9. Serius

1.6K 230 30
                                    

"(Y/N)?"

"Izuku-san?"

Author POV

"Apa, yang kau lakukan disini?" Tanyamu penasaran. "Justru aku yang akan bertanya begitu kepadamu bocah." Balas Izuku.

"Kau mengenalnya (Y/N)?" Tanya Kyouka karena heran dengan percakapan kalian. "A-ah, iya, dia kenalanku, kami bertemu di Akihabara akhir pekan lalu, i-iya kan Izuku-san?" Jawabmu gugup.

"Ya, kami adalah kenalan dari situs website fandom anime yang tidak sengaja bertemu di Akihabara." Ujar Izuku untuk membantu menutupi kebohonganmu.

"Ohh." Kyoka pun hanya ber oh ria mendengar jawaban kalian.

"Kenapa kalian tidak duduk? Meja di sebelahku itu kosong." Ujar Izuku datar. "Baiklah." Balas Kyoka singkat.

Readers POV

"Kau pesan apa (Y/N)?" Tanya Kyouka. "Aku pesan vietnam drip saja." Balasku sambil menunjuk gambar di menu. "Baiklah, aku roasted arabica dingin." Ujar Kyoka kepada sang pelayan.

"Satu vietnam drip, dan satu roasted arabica dingin, mohon ditunggu." Ujar pelayan tersebut sambil meninggalkan kami.

"Kau, tahu (Y/N), teman kenalanmu itu tampan lho." Ujar Kyoka sambil berbisik kepadaku. "(Dia memang tampan, tetapi dia seorang pembunuh...) Ah iya juga." Balasku sambil bergumam dalam hati.

//Kling... *sfx bel pintu

"Yang benar saja, Shoto-san..."

"Kenapa Denki-kun?"

"Kenapa kedua temanku dan Izuku-san ada di tempat yang sama?!"

Aku pun mendengar suara lelaki yang familiar di telingaku, ternyata itu adalah Kaminari-kun, dan seorang lelaki tinggi bersurai merah dan putih seperti bendera indonesia yang miring.

"Selama Izuku tidak berulah itu tidak apa-apa."

"Kaminari-kun! Kami disini!" Ujarku sambil melambai-lambaikan tangan kearah Kaminari-kun.

Kedua manusia itu pun berjalan kearah tempatku dan Izuku-san berada, tetapi mereka berpisah, Lelaki bersurai belang itu duduk di tempat Izuku-san, sedangkan Kaminari-kun duduk tepat di sebelah Kyoka.

Midoriya POV

"Oh, shoto, kau sudah selesai." Ujarku yang menyadari bahwa Shoto sudah duduk di depanku. "Izuku, lihat siapa yang ada di meja sebelah." Ujarnya sambi menunjuk ke arah meja sebelah.

Aku pun meliriknya sedikit, aku pun sedikit terkejut. "Denki, kenapa dia disini?" Ujarku sambil berbisik kepada Shoto agar tidak di dengar oleh mereka.

"Dia kesini bersama teman-temannya, dan ternyata kalian berada di satu tempat yang sama." Ujarnya. "Berarti Denki berteman dengan (Y/N) ya." Ujarku agak pelan tetapi dapat di dengar olehnya.

"(Y/N)? Apa itu nama gadis bersurai coklat yang mirip ibumu itu?" Tanya Shoto untuk memastikan. "Yah... begitulah." Ujarku lesu. "Oh." Balas Shoto singkat.

"Kau tahu, Shoto, aku menyukainya, dan aku ingin melindunginya." Ujarku sambil menatap meja karena aku tahu, bahwa wajahku sedang memerah.

"Memangnya kau kenal dia seutuhnya?" Tanya Shoto heran. Sudah ku duga dia akan bertanya begitu. "Aku sempat mencari artikel tentangnya di internet, ternyata dia adalah musisi muda." Balasku sambil mengusap-usap leherku.

"Lalu?" Sepertinya dia belum puas dengan jawabanku. "Hah, sebenarnya aku tidak tahu mengapa aku bisa menyukainya." Kali ini pun aku jujur kepadanya, wajar saja bahwa aku tidak mengetahui alasanku menyukainya, aku tidak berpengalaman tentang ini.

"Kau ini serius, atau hanya ingin memancing emosiku keluar Izuku?" Kenapa dia tetap saja tidak percaya padaku ya tuhan. "Aku serius Shoto, aku tidak pernah seserius ini." Ujarku sambil memicingkan mata ke arah Shoto.

"Hah... terserah kau saja, jika kau bilang kalau kau menyukainya dan ingin melindunginya, berjanjilah padaku, untuk tidak membunuh siapapun, demi mendapatkannya." Ujarnya tegas.

"Baiklah, aku janji." Balasku singkat.

"Apa kau sudah membayar ini?" Tanya Shoto sambil menunjuk cappuchino miliknya. "Tentu saja sudah, kau kira aku ini miskin?" Jawabku.

"Siapa juga yang mengira kau begitu bodoh, kita harus segera kembali ke markas, jadi ayo." Ujarnya sambil membawa gelas cappuchinonya.

Aku pun bangkit dari posisi dudukku, dan merogoh kantung celanaku.

Readers POV

Sepertinya lelaki bersurai belang itu merupakan teman yang dimaksud oleh Izuku-san.

//plek

Aku pun terkejut ketika Izuku-san meletakkan sebuah kertas kecil di atas meja yang ada di depanku. Aku pun menoleh ke arahnya, dan dia melambaikan tangannya.

Aku pun mengambil secarik kertas kecil tersebut.

Aku pun mengambil secarik kertas kecil tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba Kaminari pun angkat bicara "Um... (Y/N), sejak kapan kau kenal Izuku-san?"

To Be Continued

EKHEM!!!

Ya, author Hana disini, tolong hiraukan batuk yg tadi, author abis keselek bawang /g.

Ngga, kok ngga, becanda doang :v

Tapi batuk nya beneran :v
Maklumin aja author lagi sakit wkwkwk.

Pasti pada mikir gini kan "loh kok fast update? Tumben bgt"

Yha.

Selama liburan author gabut, gampang insom, yaudah lanjutin ini aja :v

Yahh mungkin sekian dari author, see you next chapter!!

Matta ashita!!

Jangan lupa untuk vote dan comment!!

My Sweet Heart (Villain!Izuku × Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang