Kemantapan hati

3 1 0
                                        

Syifa Rezania fatihillah
Entah mengapa perasaannya kali ini terasa berbeda,apakah karena kejadian kemarin.Entahlah hatinya merasa sedikit bahagia,mungkin kah ia jatuh cinta,tapi kenapa?ada apa dan dengan siapa?.
Hati Syifa terus bertanya tanya,saat dia memikirkan tentang jatuh cinta.tiba Tiba saja ia teringat perkataan ayahnya.
"Jangan sampai kau jatuh cinta kepada lelaki yang bukan muhrimmu Syifa, apalagi sebelum menikah ."Kata Fatih mengelus ngelus puncak kepala Syifa.
"Karena cinta yang diridhoi adalah cinta yang menggunakan niat dan doa,niat dan doa yang dimaksudkan adalah,berani bertemu orang tuanya dan berdoa agar diterima."Tutur Fatih panjang lebar.
Syifa pun menganggu kan kepala,bahwa tanda ia paham,Dan akan menaati kata kata ayahnya.
Sifat dingin Syifa adalah Sifat Fatih yang turun keputrinya ,jadi wajar kalau Syifa dingin dan cuek terhadap hal yang tidak penting.

Tanpa sengaja Syifa mendengar suara benda jatuh,Syifa yang mencari dimana arah suara tersebut.menemukan Farhan kakaknya dengan ekspresi entah bagaimana,"kenapa low disitu?"
"Emang gak boleh apa abangnya kedalam kamar adiknya."Kata Farhan mengambil benda yang jatuh tadi,
"Bawel low."Beringsut kembali ketempat tidurnya."Low habis nangis ya?.".Memperhatikan mata Syifa yang sedikit sembab dan hidung putihnya yang berubah menjadi semerah Cerry dari kejauhan."gak,gue kagak nangis,sana pergi low dari kamar gue."usir Syifa pada abangnya.
Farhan yang merasa diusir,justru malah tidak bergegas pergi,ia malah menghampiri adiknya yang masih membenamkan wajahnya ke bantal.Aku tahu aku salah,tapi apa salahnya kau memaafkan abang dek,karena semua manusia itu melakukan kesalahan, tanpa mereka sadari.mengelus ngelus kepala Syifa dengan lembut.
Syifa yang tidak menjawab permintaan maaf dari Farhan,tetap membenamkan wajahnya kedalam bantal tanpa berminat ingin melihat Farhan.
Farhan yang merasa terabaikan dan diacuhkan oleng sang adek,akhirnya melakukan aksi gilanya dengan menggoyang goyangkan tubuh Syifan dan mengilikitinya.
Syifa yang tidak sanggup Menahan geli,menendang tubuh Farhan dengan kakinya . bruk.. Farhan tersungkur kelantai,Syifa yang melihat abangnya jatuh,malah tertawa terbahak bahak."sukurin low."Kata Syifa menampilkan senyum kemenangan.Gue gak bakal biarin low lepas begitu aja setelah ini dek.Mengelus ngelus bokongnya yang sakit.sukurin low,makanya gak usah bikin gue Resek.sinis Syifa kembali membenamkan kepalanya ke bantal.
"Aku gak akan maafin low."Teriak Syifa dengan wajah yang dibenamkan ke bantal empuknya.

Farhan yang tahu kalau adeknya sedang ngambek parah,akhirnya kembali ke dalam kamarnya.
Entah kenapa Syifa belum bisa memaafkan abannya,bagaimana mau maafin kalau ujung ujungnya Syifa dimarahi lagi,dan marahnya marah tanpa sebab.

Bagi Syifa,rumahnya seperti neraka.sementara Farhan yang memperhatikan Syifa dari kejauhan hanya bisa menatap nanar.harusnya aku,bisa mengontrol sedikit emosiku,bukan malah menumpahkannya pada adikku sendiri.mengacak ngacak rambutnya tanda frustasi.

Mex pun melenggang pergi meninggalkan depan kamar adeknya,ia merasa bersalah .tak seharusnya ia memarahi Syifa setiap hari,karena Syifa itu gadis yang belum paham tentang apa yang dirasakannya.

Wanita paruh baya, yang tengah menutupi wajahnya dengan keduanya.hanya menatap nanar kepada Farhan,sepertinya Farhan gagal menjaga adiknya dengan baik.perasaan bersalah menggerogoti kepala dan hatinya.
Perasaan bersalah ini seakan akan seperti penyakit yang menyebar dengan cepat.

"Ini salah bunda,tak seharusnya bunda memarahi Syifa seperti itu.Hanya karena sebuah novel."Menangis tersedu sedu.
Mengelus ngelus punggung Bundanya."biarkan Syifa menenangkan diri dulu bun,dia sedang tidak ingin di ganggu."kata Farhan menenangkan bundanya.

Biar nanti, aku bicara baik baik dengan Syifa ya bun.Ujar Farhan yang masih menenangkan bundanya.
Walaupun ia tahu,tidak semudah itu mendapatkan maaf dari adiknya.
Harus menggunakan segala cara dan pemikiran yang matang.

Dengan langkah yang tegap dan rahangnya yang terlihat tegas,Farhan melangkahkan kakinya menuju kamar adek perempuannya.

Apa aku bisa mendapatkan maaf dari Syifa,aku terlalu kasar padanya.
Aku harus berusaha untuk mendapatkan maaf dari adeknya,maafkan aku dek.aku terlalu kasar terhadapmu.

Lelaki bodohkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang