{selamat membaca!}
|•|
Kami berempat menatap orang itu, kami mengetahui orang itu dan sayangnya kami tidak bisa mengetahui namanya.. Ini aneh
"Kath dia siapa? Sepertinya kita kenal," Asra memulai pembicaraan sambil menatap kembali orang itu, sebaliknya orang itu menatap kita dengan sendu,
Aneh, ini pertama kalinya aku mengingat wajah seseorang dan aku merasa mengenalinya, tetapi aku tidak bisa mengetahui namanya.
"Aku enggak tau.. kenapa dia melihat kita seperti itu?" Bukan hanya aku saja ternyata, Kath sepemikiran denganku.
Isra menyadari kita terlalu lama menatapnya, "Hei.. Ayo masuk ke kelas saja, aneh sekali."
Baik aku, Kath, Isra maupun Asra kami berempat kembali ke kelas penuh dengan perasaan cemas dan penasaran. Kami berempat sempat terdiam sebentar dan berfikir sejenak,
Aku merasakan kecanggungan diantara kita, jadi aku memulai pembicaraan ini, "As, kamu pernah bilang kalau kita ngadain semacam reuni kita bakalan ingat wajah tapi kita lupa nama kan?"
Asra pun yang mendengar ucapanku langsung menoleh, begitupun dengan Isra dan Kath. Bisa ku bilang muka mereka semua syok dan cemas, iya ini pertama kali kita semua benar-benar melupakan nama orang itu,
"Iya aku pernah bilang begitu, tapi dia seperti udah temenan lama sama kita gak sih..?"
Kath mengangguk pelan, aku mengerti Kath dia orangnya yang paling sering mengingat teman dan orang disekitarnya, "Tapi aku aja yang sering ingat orang sama namanya, baru kali ini aku lupa.."
"Mungkin itu baru pertama kali Kath, aku sudah sering ngalamin hal kaya gitu," Isra menjawab sambil tertawa kecil, dan melanjutkan perkataannya,"Tapi kalian gak sadar sesuatu?"
Aku, Kath dan Asra langsung merespon cepat ke Isra,"Apa? Memangnya ada yang lebih aneh lagi?"
".. Waktunya berhenti.."
|•|
Kami berempat terpaku, meskipun diluar kelas dan suasana kelas ramai seperti biasanya. Tepat perkataan Isra waktunya memang benar - benar berhenti,
"Terakhir pukul berapa?" Kath panik, ia sambil membalikkan badan dan mulai mencari ponselnya didalam tas untuk memastikan,
"12:45pm Kath, tenang dulu jangan panik." Aku berusaha menenangkan Kath, diriku pun kaget yang mengetahui hal itu,
"Kenapa kamu bisa tahu Is?"
Isra menjawab dengan menunjuk arah jam tangannnya,"Saat kalian semua menatap ke arah orang itu, aku yang menyuruh kalian berhenti menatap ke arah orang itu, ku sadari sesaat waktunya berhenti tepat seperti katamu 12:45pm,"
"Aku sudah mengetuk jam tangan ku, padahal belum lama ini ku beli, dan tidak mungkin rusak secepat itu. Saat kita berjalan ke kelas, itu membutuhkan waktu 5 menit. Kalau kita sudah melewatkan 5 menit, maka harusnya jam itu 12:50pm kan?"
Benar, yang diucapkan Isra memang benar. Tetapi bagaimana bisa waktunya berhenti dan orang disekitar tetap melakukan aktivitasnya?
"Apa kita seharusnya mencari orang yang tadi?"
Asra mengusulkan hal itu, karena setelah kita menatap orang itu terlalu lama, waktu mulai berhenti.
Setelah Asra mengucapkan ajakan itu, orang itu pun lalu muncul, dan anehnya ia masih menatap kami dengan sendu, membuat kami merasa takut.
"Is, kamu sapa dia." Kath menepuk bahu Isra untuk mengajak orang itu berbicara dengan kita,
".. Bodoh aku takut,"
"Yatuhan Asra, kembaranmu enggak getleman,"
"Aku juga takut Kath, kamu gak takut apa? Dia natapnya sendu begitu, udah gitu yang bikin serem kantung matanya pula," Oceh Asra, memang dia bawel. Tapi ucapan Asra tidak ada salahnya, yang diucapkan Asra benar apa adanya, mau tak mau aku yang berbicara
Aku berdiri, lalu Kath, Asra, dan Isra menoleh ke arah ku,"Kenapa kalian?"
Isra melongo melihat ku berdiri,"Kamu mau nyamperin?"
"Iya, kalian takut kan?"
"..."
Sudah jelas takut, masih saja diam. Aku menggeser sedikit keluar dari bangku ku, lalu meninggalkan mereka bertiga dikelas, tepat didepan pintu kelas orang itu menunggu,
"Sudah kuduga kamu bakalan nyamperin aku, meskipun takut,"
Aku menarik nafas sejenak, lalu menatap dia,"Kalau bukan aku, siapa lagi yang mau bicara padamu? Katakanlah, siapa dirimu? Aku tidak suka berbasa basi,"
Lalu orang itu menurunkan badannya sedikit agar sejajar denganku,"Kenapa menanyakan nama langsung? Kita harusnya memulai perkenalan dengan baik,"
Melelahkan berbicara dengan orang seperti itu, ini sudah memakan waktu 15 menit, waktu seperti itu sudah bisa ku gunakan untuk tidur ataupun membaca Manhwa.
"Baiklah, nama ku Sallcy Mari."
Dia tersenyum, aneh. Malah membuatnya semakin seram, apalagi dengan kedua kantung matanya itu,
"Aileen Horation,"
Setelah mengucapkan nama itu, ia langsung pergi. Semakin aneh begitu aku mengetahui namanya, aku seperti melupakan sesuatu,
"Cy! Cy! Cepat sini masuk ke kelas," Panggil Kath dengan bisik-bisik, jika ia berteriak dengan keras maka semua orang akan menoleh padanya.
Aku langsung menuruti ucapan Kath, sambil melihat ke arah orang yang bernama Aileen Horation itu pergi, secepat itu dia pergi?
"Jadi siapa namanya?"
"Dia bilang namanya, Aileen Horation."
"Ah baca namanya Alen apa Alien? Maaf aku bodoh," Bukan hanya Kath saja, begitupun dengan Asra dan Isra.
Aku tidak tahu nama itu akan susah disebut oleh mereka, tetapi kenapa aku lancar sekali mengucapkan namanya?
"Kamu bilang gak ke dia kalo pas dia ada waktunya berhenti?"
Aku sadar aku lupa menanyakan hal itu, karena orang itu terlalu lama berbasa basi,"Bodohnya aku, lupa nanyain itu ke dia,"
"Waktunya udah mulai berjalan lagi,"
Aku pun menoleh ke arah Isra,"Jam berapa sekarang Is?"
"14:45pm.."
|•|
a/n : karena aku kesambet lucas bin papa klod, ak langsung nulis
( diriku tidak menyadari sudah ngetik selama sejam..)
semoga kalian suka! u~

( kali ini sama papa klod, LUTJU BGT ASHAHSHSH )
KAMU SEDANG MEMBACA
choose
Teen Fiction'Who should i choose ..' Kisah Sallcy Mari yang harus memilih semua jalan yang harus ia hadapi semenjak terjadi keanehan saat disekolahnya, Berawal dari hanya melihat, membaca pikiran satu sama lain, pertemuan, persahabatan, hingga bertemu dengan ha...