"Sekarang kau senang?"
Suara ketus Taehyung itu memenuhi ruangan besar ini. Sebuah kamar berdekorasi sangat manis untuk ukuran seorang perempuan seumuran dengannya.
"Jongin Hyung akan bercerai, dan kau akan jadi nyonya di rumah utama ini." Lanjut Taehyung tanpa ingin melihat Jennie yang tengah bermain ponsel itu.
Tidak tahu kenapa Jennie mendadak memanggilnya ke kamar perempuan itu. Dan sekarang keadaannya begini, ia yang marah dengan keadaan dan Jennie yang cuek dengan semuanya.
"Mianhae." Ucap Jennie yang setelah itu meletakkan ponselnya dan berjalan mendekat kearah Taehyung.
Tangan Jennie bergerak membenahi dasi Taehyung, menepuk dada bidang lelaki itu dan mengusapnya pelan, "Haruskah aku bercerai juga dengan Jongin Oppa?"
Taehyung terdiam. Ia tidak menyangka kalau ia bakal mendengar apa yang akan dikatakan oleh Jennie. Wajah Jennie menggambarkan segalanya, bagaimana resahnya perempuan itu saat ini.
"Aku tau, mereka bercerai karena aku. Tapi, aku juga tidak ingin semuanya jadi seperti ini. Taehyung! Kau mengerti bagaimana dirikukan?!" Jennie memukul dada Taehyung, seolah mengatakan kalau Jennie masihlah Jennie yang dulu ia kenal.
Namun,
"Tidak. Kau berubah."
Jennie mengangkat kepalanya, "Aku tau kau masih belum terima dengan kehamilanku dan apa yang telah aku perbuat padamu. Tapi, Tae-
"Kau hanya suka uang." Taehyung menyela.
"Ha?"
"Kim Jennie hanya suka uang." Taehyung mempertegas. "Kau kira aku tidak tahu Taeoh bukan anaknya si Jongin?! Aku tidak sebodoh itu, Jen." Lanjut Taehyung. "Kau menjebak kakakku, dan tidur bersamanya. Kau sudah merencanakan-
"Tunggu." Jennie menjeda. Menatap Taehyung lebih dalam dari bulatan hazelnya. Sungguh, ia merasa di rendahkan oleh lelaki didepannya. Tapi, ia tidak mungkin selemah itu. Karena Kim Jennie bukanlah seseorang yang dapat terintimidasi dari kata-kata seperti itu.
"Kalau aku bilang Taeoh adalah anakmu, bagaimana?"
"Apa maksudmu?"
"Dear my ex boyfriend. Before i slept with Jongin, I slept with you too. Sekali." Kata Jennie sambil mengacungkan jari telunjuknya sebelum berjalan menjauhi Taehyung dan duduk bersidekap di kursinya tadi. "Remember it?" Ia menolehkan kepala, dan tersenyum tipis kearah Taehyung.
Sedangkan Taehyung cukup kaget dengan putaran ingatan yang ada di otaknya. Tidak ada alat kontrasepsi di hotel saat itu. Tidak ada pengaman. Dan memang mereka berdua melakukan hal itu.
❌❌❌
Ketukan gila menganggu malam Jisoo yang tenang ini. Mau tidak mau ia harus menegur seseorang yang sedang menganggu hari tenangnya yang belum tentu datang setahun sekali.
Astaga.
"Jisoo!!"
Tubuh Jisoo langsung ambruk ketika pintunya sudah terbuka dan seorang lelaki yang berbau alkohol memeluknya dengan erat.
"Aku membutuhkanmu." Saat berkata seperti itu, leher Jisoo di cium dan tangan lelaki itu menyusup di balik celana piyama yang di pakai Jisoo.
Jisoo memberontak. Namun, kekuatannya tidaklah sekuat itu.
"Seungcheol-a lepaskan! Aku tidak mau-
PLAK
Pipi Jisoo langsung di tampar oleh Seungcheol. Seseorang yang datang dengan bau alkohonya, dan seseorang yang paling Jisoo hindari karena gaya sexnya yang tidak bisa di katakan normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruthlessly
FanfictionTaehyung ❌ Jisoo "Let me ask you. Do you love me, Tae?" ( Based on webtoon - Here We Go Again ) Spin Off Lifestyle & Sephia Art by manhwa : survive as the hero's wife, how to get my husband on my side kdr, 01 Februari 2019