I Know

3 0 0
                                    

Maafkan Typo yaa

jangan lupa vomment okey,

enjoy!

------ CHAPTER 3 ------

Prangg!

Suara bantingan gelas kaca berbunyi nyaring diruangan bernuansa merah dan hitam itu,

Seorang gadis tampak mengepalkan tangannya kuat sambil menatap sengit pria paruh baya di depannya.

"Aku tidak tahan lagi, pa! Kenapa misi ini tidak juga dilakukan dari sekarang? Aku ingin sekarang dia menderita di tanganku, pa!" Pekik gadis itu dengan mata dibakar amarah.

Seorang pria paruh baya yang dipanggil "Pa" oleh gadis itu jongkok sambil mengambil satu pecahan kaca yang tak berbentuk itu, lalu berdiri kembali.

"Tenanglah! Jangan terlalu gegabah. Ini akan berjalan sangat mudah sayang. Kita hanya perlu menyingkirkan satu tikus kecil lagi dan semua nya terbalas impas," ujar pria paruh baya itu sambil tersenyum penuh arti

"Itulah yang aku bicarakan, Pa! Untuk apa kita membuat rencana ini untuk menyingkirkan satu tikus kecil saja? Ini membuatku hampir kehilangan akal"

"Tidak semudah itu, pasti ada jebakan nantinya. Jadi jangan gegabah.."

----------------------

"Nghh Arghh"

Seorang gadis meremas rambutnya berharap rasa sakitnya hilang, meskipun nyawa nya belum sepenuhnya terkumpul tapi sepertinya sakit kepalanya sangat terasa

"Hei Lia! Apa yang terjadi? Bangunlah!"

Lia pun tersentak kaget dan terbangun dari tidur nya dengan untaian keringat membanjiri pelipisnya. Alia perlahan duduk dibantu oleh Zasy, Alia menutup matanya, sakit kepalanya belum kunjung hilang, tetapi tidak sesakit tadi lagi.

Zasy mengambil gelas berisikan air di nakas lalu menyodorkannya kepada Alia, "Minumlah Lia"

Alia menerima gelas nya dan meminumnya sampai habis, "Terima kasih Zasy" Ujar Alia sambil menaruh gelas kosong di nakas

Zasy mengangguk, "Sama-sama Lia. Sudah lebih baik?"

"Hm" Dehem Alia sambil mengangguk, "Ah kukira kau tadi malam tak menginap"

Zasy mengendus kesal, "Aku muak melihat wajah Dave. Jadi aku memutuskan untuk menginap disini. Tapi, saat aku datang kau sudah terlelap"

"Aku sangat lelah semalam"

"Ya, aku tau. Tapi ngomong-ngomong tentang sakit kepalamu, bagaimana kalau kita memeriksanya ke rumah sakit? Aku belakangan sering melihatmu selalu bermasalah dengan kepala mu"

"Tidak seburuk itu, mungkin hanya kelelahan"

"Tidak! Kali ini aku tidak akan kalah dengan kepala batumu itu. Kau harus pergi memeriksanya, bisa saja itu hal yang cukup seius bukan?"

"Ini hanya kelalahan"

"Tidak"

"Kelelahan"

"Tidak"

"Kelel--"

"Sudah cukup. Kau harus pergi atau aku akan menyeretmu saat pulang sekolah"

"Baiklah, sehabis sekolah pergilah bersama ku!" Ujar Alia tersenyum lembut kepada Zasy

"Ay ay Capt!"

-------------------------------

Alia. Gadis itu tengah celingak-celinguk mencari kursi kosong di kantin bersama kedua temannya, Zasy dan Havi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAME PERSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang