"awan sore ini gelap, segelap persaanku, kemudian langit mulai menangis. Meluruhkan semua perasaan nya bersamaan dengan tangisanku yang tak kunjung berhenti karena mengetahui yang dicinta pergi bersama orang yang ia cintai. Dan sayangnya orang itu bukan aku" - Nara
"Tuh kan naaa.. apa gua bilang, kita bakal telat kalau gua sarapan dulu tadi. Untung gua Gajadi sarapan"
"Iya iya.. dasar cenayang"
"Eh Ra, tau ga?"
"Gatau. Kan lo belum ngomong apa-apa"
"Is anjir. Gua mau nembak cewe Ra.."
Deg
Demi apapun waktu Nara seakan terhenti saat ini. Kakinya mendadak lemas seketika. Raut wajahnya pun berubah pias. Nara terlihat menyedihkan
"Kok.. kok bisa? Lo..... Lo gapernah cerita apa-apa sama gua??? Kenapa??" Suara Nara yang terdengar lirih membuat jaemin mengalihkan atensinya kepada gadis tersebut.
"Eh.. itu, gua emang udah Deket dari lama Ra.. maaf gapernah cerita. Soalnya gua mau bikin kejutan buat Lo. Maaf kalo ini malah buat Lo ngerasa ga dihargain. Kejutan gua gagal ya?"
Ngga na.. kejutan Lo ga gagal. Kejutan Lo berhasil. Bener-bener berhasil bikin gua jatuh sejatuh jatuhnya. Nara membatin
"Ra.. kok diem aja.. maaf, sumpah gua ga bermaksud begitu.. maaf Raa. Besok besok kalo ada apa-apa gua bakal cerita kok sama Lo"
Gadis itu tersenyum penuh kepalsuan. Membuktikan di depan lelaki yang ia cintai bahwa ia baik-baik saja.
"Gapapa na.. Gua maafin, gua ngerti kok. Tapi please na.. lain kali jangan sembunyiin apapun dari gua. Persahabatan kita ga se-sepele itu"
"Iya Ra, maaf.. maaf. Gua gabakal gitu lagi"
"Yaudah na.. Gua duluan ke kelas mau belajar"
"Ga bareng aja Ra? Sekalian mau ngapel ke kelas mba crush"
Jaemin benar-benar setidak peka itu. Dia bahkan tidak menyadari bahwa ekspresi Nara benar-benar tidak enak.
"Gausah na, Gua buru-buru mau ngerjain tugas soalnya"
"Oke Ra, jangan lupa sarapan ya.. nanti kalau Lo sakit gua khawatir soalnya.. dah.."
Laki-laki itu pergi setelah mengacak gemas rambut Nara.
"Kenapa Lo harus perlakuin gua kaya gini na? Kalau gitu.. gimana cara gua bisa ngelepas Lo sama yang lain" lirih Nara. Dan tanpa sadar air matanya sudah menggenang.
Dari kejauhan ada seorang laki-laki yang menyaksikan semua itu sambil tersenyum miris. Merasa kasihan pada Nara.
.
Seharian itu, Nara benar-benar murung. Dia seperti tidak memiliki gairah hidup.
Lagipula siapa orang yang masih dapat tersenyum dan tertawa dengan bebas saat mengetahui orang yang selama 4 tahun terakhir ini mengisi relung hatinya, ternyata sudah menemukan wanita yang ia cintai.
"Woi Nara.. Lo kenapa sih? Ini udah jam makan siang loh.. Lo tadi pagi juga ga makan bekel. Bekelnya malah Lo kasih si hecan. Kesambet apa sih??" Ucap yein teman terdekat Nara.
"Gapapa.. gua gapapa."
"Ck.. apasih?? Orang Lo murung gitu.. perlu gua panggilin jaemin biar bikin Lo ceria lagi..?"
Justru nama itu yang membuat Nara seperti ini. Dia... Lelaki dengan senyum manis semanis madu, yang menjadi candu bagi Nara. Dialah penyebab gadis itu murung seharian ini.
"Oh iya, btw kok tumben jaemin ga kesini ya? Biasanya dia nyamperin Lo Mulu kalo istirahat kedua"
"Dia udah ada cewe." Jawab Nara singkat
Akhirnya yein mengerti penyebab temannya murung seharian ini. Ternyata gara-gara jaemin toh.. pikir yein
"Ra, gua tau Lo sedih banget sekarang.. tapi jangan sampe korbanin kesehatan Lo. Sekarang makan dulu.. gua gamau tau, abis itu cerita sama gua titik. Gua gamau di bantah"
Nara hanya bisa menuruti keinginan temannya tersebut. Yein memang keras kepala. Tapi itu semua demi kebaikan Nara juga kan..
.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi..
Murid-murid mulai meninggalkan sekolah dengan cepat. Mengingat cuacanya yang gelap menandakan bahwa hujan akan segera turun.Nara masih setia menunggu jaemin di depan pos satpam. Karena memang setiap hari mereka selalu pulang dan pergi bersama.
Lagipula jaemin tidak bilang apa-apa pada Nara.. jadi Nara pikir dia akan tetap pulang bersama jaemin.
30 menit berlalu..
tapi jaemin tak kunjung datang, Nara mulai cemas.. karena langit sudah benar-benar gelap. Dan keadaan sekolah sudah sepi.
Ting
Bunyi notifikasi terdengar dari handphone Nara. Gadis itu segera mengecek handphonenya kalau-kalau jaemin memberinya kabar.
Dan benar.. pesan masuk itu berasal dari jaemin
Nananaa 🐰
Nananaa 🐰
Ra, maaf gua tadi pulang duluan
Nganterin heejiin
Ra... Gua udah pacaran sama dia
DIA TERIMA GUA RAA..
Gilaa gua seneng banget..
Ra.. Lo ngga nungguin gua kan?
(Read)Nananaa 🐰
Jangan di read doang..
Bales dong..
Lo ga nungguin gua kan Ra?
Selamat ya jaem..
Semoga hubungan Lo langgeng
Bagus deh kalo Lo seneng
Gua juga seneng
Nggak kok na, Gua ga nungguin
Ini udah di rumahNananaa 🐰
Makasih Ra..
Lo emang yang terbaik
Bagus deh kalo udah di rumah
Gua jadi tenang
Udah dulu ya ra..
Gua mau chat heejiin dulu
(Read)Nara tidak mampu untuk membalas pesan dari jaemin lagi. Semua yang ia ketik bohong.
Nara tidak baik-baik saja. Perasaannya hancur mendengar berita tersebut. Sia-sia Nara menunggu jaemin 30 menit disini. Tetapi yang didamba tak kunjung datang.. atau tak akan pernah datang
Bersamaan dengan hujan yang turun dengan derasnya.. gadis itu menangis, meratapi nasibnya yang menyedihkan.
Nara menangis seorang diri..
Dengan hujan dan bangunan sekolah yang sepi sebagai saksi bisu, betapa hancurnya seorang Naraya Asteraceae sore itu..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBCAku harap aku bisa menyampaikan ke kalian perasaan Nara dengan baik. Sebenernya ini pertama kali aku nulis angst jadi.. semoga emosi nya dapet.. thx
Seeu 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Aster | Na Jaemin
FanfictionAster, bunga itu melambangkan simbol dari kepolosan, keindahan, kemurnian dan juga kesetiaan cinta. Menurut Nara, orang tuanya benar-benar memberinya nama yang sesuai dengan dirinya. Tentang kesetian.. ya, kesetiannya pada sang sahabat yang tak kunj...