| prolog |

88 29 16
                                    

Nama ku Sallcy Marich, biasa dipanggil Mari atau Cy hidupku biasa - biasa saja. Semenjak ada masalah itu, keanehan pun selalu datang.

Ini cerita ku, bagaimana aku harus memilih ini semua?

• C H O O S E •

08:45am ( 4 jam sebelum kejadian )

Pagi yang indah, seperti pagi biasanya.

Ku awali pagi ini dengan musik kesukaan ku dengan jalan santai menuju sekolah dengan tenang.

Aku Sallcy Mari, biasa dipanggil Mari atau Cy

Hidupku biasa - biasa saja, tidak lebih dan tidak kurang. Tidak ada yang spesial dengan diriku, aku hanya seorang manusia biasa pada umumnya

Seperti biasanya disekolah, aku tidak memiliki teman banyak seperti anak lainnya. Aku hanya memiliki beberapa teman.. yang memang ku percaya

"Cy! Mari!"

Aku menoleh ke arah suara yang sudah familiar ditelinga ku itu, aku menjawab panggilan mereka sambil tersenyum

"Seperti biasa kamu teriak terus jika memanggil namaku,"

Orang yang sedang dihadapan ku ini tersenyum lebar cengengesan, "Ah Cy, kan kamu jauh makanya aku teriak. Oh iya ini pertama kali kita sekelas bareng kan ya?"

"Kamu menghindar obrolan ku tadi ya, kath?"

Kathlie Lerch, teman ku sejak kecil. Seperti kalian tahu, dia sengat cempreng dan bawel, meskipun tertolong dengan tampangnya yang sangat cantik itu

Aku dengan Kath sudah dekat sekali, jadi aku sudah hapal sekali dengan sikapnya yang terkadang ceroboh dan menyebalkan.

"Ah Cy, aku tidak menghindari topik kok. Aku senang sekali kita sekelas juga akhirnya meskipun ini pertama kali," Ucap Kath sambil tersenyum dengan mata yang berbinar,

Yang diucapkan Kath benar, meski aku dekat dengan Kath, aku tidak pernah sekelas dengannya.

"Jangan bilang kamu semalaman berdoa terus biar sekelas sama aku?"

Dengan cerianya Kath menjawab,"Soalnya aku paling nyaman sama kamu Cy hehe,"

Aku menggelengkan kepala ku, "Sudahlah kita cari kelas saja, nanti ke habisan bangku favorit kita,"

Aku dengan Kath melanjutkan perjalan ku yang terhenti, kita berdua segera ke kelas sebelum tempat bangku favorit kita ditempati

Entah segirang apa Kath hingga dia terburu - buru lari ke kelas, hanya untuk mendapatkan tempat duduk saja,

"CY! CY! CEPAT! LAMBAT SEKALI SEPERTI KEONG!"

Oke, aku kalo Kath sudah seperti itu mau tidak mau aku harus jalan lebih cepat lagi,

"Astaga, sekolah ini lantainya banyak sekali.."

Kath menoleh ke arahku, sambil memiringkan kepala,"Enggak kok, cuman tiga lantai. Gak sebanyak itu, aku biasa aja,"

Kath dengan aku langsung masuk ke kelas, syukurlah kami mendapatkan tempat duduk yang kami inginkan

'Tempat duduk barisan ketiga'

Tempat duduk yang kadang tidak diperhatikan guru, tempat duduk yang masih dibilang 'Barisan orang cerdas'

"Kamu mau dipojok apa dipinggir cy..?"

chooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang