Hal yang tak terduga

4 2 0
                                    

Refan yang menuruni tangga bersama dengan Bimo, dikajutkan dengan sosok dambaan hatinya, yang ada di bawah sana.siapa lagi? kalau bukan Syifa rezania fatihillah.
Gadis yang tengah tersenyum riang bersama dengan lelaki yang biasa dipanggil dengan sebutan abang olehnya, membuat Refan sedikit merasa cemburu kepada Farhan. Kenapa  Refan tidak bisa sedekat itu dengan Syifa ya, Andai saja kalau lelaki yang ada didekat Syifa adalah Refan, pasti rasanya bahagia sekali. Mendekati gadis dingin  dan cantik itu Menurutnya  sedikit sulit , Harus banyak rintangan dan tantangan yang Refan hadapi. Terutama adalah berhadapan dengan Ayah dan Ibu Syifa, Muhammad Fatihillah dan Resyanda fara fatihillah.
Tapi hal itu justru membuat Refan pantang patah semangat untuk mendapatkan hati perempuan dingin itu. Justru ia merasa senang karena dengan tantangan yang menurutnya menggiurkan dan cukup sangat menantang bagi Refan, membuat ia merasa bangga.
Refan bukanlah Lelaki yang hanya memuja dibelakang seperti penggemar rahasia. Tapi Refan ialah Lelaki yang menyukai sesuatu dengan butuh perjuangan, satu halnya adalah mendapatkan hati Seorang Syifa Rezania fatihillah.Karena menurut Refan mendapatka. seorang wanita tanpa sebuah perjuangan bukanlah lelaki sejati yang hebat. Seperti yang pernah dikatakan oleh Abinya itu.
Refan yang melihat Syifa dan Farhan akan pergi untuk pulang, Refan segera berlari menghampiri mereka berdua.
Bimo yang melihat tingkah sobat karibnya hanya bisa mengulum senyum.

"Assalamualaikum bang Farhan."salam Refan.
"Waalaikum salam."Balas Farhan dengan ramah.

Syifa yang melihat kehadiran Refan hanya menundukkan kepala tanpa menyahut pembicaraan para ke dua lelaki tersebut.

"Bang apa saya boleh berbicara dengan adik abang?." Tanya Refan.
"Mau apa kamu? Kalian ini bukan muhrim, jadi aku merasa sedikit berhati hati padamu, apalagi kamu anak bandel."ujar Farhan panjang lebar.
"Iya,saya tahu saya memang bandel tapi apakah salahsaya  berkenalan dengan adik abang,kita kan sesama muslim harus saling menghormati dan saling mengenal.saya ingatkan ya bang! jangan pernah kamu menilai seseorang  dari covernya saja nilai dari dalamnya juga, karena belum tentu cover menampilkan yang terbaik." balas Refan panjang lebar dan menyunggingkan sedikit senyumnya.
"Baik lah aku perbolehkan kau berbicara dengan adikku, tapi aku harus disampingnya juga." menaikkan sedikit alis sebelah kanannya.
"Boleh, kenapa tidak."balas Refan.

"Syifa Rezania Fatihillah, Apa kau berkenan berbicara denganku?."Tanya Refan dengan hati hati, takut kalau Syifa tidak mau berbicara dengannya.

Refan yang melihat Syifa menganggukan kepalanya tanda bahwa dia mau, batin dan hati Refan rasanya tergirang girang, seperti ada kupu kupu yang menggelitik didalam perutnya Entah rasa bahagia atau sedih yang tergambarkan bagi Refan, ini seperti sebuah hadiah yang amat terindah baginya.

"Apakah aku boleh ta'arufan denganmu?."Tanya Refan.

Farhan yang mendengar pertanyaan Refan yang ia tidak menyangka, Membuat Farhan sedikit terkejut dan tidak percaya,bagaimana mungkin anak sebandel dan menjengkelkan ini mengerti kata Ta'aruf,    ini seperti hal sebuah mimpi  bagi Farhan.

"Apa alasanmu ingin Ta'aruf   dengan adikku?." Tanya Farhan dengan selidik.
"Karena aku ingin mengenal Syifa lebih dalam dan perlahan lahan."balas Refan dengan mantap.

Syifa yang mendengar jawaban dari Refan, benar benar tidak percaya.selama ini ia salah menilai Refan, ternyata Refan tidak seburuk yang ia kira.
"Tapitunggu dulu kenapa refan bisa mengerti kata Ta'aruf   ya?."batin Syifa bertanya tanya.

"Sudah dulu Syifa kita mengobrolnya , karena saya harus pulang,takut kalau umi menunggu saya dirumah." ujar Refan.
"ya sudah, kalau begitu kau pulang dulu saja fan,kasihan umi mu menunggumu terlalu lama."
"Iya bang, Wassalamualaikum." salam Refan.
"Wa'alaikum salam."jawab Farhan dan Syifa bersamaan.

Lelaki bodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang