Perjuangan

1 1 0
                                        

Pagi yang sangat cerah seakan begitu indah menurut Refan, pemilik mata hitam legam yang setajam elang itu.
Entah kenapa hari ini Rasanya ia bahagia sekali rasanya, Apakah itu karena ia bisa Berbicara dengan Syifa kemarin. Atau mungkin. Karena Kedatangan Abinya yang tak terduga duga itu.
Entahlah Rasanya hari ini seperti mimpi yang indah bagi Refan Andrean wijaya .

Berbeda dengan Syifa, justru wanita itu sedang ditimpa bom kemarahan oleh bundanya.
Karena Syifa menghilangkan buku Novel kesayangan milik bundanya.
Keluarga Fatihillah semuanya memiliki hobby yang sama yaitu membaca dan menulis.
Dari ayah,ibu ,kakak,adek, semuanya memiliki hobby yang sama,cuma perbedaanya hanya perilaku mereka saja.
Syifa yang memiliki perilaku yang meresahkan, perilaku Syifa ialah Mager alias males gerak,perilaku Syifa inilah yang membuat seluruh keluarganya resah dan selalu menjatuhkan bom kemarahannya satu persatu kepada Syifa.
Apalagi abangnya, tidak usah ditanya kalau seorang Farhan Algibran Fathillah adalah langganan yang menjatuhkan bom kemarahannya kepada Syifa setiap harinya. Bukan Farhan namanya, kalau dia tidak pernah memarahi adeknya.
Kalau Sifat abangnya adalah Rakus,
Setiap makanan yang ia sukai tidak akan ia memberikannya kepada siapapun, Tidak usah ditanya kalau bang farhan orangnya pelit makanan.
Habis dia makannya banyak, jadi ya gitu pelit.
Kalau bundanya, pelit tapi bukan dalam hal makanan melainkan novel.
Bila Syifa meminjam novel kesayangan bundanya,pasti harus ada syaratnya,syaratnya gak boleh hilang.
Dan hari ini aku menghilangkan novel kesayangan bundanya yanh entah kesekian kalinya.

"Kalau kamu tidak menemukan novel itu, ibu akan mengurangi uang jajanmu."Kata Resya menunjuk nunjuk Syifa.
"Apa? Uang jajanku dikurangi, gak bisa,aku gak mau pokonya."Protes Syifa dengan apa yang dikatakan oleh bundanya.
Meninggalkan Syifa yang melongo mendengar kata kata bundanya."Awas tuh mulut kalo kemasukan lalat baru tau rasa." Ujar Resya.

"Okey hari ini aku benar benar sial."batin Resya kesal.

Satu lagi sifat bundanya adalah Pelit dalam hal uang, Dunia sepertinya sedang menghukumnya.
Abangnya yang sedang marah padanya karena peristiwa kemarin.
Tadi ke kantin kena tumpah jus jambu nya Kesya, waktu mau lewat lapangan kepala kena bola basket, Lupa bawa bullpoint dimarahin bu Rita.
Syifa merasa hari ini hari terburuknya, Refan yang mengganggunya habis habisan.

"Ya allah kenapa nasibku seperti ini."Mengusap air matanya.

********

Refan merasa bersalah karena telah kelewatan menggangu Syifa.
Harusnya ia tadi tidak meledek Syifa hingga membuat gadis itu terkena siraman jus jambu milik Kesya.
Entahlah rasanya perasaan Refan sangat tidak karuan.

Sekarang Refan sedang kumpul kumpul bersama sahabat sahabatnya,
Yaitu Aris, Riyan,Bimo.
Karena ini giliran tempat kumpulnya dirumah Bimo,akhirnya Refan berangkat.
Refan yang biasanya menjadi pelopor kalau kumpul kumpul, tapi kali ini iya yang seperti tidak ada semangat sama sekali untuk kumpul.

Bimo dan yang lainnya, yang sudah menunggu Refan dari tadi merasa jengkel.

Menepuk bahu Refan."Biasanya low yang selalu datang paling awal, kenapa tiba tiba jadi molor kayak siput gini?." kata Aris.
" Iya tuh,aneh banget sih low bro."Tukas Riyan.

Bimo yang melihat raut wajah Refan yang kurang bersahabat,segera menegurnya.
Merangkul pundak Refan."Fan,kalo low ada masalah cerita ama gue, tapi nanti jangan sekarang,karena disini ada biang gosip ."bisik Bimo ditelinga Refan.
Refan hanya menganggukan kepala saja,Bimo yang melihat respon Refan hanya anggukan saja, hanya bisa pasrah.

"Bro kayaknya kita butuh persediaan makanan lagi nih."Kata Aris memegang perutnya."gue soalnya laper,dan low tahu sendiri kan kalo gue makannya paling banyak diantara kalian kalian." Tukas Aris.
"Ah perut low itu, emang gak tahu suasana apa?."Kata Mex menepuk nepuk Perut Aris."kayaknya low hamil deh Ris,jadi perut low bawaannya lapar mulu,kayak ibu ibu ngidam gitu."Kata Riyan menatap Aris dengan Tampang meledek Aris.
"Mana ada goblok laki laki hamil."Protes Aris mejitak kepala Riyan."Ada dan itu low."Jawab Riyan.
"Anjir low."

Lelaki bodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang