FL 12

103 49 5
                                    

Woomin duduk di bangku nya, tidak ada Jisu di sana, hanya ada dirinya sendiri. Dia diam di kelas yang sunyi, sepi, seperti tidak ada penghuni nya sama sekali, sepi banget kayak acara nikahan.

Woomin mengambil buku dari kolong bangku nya, dia mulai menyibukkan diri dengan membaca buku itu. Sebenarnya itu bukan buku biasa, tapi itu adalah novel, novel cinta. Ya walaupun dia agak galak kayak singa tapi hati nya selembut salju, buktinya dia suka baca novel soal cinta gitu.

Tiba-tiba ada orang yang datang ke dalam kelas, dia adalah Hyura dan Soora. Mereka berdua adalah orang yang tidak suka kepada Woomin dan Jisu.

"Lo ngapain ke sini?" Sinis Woomin namun dia tidak menatap Hyura dan Soora.

Hyura dan Soora duduk di depan Woomin. "Lo lagi ngapain?" Tanya Soora memulai pembicaraan.

"Keliatannya lagi apa? Lo liat sendiri kan gue lagi baca novel" jawab Woomin sambil memutar bola matanya.

"Lo tumben gak sama Jisu?" Tanya Hyura. "Lo lagi ngambek ya sama Jisu?" Lanjutnya.

Woomin kembali memutar bola matanya lalu menutup buku novel nya dan menatap Hyura dan Soora dengan sinis.

"Kenapa lo mau tau banget urusan gue? Lu gak ada kerjaan ya? Bilang dong!" Ujar Woomin. "Oh ya! Di supermarket ada lowongan kerja loh, kalo lo kurang kerjaan lo bisa daftar ke sana, jadi apa? Kasir? Atau apa? Lu berdua paling bakalan jadi tukang bersih-bersih" lanjut nya dengan sinis.

Soora emosi dia hampir saja mau menampar Woomin, namun niat nya itu di urungkan karena Hyura mencegah nya. Soora menurut kepada teman nya yang pintar sandiwara itu.

"Santai aja kali, gue gak bakalan ganggu lo, gue cuma nanya doang kenapa lo gak bareng sama Jisu?" Jelas Hyura.

"Harus banget ya gue jawab?" Tanya Woomin.

Hyura mengangguk cepat, tak lama Hyura melihat ke arah jendela. "Ehh Woomin, liat tuh" ujar Hyura sambil menunjuk ke arah seseorang, dan orang yang di tunjuk nya itu adalah Jimin dan Jisu. "Jimin sama Jisu deket banget ya! Kayak orang lagi pacaran" lanjutnya.

Hyura sengaja melakukan itu agar Woomin emosi, dan gak mau temenan lagi sama Jisu. Hyura ingin melihat Jisu menderita, kenapa? Karena Jisu selalu mendekati Jungkook. Dia ingin mengadu domba Woomin dan Jisu.

Woomin mulai kesal, tangannya mengepal dengan kuat. Hyura terus memancing amarah Woomin. Setelah puas memancing amarah Woomin, Hyura dan Soora pergi.

"Ehh, Woo. Gue sama Soora ke kelas dulu ya" ujar Hyura sambil beranjak pergi.

Woomin tidak menjawab, dia masih terbakar api cemburu. Gara-gara kecemburuannya itu, Woomin mulai berpikir untuk menjauh dan tidak berteman lagi dengan Jisu.

●●●●●

Sekarang sudah saat nya untuk pulang sekolah, Jisu keluar kelas lalu diam di depan kelas menunggu Jungkook keluar dari kelas itu. Tak perlu menunggu lama, Jungkook keluar dari kelas, namun Jungkook langsung pergi begitu saja.

Jisu langsung mengejar Jungkook. "EH JUNGKOOK!!... JUNGKOOK TUNGGUIN JISU!!!" teriak Jisu sambil berlari.

Jungkook menghenti kan langkahnya, dia langsung berbalik dan menatap Jisu. "Ada apa?" Tanya Jungkook to the point.

"Tunggu sebentar, Jungkook. Jisu masih cape, tunggu Jisu kumpulin tenaga dulu" ujar Jisu dengan napas ngos-ngosan.

"Jisu boleh pulang bareng Jungkook gak?" Tanya Jisu sambil tersenyum lebar.

Jungkook memutar bola matanya. "Nggak!" Tolaknya lalu pergi begitu saja.

Jisu mengejar Jungkook, dia berusaha mensejajarkan langkah nya. Namun Jungkook terlalu cepat, Jungkook berjalan dua kali lebih cepat dari Jisu.

Jisu mulai kelelahan, dia mulai merasa sesak napas. Seharusnya dia tidak boleh kelelahan, Jisu langsung menghentikan langkah nya, dia hanya bisa menatap kepergian Jungkook yang semakin menjauh.

Woomin berjalan melewati Jisu. "Eh Woomin! Tunggu dulu!" Panggil Jisu.

Woomin berhenti, lalu menatap Jisu dengan tatapan sinis. "Apa?"

"Pulang bareng yuk!" Ajak Jisu dengan bersemangat.

"Ji, mending sekarang lo jauhi gue! Anggap aja kalo kita gak pernah berteman!" Ujar Woomin secara tiba-tiba.

Jisu kebingungan. "Loh, kok gitu? Salah Jisu apa sama Woomin?"

"Lo masih nanya salah lo apa? Lo udah deketin Jimin! Jimin, orang yang gue suka! Dan lo malah deketin dia" ujar Woomin dengan nada tinggi. "Oh, gue tau. Lo jadian kan sama Jimin?" Tanya Woomin sambil tertawa kecil yang sangat membunuh, tertawa sinis.

Mata Jisu terasa panas, sebentar lagi dia pasti akan menangis. "Jisu gak ngerti maksud Woomin. Jisu gak jadian sama Jimin kok, Woomin tolong jangan marah, Jisu gak ada niat buat merebut Jimin dari Woomin" ungkap Jisu dengan menahan tangis.

"Mending lo jauhi gue, gue benci sama lo!" Ujar Woomin dengan kasar sambil menunjuk ke arah Jisu.

Jisu tidak bisa menahan tangis nya, Jisu menangis sekarang ini. "Woo, tolong jangan bertindak seperti ini. Jisu gak ada niat buat ngerebut Jimin" pekik Jisu sambil menangis.

"Lo gak usah nangis kek gitu. Emangnya dengan lo nangis gitu gue akan peduli, nggak, Ji! Gue sekarang bemci sama lo!" ujar Woomin lalu pergi.

"Woomin tunggu!!" Panggil Jisu sambil menangis. Namun Woomin terus pergi meninggalkan Jisu sendiri.

Dari kejauhan terlihat Hyura yang sedang memperhatikan Jisu. 'Rencana gue berjalan dengan lancar, ternyata untuk mempengaruhi Woomin yang sedang cemburu itu gampang banget. Sekarang Jisu menderita, gue puas sekali, tunggu aja Jisu, lo bakalan dapet masalah lebih dari ini!' Batin Hyura.

●●●●●

Jungkook sampai di rumah nya, dia langsung pergi ke kamar nya.

"Bangkok!" Panggil seseorang yaitu Lia, adiknya Jungkook.

Jungkook menoleh ke arah Lia. "Apaan?"

"Lu habis dari mana?"

"Habis berenang! Ya sekolah lah, gimana si lu!"

"Ya kali aja gitu lo habis pacaran."

Jungkook tidak menjawab perkataan adiknya itu, dia tau kalo dia terus menjawab perkataan adiknya itu percakapan mereka berdua tidak akan selesai selesai. Ya maklum lah cat and dog.

"Eh bang! Minta duit dong!" Pinta Lia sambil merengek.

"Lah, lo kan punya duit sendiri, ngapain juga minta sama gue?" Jawab Jungkook kesal.

"Punya gue udah hampir abis. Lo sama adek sendiri jangan pelit napa" ketus Lia.

"Iya iya" ujar Jungkook sambil mengeluarkan dompet dari saku celananya, dan memberikan Lia uang. "Nih, udah ah pergi sana jauh-jauh jangan ganggu gue! Gue lagi pusing!" Ujarnya.

Lia mengangguk cepat. "Makasih bangkok!" Ujar Lia lalu pergi.

Jungkook berjalan menuju kamarnya, setelah sampai di kamarnya, Jungkook langsung merebahkan dirinya di kasur yang terasa sangat empuk. Beberapa menit kemudian Jungkook tertidur lelap.

●●●●●

First Love | COMPLETED✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang