EPISODE 1

11K 553 15
                                    

#BERTEPUK_SEBELAH_TANGAN
Menuntut Penjelasan

Sembari keluar dari kamar hotel aku terus merutuki kebodohanku yang tanpa sadar sudah tidur dengan orang yang tidak ku kenal. Untung saja dia terlihat seperti laki-laki baik, jika tidak bisa jadi aku sudah dimangsa olehnya.

"Arron kau dimana?"

"Ehmn."

Suara erangan perempuan yang terdengar jelas dari ponsel Arron membuatku langsung berteriak. Apa semalam Arron tidur dengan perempuan? Jangan-jangan Arron sama mabuknya denganku?

"Arron kau tidur dengan siapa?"

"Kecilkan suaramu Raya, telingaku bisa tuli mendengar teriakanmu."

"Jawab aku kau tidur dengan siapa?"

"Di dia dia pembantuku. Iya dia pembantuku yang kebetulan lewat sambil menguap sembarangan. Jangan salah paham Raya."

"Jangan bohong. Kau dimana?"

"Aku di rumah, kalau kau tidak percaya kau datang saja kesini."

"Lalu dimana Grisella? Apa semalam kalian sengaja menelantarkanku?"

"Ya tuhan Raya apa kau baik-baik saja? Semalam aku mabuk. Aku bahkan tidak mengingat dengan pasti apa yang sebenarnya terjadi. Grisella bahkan lebih mabuk dariku, memangnya apa yang terjadi?"

"Nanti aku cerita. Sekarang aku menuju kerumahmu. Kau benar-benar dirumahkan?"

"Te tentu saja. Aku akan menunggumu."

Segera kuputuskan sambungan telpon dan bergegas ke rumah Arron. Jangan harap aku akan membayar tagihan kamar hotel seperti yang laki-laki itu mau. Aku yakin dia orang kaya hingga memilih hotel mewah seperti ini untuk menginap. Jadi tidak apa-apakan kalau aku pergi begitu saja? Aku mengangguk mantap sembari keluar dari hotel tersebut.

Sesampainya di rumah Arron ternyata laki-laki itu tidak ada di rumah. Bahkan saat ku tanyakan pada pembantunya, mereka bilang sejak kemarin Arron belum pulang. Sial dia membohongiku.

"Nak Raya tidak mau menunggu Arron dulu? Eh bukanya kemarin Arron bilang mau menjemput kamu dan Grisella. Apa kalian tidak bertemu?"

"Semalam kami memang bersama tante, tapi entah bagaimana kami akhirnya berpisah. Makanya pagi ini Raya mau menemui Arron dan menuntut penjelasan darinya."

"Kalau begitu nak Raya tunggu saja Arron dikamarnya. Tente yakin Arron akan segera pulang."

Aku langsung bergegas ke kamar Arron setelah pamit pada ibunya. Kemana laki-laki itu pergi? Lalu kenapa dia berbohong? Apa semalam Arron tidur dengan wanita penghibur? Bukankah banyak wanita yang mengelilingi Arron di club tadi malam? Sebenarnya apa yang terjadi pada kami bertiga? Kenapa kami bisa sama-sama mabuk. Biasanya Arron tidak pernah mabuk dan membiarkan kami berdua mabuk tapi tetap dalam pengawasanya. Kali ini pasti ada yang tidak beres.

Setelah cukup lama menunggu akhirnya Arron datang. Dia terlihat ngos-ngosan saat membuka pintu kamarnya.

"Kau dari mana?"

"A aku, maaf tadi aku sengaja membohongimu."

"Kau dari mana Arron?"

Dengan tidak sabar aku kembali bertanya pada Arron. Aku yakin semalam dia benar-benar tidur dengan seseorang. Sial. Kenapa malam perayaan kelulusan kami malah berakhir seperti ini?

"Aku tertidur di hotel bersama seorang wanita yang tidak ku kenal. Puas."

Arron melangkah masuk ke kamarnya dengan wajah kusut seperti kurang tidur. Seperti dugaanku. Arron tidak pandai berbohong, aku yakin dia pasti sudah menghabiskan malam panjang bersama wanita yang dikatakanya tadi. Tapi Arron bukan tipe laki-laki yang suka meniduri sembarang wanita.

Bertepuk Sebelah Tangan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang