Chapter 1 - Part 4

380 9 2
                                    

*Bel masuk berbunyi*

Sudah hampir sepuluh menit lamanya Yeonjun berdiri di depan pintu ruang olahraga mendengarkan percakapan mereka. Setelah bercakap tentang Renjun, mereka mengubah topik menjadi topik sex .

Walaupun Yeonjun hanya mendengarkan tetapi ia tahu, pasti Renjun merasa tidak nyaman dengan topik yang sedang mereka bicarakan. Buktinya?, Ia tidak mendengar Renjun bersuara sama sekali ketika topik sex itu dimulai.

Mungkin Renjun yang terlalu polos atau memang polos?. Karena para adik kelasnya tahu betul bagaimana cara melakukan sex , bahkan Soobin berkata kalau Jisung selalu meminta jatah setiap malam. Maka dari itu Soobin tidak ingin tidur satu kamar dengan Jisung tiap malam.

ㅡOhya, Jadi Jisung dan Soobin adalah teman sejak kecil, tetapi dulu Jisung sangat membenci Soobin karena Soobin tidak seperti laki-laki jantan. Tapi sekarang, dia malah sangat manja dengan Soobin dan menginginkan tidur dengan Soobin setiap malam.

Orang tua mereka sudah tau jika anak-anak mereka memiliki hubungan yang serius , jadi itu tidak dipermasalahkan jika mereka tidur di dalam kamar yang sama. Bahkan Taemin juga seorang gay . Oh Tuhan. Keluarga Park adalah seorang Gay ahaha.

Salahkan laki-laki zaman sekarang yang bisa lebih imut dibandingkan perempuan. Bahkan Jisung sangat tidak tertarik kepada perempuan karena mereka memiliki mulut yang berisik dan sifat yang bisa dikatakan "ganjen" kepadanya . Padahal mereka bukan tipe Jisung sama sekaliㅡ

Back to topic

Disisi lain ternyata seorang Lee Haechan menceritakan pengalamannya saat melakukan sex dengan kekasihnya yaitu Mark. Katanya sex sangat nikmat dan menggairahkan , sex bisa menjadi candu pada sebuah hubungan.

Tetapi hal itu dibantah oleh seorang anak berwajah bule yaitu Huening Kai. Katanya sex sangat sakit , dan melelahkan.

Asal kalian tahu, saat Kai berkata seperti itu , Renjun mengangguk pelan.

Beomgyu yang memperhatikan Renjun yang mengangguk tersenyum tipis. Dia berpikir bahwa penyebab bokong Sunbae nya itu sakit adalah. . .

Dia Baru Saja Melakukan S.E.X

Beomgyu tertawa dalam batinnya, bagaimana bisa seorang siswa melakukan sex pada saat jam sekolah masih ramai akan murid . Tapi disisi lain ia berani bersumpah kalau Renjun sangat imut dan manis. Sebagai seorang seme , ia juga akan melakukan sex dengan laki-laki imut seperti Renjun.

"Oh, Yeonjun . Kebetulan kau ada disini"

Brek!

Semua mata tertuju pada sumber suara yang memanggil nama Yeonjun. Yeonjun yang merasa diperhatikan justru memperhatikan mereka balik sambil tersenyum, terutama kepada Renjun.

"Ah, Pak Jaehyun ada apa?". Jawabnya dengan sopan

"Nanti saya tidak bisa mengajar di kelas sepuluh S .  Sehabis istirahat juga kelas kamu tidak ada guru, jadi apa kamu bisa menggantikan saya untuk mengajar di kelas sepuluh S?". Ya, Jaehyun adalah salah satu guru terfavorit para siswi . Jaehyun mengajar pelajaran Kimia dan Fisika.

"Baiklah pak, saya akan mengajar kelas sepuluh S nanti".

"Ahahaha, benar-benar anak jenius. Baiklah Terimakasih, saya percaya kepadamu". Kemudian Jaehyun pergi sambil tersenyum kepada muridnya yang berada di dalam gedung olahraga.

Yeonjun menghampiri teman-teman nya dengan jalannya yang cool . Eh, tetapi matanya hanya tertuju pada satu orang. Ya benar, matanya hanya tertuju pada Renjun yang sama sekali tidak melihat Yeonjun.

"Ah, kenapa aku kesini". Tanya Yeonjun sambil menggaruk tengkuknya.

"Mau liat Renjun Sunbae". Celetus Beomgyu.

Pletak!

Renjun dengan cepat memukul kepala Beomgyu dan memberikan tatapan sinis kepada Beomgyu. Yeonjun yang melihat interaksi keduanya hanya bisa tersenyum kecil.

"Ekhm, ayo rapihkan. Sebentar lagi bel masuk". Ujar Jeno yang sudah merapihkan bekalnya dari tadi dan berjalan menuju luar gedung olahraga.

"Dasar". Cetus Jisung yang langsung mengikuti Jeno

"Ayo ayo ayo chan!". Ajak Jaemin sambil menarik Renjun dan diikuti Haechan.

Yeonjun menatap teman-teman nya memberi isyarat untuk segera mengikuti Jisung dan kawan-kawannya.

Mereka beranjak pergi ke kelas masing-masing kecuali Yeonjun yang akan mengajar di kelas sepuluh S.

Suasana lorong sekolah sudah sepi, semua murid sudah memasuki kelasnya masing-masing.

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Sunyi. Ya, sunyi adalah salah satu tempat yang paling menenangkan. Siapa yang tidak suka dengan suasana seperti ini?. Membuat otak menjadi relaks , tidak ada yang mengganggu.

Seorang laki-laki dengan rambut berwarna hijau muda dan kulit yang lembut sedang memejamkan matanya dan yang tertutup membuat ia tampak sangat menikmati kesunyian.

Ia mulai membuka matanya dan memandangi daun-daun yang berada diatasnya. Atau bisa dikatakan lelaki ini sedang menikmati waktunya dibawah pohon besar yang sehat.

Ia menghela nafas nya setiap ia menutup matanya. Ya, karena setiap ia menutup matanya , wajah seseorang yang ia rindukan selalu terbayang-bayang di kepalanya. Wajah laki-laki yang sangat ia rindukan.

Mereka berteman sejak kecil , tetapi pada saat beranjak kelas tiga sekolah dasar, laki-laki berambut hijau ini harus pindah ke kampung halamannya yaitu China karena ayahnya mendapat kabar bahwa 'ayahnya' si lelaki berambut hijau ini meninggal dan harus mengurus perusahaan milik nya.

Mulai saat itu, mereka sudah tidak bermain bersama lagi. Bahkan mungkin temannya sudah melupakan lelaki yang sedang menikmati kesunyian ini.

"Tuan Chenle". Panggil seseorang sambil membungkuk 45 derajat kepadanya. Bisa dilihat bahwa dia adalah pembantu laki-laki ini yang biasa di panggil Chenle.

"Ya?". Jawab Chenle dengan ramah

"Tuan besar bilang bahwa besok , tuan muda harus bersekolah di sekolah yang sudah tuan besar daftarkan".

"Ya, aku mengerti. Terimakasih".

Pembantu itu mengangguk dan pergi meninggalkan Chenle sendirian di halaman rumahnya.

"Sekarang aku sudah kembali ke Korea. Apa aku bisa bertemu denganmu lagi mata sipit wajah tikus?". Gumam Chenle.

"Lebih baik aku datang kesekolah itu sekarang agar aku tidak kaget jika sekolah itu tidak semewah sekolah lamaku yang berada di China".

Chenle beranjak dari tidurnya dan segera menuju kamar supirnya dan meminta kepada supirnya untuk mengantarkannya ke sekolah barunya.

To Be Continue

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dua Geng PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang