Chapter 1 - Part 2

292 16 3
                                    

Kelas XI - S

Suasana di kelas S sangatlah tenang , suara-suara yang wajar terdengar  di setiap telinga siswa dan siswi . Bukan suara murid yang mengobrol , melainkan suara geseran pensil yang tergeser di  lembaran putih yang kosong dengan sengaja.

Kelas S? Apa itu?

Ya, kelas ini merupakan kelas anak-anak konglomerat atau Chaebol . Sekolah ini seperti rasis? . Oh tentu saja tidak, semua anak murid disini adalah anak orang kaya ㅡtetapi. Tentu saja orang kaya juga memiliki kelas-kelas yang berbeda.

Contohnya seperti Yeonjun dan Renjun, mereka adalah anak terfavorit di kelas yaitu kelas XII A .

Bagaimana dengan anak kelas XI A? . Di kelas ini terdapat dua makhluk tampan yang merupakan pangeran juga. Mereka adalah Kai dan Taehyun. Sedangkan Soobin dan Beomgyu merupakan anak kelas XI S .

Lalu, mengapa Renjun, Yeonjun, Kai dan Taehyun bisa berteman dengan kaum pangeran lain yang berasal dari kelas S?. Alasannya simple. Mereka yang dari kelas A , terlihat seperti anak konglomerat. Tidak banyak tingkah yang aneh seperti manusia lain.

Ah back to the class

Disaat siswa dan siswi yang lain sedang sibuk berkonsentrasi mengerjakan soal. Pria tampan satu ini malah sibuk mendengarkan musik dan membayangkan sosok lelaki yang baru saja ia temui dan menurutnya imut.

"ㅡLee Jeno, apa kamu sudah selesai mengerjakan tugas dari saya?"

Dia mengangguk dengan enteng . "Sudah pak".

Guru mata pelajaran hanya mengangguk sambil tersenyum. Ya begitulah seharusnya cara murid menyenangkan gurunya.

"Ya Lee Jeno. Seharusnya kau bagi bagi jawaban denganku"

"Diam dan gunakanlah otak mu itu Lee Haechan". Ucap Jeno lembut "ㅡDan marga Lee sebenarnya sangat tidak cocok untuk orang pemalas dan suka merengek sepertinu". Lanjutnya , dan dibalas sinisan oleh Haechan.

Ukeㅡ maksudnya kekasih Jisung yang mendengar sekaligus melihat interaksi antara Haechan dan Jeno hanya bisa senyam senyum sendiri. Lalu ia menyenggol sikut temannya yang ia seret tadi menuju kelas.

"Ya, bukannya Lee Jeno itu keren?". Bisik Soobin kepada Beomgyu

Beomgyu yang mendengar bisikan dari Soobin sontak langsung memukul pelan kepala Soobin "Hey hey hey, ingat . Jeno adalah sahabat kekasihmu".

Dan disinilah telinga uke pecicilan geng Jisung pun beraksi. Ya, dia adalah Jaemin. Ia mendengarkan apa yang dibicarakan oleh Soobin dan Beomgyu

Soobin merengek dan mengelus kepalanya. "Ya! Bukan untukku, mungkin dia cocok untukmu?"

Hening. . .

"HAHAHA ㅡops!" Soobin menutup rapat mulut Beomgyu yang tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Soobin dan Beomgyu langsung membungkuk meminta maaf kepada penghuni kelas.

"Ya, apa kau sudah tidak waras?. Menggangu keheningan saja". Sinis Jisung

Beomgyu hanya bisa mengepalkan kedua tangannya dan menatap sinis ke arah Soobin . Mata nya seperti mengatakan 'Kekasihmu itu menyebalkan!!'.

Jaemin hanya terkekeh pelan saat melihat Beomgyu dimarahi oleh Jisung.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Kelas XII A

Lain hal nya dengan kelas XII A , hari ini guru tidak masuk. Kelas mereka hanya diberi tugas lalu freeclass. Kebanyakan anak-anak di kelas XII sibuk membicarakan universitas mana yang akan mereka pilih. Suasana sangat berisik , namun bermanfaat.

"Eum.. Renjun. Nanti kamu mau masuk universitas mana?". Tanya seorang gadis yang shy shy dog.

"Hm, aku sudah dapat beasiswa di salah satu universitas". Jawabnya dengan santai.

"Hahahaha! Sudah ku duga ! Seorang Renjun akan mendapatkan beasiswa. Pasti Yeonjun juga kan?!". Ucap salah satu laki-laki dikelas dengan semangat

Yeonjun hanya mengangguk sambil tersenyum untuk membalas pertanyaan dari temannya.

"Hey kawand ! Bagaimana jika perpisahan nanti, kita menginap di Royal Hotel. Tepatnya di Jongro, Seoul".

Dan kini mereka mengubah topik mereka menjadi kemana mereka akan menginap saat perpisahan nanti . Karena waktu perpisahan tinggal sebulan lagi, jadi mereka ingin hari terakhir mereka sebagai anak kelas dua belas menjadi momen yang menyenangkan.

Terlepas dari kegiatan yang sedang dibicarakan . Renjun bangkit dari kursinya dan ia berjalan menuju kursi Yeonjun sambil memegang buku tulis.

"Yeonjun, ini. Aku ingin mengembalikan buku tulisnya yang aku pinjam seminggu lalu. Maaf baru bisa mengembalikan sekarang". Ucap Renjun dengan baby face nya.

"Oh, ya gak papa".

Saat Yeonjun ingin mengambil buku tulisnya dari tangan Renjun, tanpa sengaja Renjun terdorong oleh teman laki-laki yang membuat Renjun tentu saja jatuh kehadapan Yeonjun dengan pose.

Bibir mereka yang bersentuhan.
Tangan Renjun yang menekan milik Yeonjun.
Dan tangan Yeonjun yang memegangi bokong Renjun.

"Shit". Batin mereka berdua

Renjun buru-buru berdiri tegap lagi dan menghadap ke belakang. Dengan refleks , ia menjambak rambut teman yang tanpa sengaja mendorongnya itu , dan ia juga memberikan tatapan tajam seperti ingin membunuhnya.

"A-aku tidak sengaja sungguh!"

"Wah.. kau membuat masalah dengan dua pangeran Hakyeol..."

Sedangakan Yeonjun sibuk memegangi miliknya yang tiba-tiba saja mengeras setelah ditekan oleh Renjun.
Yeonjun akhirnya berdiri dari kursinya, dan menarik Renjun keluar bersamanya.

Renjun yang berkali-kali berusaha untuk melepaskan genggaman Yeonjun tetap saja tidak bisa. Genggaman Yeonjun sangat kuat, ditambah lagi setiap Renjun mencoba untuk melepaskan nya, Yeonjun malah menatap Renjun dengan ganas.

Kantin Sekolah

Sunyi, hanya itu yang dapat menggambarkan suasana di kantin sekolah ini . Para staff kantin tidak akan datang sebelum makan siang. Biasanya di jam istirahat pertama , anak-anak memakan bekal mereka masing-masing.
Dan disinilah Yeonjun dan Renjun berada.

Yeonjun mendorong Renjun kesebuah kursi . Dengan duduk, Renjun bisa memandangi Yeonjun dari atas hingga bawㅡah. Tunggu, bawah. Renjun meneguk ludahnya pelan. Ia melihat milik Yeonjun menonjol dan ㅡbesar.

"Ya, Renjun. Tanggung jawab". Ucap Yeonjun dengan serius.

"A-apa?!". Bulu kuduk Renjun pun langsung berdiri karena suara dan juga tatapan dari Yeonjun.

To Be Continue


Dua Geng PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang