu!". Ujar Soobin yang langsung menutup wajahnya dengan tas yang ia bawa.

"Ah, Soobin nya Yeonjun sudah dewasa ya". Ledek Yeonjun yang di hiasi dengan tawa.

"Tidak! Aku milik Jisung, bukan milikmu!". Bantah Soobin. Lalu ia menarik Kai untuk dibawa menuju kelas.

"Ah Soobinie~ , tapi Kai sekelas Taehyun". Ucap Taehyun

"Oh, ya aku salah orang , ayo beomgyu!". Kini Beomgyu lah yang diseret oleh Soobin menuju kelas.

To Be Continue

Dua Geng PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang