DARE FOR YOU-BAB 6-

36 6 5
                                    

Siang nya sesuai janji Ilana kepada Tio bahwa akan memasakkan makan untuk makan siang, maka sekarang Ilana sedang sibuk dengan peralatan memasak rencananya ia akan memasak sup ayam dengan berbagai macam lauk pauk.

"Kak" Panggil Tio

"Iya, apa?" Jawab dan tanya Ilana.

"Gue bantuin ya" Tawar Tio untuk membantu Ilana memasak.

"Boleh, sini lo yang potong bawang merahnya!!, tapi hati-hati ya" Suruh dan peringat Ilana pada Tio.

"Siap bos" Ucap Tio sambi hormat ke Ilana, sebagai respon Ilana hanya geleng geleng kepala.

"Tipis - tipis aja motong bawang merah nya mau gue goreng soalnya" ucap Ilana sambil mengambil alih pisau yang tadi dipegang oleh Tio, dan menunjukkan cara memotong bawang dengan benar. Setelah mengerti cara yang benar Tio segera mengambil alih pisau dan mulai memotong dengan tipis. Ilana yang memperhatikan Tio yang sangat berhati hati hanya tersenyum tipis.

"AAUU" jerit Tio saat tangannya terkena pisau. Ilana yang melihat kejadian itu membuatkan mata dan langsung menghampiri Tio yang berusaha menghentikan darah yang terus menetes.

"Kan udah gue bilang tadi hati hati kan jadi gini sini gue obatin dulu" Ucap Ilana sambil mencari kotak p3k, setelah menemukan apa yang diinginkan Ilana segera mengobati Tio dengan telaten.

"Perih gak?" Tanya Ilana ke Tio.

"Sedikit" Jawab Tio.

"Yaudah lo duduk aja biar gue selesai sendiri" Ucap Ilana dan meneruskan kegiatan memasak ya.

Setelah selesai memasak Ilana pun menyajikan ya di meja makan.
"Tio, panggil Jovan gih, suruh makan!!" Suruh Ilana pada Tio yang sudah menciduk nasi.

"Ih, kak Ila gak liat apa gue udah mau makan masih disuruh suruh lagi" Ucap Tio sebal, sambi meninggal kan nasi ya yang sedari tadi melambai lambai siap dimakan.

"Yaudah sebagai imbalannya nanti gue suapin deh" Bujuk Ilana agar Tio mau memanggil Jovan.

"Bener ya kak, awas aja kalu bohong, gue ajak balapan" peringatan Tio pada Ilana, yang diperingati hanya mendengus geli.

Setelah semuanya lengkap di meja makan termasuk mbok Jum dan pak Udin satpam rumah Jovan yang dipaksa oleh Ilana untuk ikut makan yang sudah disetujui oleh Jovan tentunya.

"Kak tepatin janjinya" Ucap Tio. Dengan pasrah Ilana duduk disamping Tio dan menyiapkan sop untuk Tio, saat pada suapan pertama tiba-tiba -

"Kenapa lo suapin dia?" tanya Jovan sambil menunjuk Tio, yang ditunjuk hanya mendengus kesal pasalnya makanan nya aja belum sampai dimulut udah ada yang tanya emang ini kuis.

"Nepatin janji" Jawab Ilana sambil meneruskan menyuapi Tio.

"Kan yang sakit gue, kenapa Tio yang disuapin?" Tanya Jovan tak terima.

"Halah bilang aja lo sirik" Ejek Tio.

"Lo" Geram Jovan.

"Udah - udah dia ditadi kena pisau gara gara mbantuin gue, sama gue suruh panggilin kamu makanya gue supin" Terang Ilana. Tio yang merasa di bela menjulurkan lidahnya ke arah Jovan, sedangkan Jovan menggeram kesal karena perbuatan adiknya yang caper pada pacarnya, sementara kedua paruh baya yang ada disana hanya mengelengkan kepala atas perlakuan anak majikannya yang seperti anak kecil berebut permen.

*****~~~*****

ILANA POV

Disinilah tempat yang bisa buat gue merasa lebih baik dan nyaman, di taman ini gue melepaskan semu beban di kepala gue yang rasanya mau pecah.  Kadang gue mikir  bagaimana nasip hubungan gue kedepannya, karena gue gak bisa kalau gini terus, kayak nya harus ada yang ngalah demi kebaikan yang lain.

DARE FOR YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang