2

711 49 3
                                    

BEEP

BEEP

BEEP

Paginya Keira terbangun dengan suara alarm di hp nya pada jam 5 pagi. Dia langsung bangun dari kasur dan melihat Defa yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Yah terlambat!" Ucap Keira sambil tertawa sedikit. Defa hanya melempar handuk dikepalanya itu ke arah Keira dan masuk ke kamarnya.

Keira langsung mandi dengan gesit dan bersiap untuk kerja. Dia berpamitan dengan Keira dan segera berangkat ke kantornya.Suasana kantor pagi yang masih sepi adalah suasana favorit Keira. Keira berjalan kedalam Lift yang masih kosong sambil menikmati kesendiriannya. Hari ini dia harus ke lantai 5 dulu untuk mengambil jaketnya dari Dona. Sebelum pintu lift tertutup tiba tiba terdengar suara teriakan dari luar.

"Tahan pintunya dong siapapun itu!" Keira dengan secara otomatis langsung menekam tombol untuk membuka pintunya.

Tiba tiba seorang gadis dengan rambut bergelombang yang di gerai menggunakan make up yang natural itu masuk dengan buru buru. Tentu saja wajah gadis itu yang tadinya lega langsung berubah menjadi kesal dan menyesal telah masuk Lift ini.

"Uhm... Selamat pagi." Keira mencoba untuk menyapa gadis itu dengan senyuman ramahnya. Namun Mawar hanya diam dan menekan tombol lantai yang harus dia datangi.

Keira yang tadinya menikmati kesepian paginya jadi makin merasa bersalah dengan perlakuan Mawar terhadap dirinya. Ditambah lagi semalam dia ingat bahwa dia tidak hanya mencium bibirnya namun juga mencium leher Mawar. Akhirnya selama perjalanan di dalam lift hanya ada keheningan diantara mereka berdua. Keheningan yang tidak diharapkan Keira.

Saat sampai di lantai 4 pintu lift terbuka dan Mawar langsung keluar dari lift. Keira mencoba untuk memanggil namanya, namun rasanya mulutnya tidak berani lagi untuk berbicara apapun ke Mawar. Akhirnya pintu lift pun tertutup.

Saat jam makan siang, hampir semua orang sudah turun untuk makan siang. Keira pergi ke kamar mandi dan melihat Mawar sedang merapihkan rambutnya didepan kaca di kamar mandi. Saat melihat Mawar dikamar mandi, suatu ingatan langsung teringat dikepala Keira.

Tiba tiba kamar mandi kantor tersebut berubah menjadi kamar mandi Dona.

Dia mengingat ada Mawar disitu, Mawar sedang muntah di kloset. Dengan siaga Keira langsung menghampirinya dan mengangkat rambutnya. Keira mengatakan sesuatu namun dia tidak ingat apa yang dia ucapkan. Mawar yang tadinya lemas didekat kloset langsung berdiri dan memeluk Keira. Mawar membisikkan sesuatu dikupingnya. Dia bisa merasakan nafas hangat Mawar, namun ia tidak mengingat kata katanya. Keira langsung menggendong tubuh Mawar keluar kamar mandi dan meletakkan tubuh Mawar diatas kasur.

Setelah selesai Mawar melewati Keira seakan akan mereka beedua tidak saling kenal. Keira langsung tersadar dari ingatannya itu, dia ingin meminta maaf kepada Mawar namun sepertinya Mawar tidak mau berurusan dengannya.

"Mawar!" Teriak Keira dari pintu kamar mandi. Namun Mawar hanya melanjutkan langkahnya tanpa menoleh sedikitpun. Keira memilih untuk tidak mengejarnya karena sia sia baginya.

Entah memang tuhan membenci Keira, atau tuhan ingin Keira menyelesaikan masalahnya. Lagi lagi ia bertemu Mawar saat jam kerja sudah selesai. Keira terlihat berdiri di halte dekat kantor untuk menunggu angkot atau bis. Keira langsung meminggirkan mobilnya ke dekat halte dan membuka jendela mobilnya.

"Ayok saya anterin pul-" Sebelum Keira menyelesaikan ucapannya, Mawar langsung berjalan pergi dari halte. Keira turun dari mobil dan menahan tangan Mawar.

"Minimal, kasih saya kesempatan untuk minta maaf ke kamu." Ucap Keira yang sedang menggenggam erat tangan gadis yang ada didepannya itu.

Mawar mengusap kepalanya kesal, lalu dia balik badan ke arah Keira. Keira terkejut saat melihat mata Mawar yang berkaca kaca menatap tepat ke arah matanya. Tiba tiba mulut Keira kehabisan kata kata untuk diucapkan, dia merasakan tangan gadis yang ada di depannya ini bergemetar. Gadis itu mencoba untuk menahan air matanya agar tidak terlihat dan terjatuh ke pipinya.

Blame It On The AlcoholTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang