Part 1

139 7 4
                                    

Seorang wanita sedang melihat seorang anak kecil yang berumur kisaran 3 tahun sedang makan siang ditemani oleh pengasuhnya, anak tersebut yang bukan lain adalah anak nya sendiri.

Wanita tersebut tersenyum ketika melihat anak nya makan dengan lahap. Akhirnya wanita itu menghampiri anaknya. Dan pengasuh Revan pergi meninggalkan nereka berdua.

Wanita itu sering dipanggil dengan sebutan Zilla dan anak nya yang bernama Revan.
Mereka berdua hidup cukup damai dan tak pernah kekurangan apa pun. Ia tinggal berdua sendirian dengan sang anak. Pengasuh yang mengurus semua keperluan Revan hanya datang saat pagi hari. Dan ketika Zilla sudah pulang, maka pengasuhnya akan pulang. Pengasuh nya bernama Berta.

Zilla selalu sibuk dengan pekerjaannya tetapi Zilla selalu meluangkan waktunya untuk Revan. Maka dari itu kehidupan Zilla selalu tercukupi.

"Anak mama pintar sekali makannya?" ucap Zila
"Revan kan memang pintar, mah. Mamah gk perlu nyuapin Revan lagi kalau Revan makan" balas Revan
Zilla hanya bisa tersenyum melihat putra nya begitu pintar.

Tiba" Zilla melamun, tapi lamunan tersebut hanya bertahan sebentar karena dikagetkan dengan kedatangan sahabat lamanya yang bernama Fey.

"Hey Zilla, kenapa melamun?" tanya Fey
"Hah, apa..?" Zilla yang sedang tak berkonsentrasi pun hanya bisa menjawab begitu.
"Mama jangan melamun, sini temenin Revan makan" ajak Revan.
“Jangan bilang kau melamunkan lelakimu lagi?” tanya Fey. Zilla membesarkan matanya. Bagaimana Fey bisa tau?
"Tidak kok. Aku hanya sedikit lelah karena pekerjaanku. Ouh iya, Revan. Hari ini mommy sudah izin pulang bekerja setelah makan siang. Mommy ingin  mengajakmu jalan jalan" jawab Zilla yang berusaha mengubah topik pembicaraan.
“Yeay!!! Ayo mommy, cepat…!! Aku ingin mainan yang banyak…!!” seru Revan. “Iya tunggu sebentar, biar mommy berganti pakaian dulu.” tegur Zilla.

Sesampainya di mall, Revan langsung berlari ke toko yang berisi mainan anak-anak. Ia sangat menyukai tokoh-tokoh superhero. Terutama spiderman, karena spiderman suka menolong orang dan ia ingin menjadi seperti spiderman.

Setelah selesai membeli miniatur spiderman yang diinginkan Revan, akhirnya mereka keluar dari toko itu dan berencana untuk pulang. Di jalan, Revan meminta mommynya untuk berhenti sebentar di taman kota.

Setelah sampai di taman kota, Revan berlarian menuju salah satu bangku yang ada di sana. Revan merasa kegirangan, dan Zilla merasa bahagia saat melihat wajah anaknya tersenyum dan tertawa. Tiba tiba Revan tampak melamun melihat ke tengah taman. Zilla yang melihatnya pun kemudian mengikuti arah pandang Revan. Zilla tau selama ini Revan sangat menginginkan kehadiran seorang ayah. Zilla pun bertanya kepada buah hatinya.
“Tadi kau merengek untuk kesini. Tapi kenapa sekarang malah terlihat murung begitu sayang?”. “Mommy, apakah daddy masih hidup? Bagaimana wajahnya mommy? Apakan dia tampan sepertiku?” ujar Revan.

Mendengar pertanyaan Revan hati Zilla mencelos. Ia merasa bersalah karena menyembunyikan Revan dari daddynya. Tapi ia tidak punya pilihan, bukan dia yang diinginkan Rafa untuk menjadi istrinya kelak.

Akhirnya Zilla mengajak Revan pulang. Ia sudah berjanji kepada Revan untuk memperlihatkan foto Rafa saat sudah sampai rumah.

Sesampainya di rumah, Revan terus merengek kepada Zilla untuk segera memperlihatkan foto Rafa. Akhirnya Zilla menyerah dan pergi ke kamar belakang, tempat ia menyimpan semua kenangannya bersama Rafa. Zilla mengeluarkan sebuah kotak dan mengambil salah satu foto Rafa untuk ditunjukkan kepada Revan.

“Mommy, benarkah itu wajah daddy? Sepertinya Revan pernah melihatnya.” seru Revan dengan antusiasnya. “Mungkin kau salah lihat, dia tidak pernah datang kesini.” sahut Zilla.

“Revan, mommy mau berpesan kepadamu. Jika nanti Revan bertemu dengan daddy, jangan menghampiri daddy. Daddy bisa saja sangat marah jika dia sedang bekerja dan ada yang mengganggunya.” pesan Zilla. “Apakah daddy selalu sibuk bekerja mommy?” tanya Revan. “Daddy sibuk bekerja juga untuk kebahagiaan Revan.” sahut Zilla.

Sesaat setelah Zilla mengatakan hal tersebut, Revan sudah tertidur pulas di sofa ruang tamu sambil memeluk foto daddynya.

TBC
See you soon!!!

Be PatientTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang