| sec; shadow & happiness |

19 8 0
                                    

Sorry i make u all waiting for my hiatus..
But, cheer up i'm back (maybe for now idk tomorrow..)

{happy reading luv!}

|•|

"Mari.."

"Sebentar..tunggu dulu.."

"CY! SUDAH JAM BERAPA INI YATUHAN! AKU MAU PULANG!" Teriak Kath, dia pusing menunggu temannya yang satu ini.

Isra dan Asra tatapan lelah mereka sudah menandakan bahwa kejadian ini sering terjadi.

"Oke, sudahkan ini semua ayo kita pulang." Akhirnya Isra mengeluarkan suaranya, ia lelah ia ingin pulang juga sebenarnya, tapi sulit membujuk Mari kalau sudah begini ceritanya.

"Ayolah sudah satu jam kita masih disekolah, yang lain sudah pulang.. Aku takut mama papa nyariin kita," Dilanjutkan lagi omongan Isra dengan Asra, Kath menoleh ke arah Asra sebentar lalu menepuk pundak Mari.

"Cy...pulang dulu...kan bisa baca Manhwanya nanti dirumah, kenapa harus disekolah sih? Kamu gila! Beneran!" Diakhiri dengan teriakan Kath yang sangat nyaring sampai luar sekolah pun bisa terdengar itu suara teriakan Kath.

Mari menghela nafasnya melihat ketiga temannya itu yang tidak sabaran sama sekali, apakah mereka tidak bisa sabar menunggu satu jam? Satu jam bukanlah hal yang terlalu lama, pikir Mari.

"Mari aku tau apa yang kamu pikirin, jadi ayo kita pulang saja. Sekalian beli obat buat kewarasanmu itu." Omel Kath, dia memang kalo urusannya seperti ini pasti dia ahlinya, iya ahli berdebat.

Sambil mendengarkan omelan Kath, Mari membereskan buku-bukunya, masa bodoh dengan ocehan Kath. Mari langsung menutup mulut Kath, "Kath kamu mau pulang kan? Kalo kamu ngoceh terus aku bisa-bisa lemparin barang kebahagiaan kamu, oke?"

"CY! AH AKU MALES BETUL KALO KAMU UDAH BAWA-BAWA BARANG KEBAHAGIAAN!"

Isra dan Asra menatap lelah kepada dua perempuan itu, "Ayo pulang."

Ditengah perjalanan menuju gerbang sekolah, Isra sedikit memikirkan kejadian waktu yang terhenti tadi. "Eh soal kejadian tadi-" Ucapan Isra terhentikan karena seseorang melihat dirinya dibalik pohon.

"Kenapa Is?" Mari sangat peka terhadap orang kalau orang itu tiba-tiba berhenti berbicara, Mari langsung menoleh ke arah tatapan yang Isra tuju.

"Dia ngapain?"

Kath menoleh ke arah Mari, dan juga mengikuti tatapan Isra begitupun dengan Asra.

"Siapa? Kamu kenal?"

Mari tidak langsung menoleh ke arah Kath, ia masih menatap orang itu sampai akhirnya orang itu menghilang dari balik pohon itu.

"Apasih itu? Kok seram..manusia kan?" Ucap Asra, sebetulnya yang dilihat oleh mereka berempat bayangan manusia yang sedang mengumpat dibalik pohon, tetapi bayangan itu terlalu jelas seperti manusia hanya saja terlalu gelap.

Mari cepat-cepat menyadarkan suasana teman-temannya, agar tidak terlalu terpikirkan oleh hal seperti itu.

"Sudah kita pulang saja, kalo dipikirkan lagi. Makin aneh lagi nanti,"

Sampai akhirnya mereka berempat pulang kerumah masing-masing, dan sambil memikirkan bayangan dibalik pohon tadi.

|•|

(Sallcy Mari Pov)

"Sallcy pulang." Ucap Aku sambil menaruh sepatu dirak sepatu, dan melepaskan kaos kaki ku,

"Aduh anak mama! Kok lama banget kamu pulangnya? Ada problem?" Ucap Mama Sallcy, oke perkenalkan ini Mama ku Alleta Margarenna Sallcy.

"Little maybe? I don't think so mom, i'm okay." Ucap Aku sambil menunjukkan jari jempol ku sebagai oke dengan keadaanku pulang sekolah ini, maafkan aku berbohong sedikit.

Mamaku tersenyum melihat ku, "Okay, lain kali kalo ada problem cerita ya ke mamah. Inget? Kamu gak boleh nyimpen rahasia apapun dari mamah,"

Aku tersenyum,"Abis makan malam nanti aku mau ngomong Mah, sekalian sama Papa juga, sama semuanya juga deh."

Setelah pembicaraan kecil aku dengan Mama, kami berjalan menuju ruang makan, tetapi aku terlebih dahulu ke kamar untuk mandi dan berganti baju sebelum makan malam.

Sesampainya dikamar aku langsung menaruh tas dan mengambil handuk lalu mandi. Seusai mandi aku langsung skincare sebentar, lalu turun kebawah tapi aku ingin menganggu kakak ku sebentar sebelum ke ruang makan.

"Kak, elsa masuk ya? Mau buat boneka salju bareng nggak?"

Pintu kamar yang aku ketok pun langsung dibuka, dan disambut oleh wajah kakak ku yang mukanya menahan rasa kesal.

"Elsa darimana kamu, ngaco." Ini Kakak pertama aku, Leonard Que Sallcy, biasa dipanggil Lele.

"Ya gak apa-apa, kan bukan pertama kali atau kedua kali aku gangguin Lele,"

Lalu seseorang menepuk kepalaku dengan lembut, sambil berbicara."Leo digangguin aja terus dia, gimana kamu disekolah?"

Yang satu lagi Kakak kedua aku, Jack Que Sallcy. Nama tengahnya sama karena dulu Mamah sama Papa bilang gak keburu waktu namainnya, aneh.

"Baik-baik aja sih, cuman ada problem aja,"

"Problem gimana? Tapi besar gak masalahnya?"

"Maybe.."

Kami bertiga mengobrol sampai menuju ke ruang makan, dan kami langsung menuju ke tempat makan kami masing-masing. Sebelum makan kami semua membaca doa dulu seperti biasa, lalu makan seperti biasa.

Disela-sela saat makan, "Tadi kamu mau ngomongin apa sayang?"

Aku menoleh ke arah mamah sambil meminum air putih, rasanya menegangkan menceritakan hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, kecuali diManhwa yang sering aku baca.

"Kak Cy kelamaan nih, daris tadi sebelum Kak Cy turun Mamah ngomongin problem Kak Cy," Yang satu ini adalah Adikku, Farreldian Sallcy. Dia agak bawel memang, orangnya tak sabaran seperti Kath.

"Iya sabar kita kan masih makan, nanti aja ya abis makan ceritanya." Ucap aku sambil menyendokkan makanan ke mulut ku, jujur aku lapar aku belum meniatkan diri untuk cerita juga,

Suara orang tertawa kecil, membuat ku menoleh langsung ke arahnya.

"Gini ya keluarga kita gak pernah berubah, ada aja harus kompak kalo misalnya salah satu ada problem," Ucap Papa, Geofandly Tenski Sallcy. Papaku seorang CEO perusahaan, ia sangat sayang sama kita semua terkadang Papa juga gak bisa terlalu sering bersama kita, karena pekerjaannya.

"Nanti abis ini aku cerita,"

Tapi semua kedamaian dan kebahagiaan enggak akan selalu berlangsung setiap saat bukan? Kehancuran akan datang nantinya..

|•|

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

chooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang