senja 4

1 0 0
                                    

Senja sampai di apartemen nya ia langsung menjatuhkan dirinya ke ranjang berukuran queen size yg empuk sambil memejamkan matanya

Sambil mengingat kejadian tadi ia masih heran kenapa tdi dirinya tidak melarang lelaki tadi untuk mengikat tali sepatunya

Semua pikirannya tertuju pada lelaki tadi yaitu Rey

"Hmm namanya bagus juga yahh, Rey"sambil tersenyum dan mengulang ² nama rey

***********

Ting tong bunyi bel terdengar di seluruh penjuru ruangan apertemen senja

"Hoaaamm siapa sih  ribut banget deh"ucap senja sambil menguap dan  merenggangkan kedua tangannya

Senja berjalan kearah pintu rumahnya tanpa mencuci muka dan merapikan rambutnya yang seperti rambut singa

Senja terkejut melihat siapa yang datang dan menutup pintu rumahnya kembali  lalu bersandar dipintu dan memperbaiki penampilannya

Ceklek suara pintu yang kembali dibuka oleh senja dan menampakkan seorang lelaki yang sedang berdiri sambil tersenyum menampakkan sisi manis lelaki itu

Senja memulai pembicaraan
"Ekhm.. hai"ucap senja sambil tersenyum tak mau kalah

Lelaki itu celingak-celinguk melihat kebelakang nya

Senja dibuat terheran-heran melihat kelakuan Rey yah lelaki itu Rey

"Lo kenapa kyk org abis nyuri aja?"tanya senja

"Ngak takut ada yang liat"ucap Rey dengan masih menampakkan senyum nya

"Hahh?emang  liat apa"tanya senja heran

"Apalagi klo bukan senyum kamu"jawab Rey cengengesan

Pipi senja mulai memerah ia merasa ruang apertemen nya menjadi panas

"Ehh btw ko Lo tau gue tinggal di sini?"tanya senja mengalihkan pembicaraan

"Hmm emang harus aku ceritain sambil berdiri terus depan pintu gitu"tanya Rey tanpa malu

"Ehh iya sorry gue lupa,masuk kedalam Rey btw Lo mau minum apa?"ucap senja sambil mempersilakan Rey masuk

"Air putih boleh, air keran boleh yah terserah kamu ajalah"ucap Rey

Seketika senja tertawa mendengar penuturan Rey tadi

"Yah kali Lo minum air keran yaudah aku ambilin minum yah"sambil beranjak dari tempat nya beridri

"Duh teh aja kali yah atau air putih,kopi ahh gue bingung"ucap senja

"Teh aja kali yah"senja yg tidak sengaja memasukan garam kedalam gelas tidak fokus karena masih bingung

Senja pun membawa tehnya ke sofa depan tempat Rey duduk

"Nih minum Rey"ucap senja

Rey meminum teh yg dibuat senja sambil melihati senja yg terus tersenyum manis kepadanya membuatnya salfok

Rey terbatuk setelah meminum teh yg rasanya seprti air laut

"Ehh loh knp rey,nggak papa Lo"tanya senja dengan nada khawatir

"Lo lagi nggak kenapa-kenapa kan nja"ucap Rey kembali bertanya

"Lah kok malah balik nanya si Rey"ucap senja kembali terlihat bingung

"Gini nja rasa teh Lo asin banget"ucap Rey menahan ketawa nya

"Hah?demi apa soalnya tadi gue bingung mau bikinin Lo apa jadi salfok gitu"ucap senja dengan cengengesan

Rey tertawa mendengar penuturan senja

"Yaudah nggak papa deh ini jg udah manis"kata Rey menunjuk gelas teh yang berada dihadapannya dan juga senja yang tepat didepannya

"Manis apanya org gue masukin garam"jawabnya tanpa menyadari masuk rey(padahal gombalannya udah basi)

"Maksud gue Lo yang manis"kata Rey tersenyum"kata Rey dengan gombalan basinya

"Eh,btw ko Lo tau dimana gue tinggal sih"tanya senja masih binggung (maklum baru bangun,msih ngelantur)

"Selain gue sering merhatin Lo walaupun dari jauh sih gue jg sering nganter Lo pulang ke apartemen Lo ini"jawab Rey yg masih membuat teka teki bagi senja

"Maksud Lo apa?"tanya bingung Krn tidak pernah merasa di antar oleh lelaki

"Yah emang sih Lo pulang bawa mobil tapi gue selalu ada kok dibelakang loh"jawab Rey













Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

senja yang dirindukanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang