Berpamitan

5 0 0
                                    

Sekolah ....

"Sya Kamu hati-hati ya dijalan" Ucap Via

"Iya"

"Jangan lupa kabarin pas udah nyampai disana"

"Ya Ampun Iya,Bawel"

"Tasya-Tasya Lho beneran mau ke Singapore?" Tanya si Genthong dengan suara ngos-ngosan

"Kamu Serius Sya,kamu mau ninggalin kita disini?" Ujar Naira

"Hhhh,Siapa yang mau ninggalin kalian disini?,aku  ke Singapore hanya 1 Minggu kok lagian 1 Minggu itu cepet gak lama" Jelas ku

"Yaudah aku Pamit dulu ya"

"Iya"

Aku terus berjalan kearah gerbang sekolah,sampai didepan gerbang aku dihentikan oleh Ikhsan si pemuda tampan

"Aku pamit dulu" Ujar ku

"Kamu mau berangkat sekarang?

"Iya,tapi aku mau pulang untuk siap-siap dulu,terus berangkat"

"Aku anterin"

"Enggak usah,aku bisa sendiri"

"Biar nanti kamu tidak telat"

"Tap-..."

"Please,turutin apa mau ku karena ini perpisahan bagi kita"

"Iya deh aku nurut"

"Yaudah Ayo"

"Hm"

Depan Rumah Ku...

Dalam Mobil

"Kamu tunggu disini aku mau siap-siap dulu"

"Iya"

Kubuka pintu mobil dan langsung masuk kerumah untuk siap-siap

30 Menit Kemudian....

"Udah beres?"

"Udah nih"

"Berangkat sekarang?"

"Enggak,Tahun Depan,ya sekarang lah kak"

"Ooo,Ok Cap Cush"

"Bismillahirrahmanirrahim"

"Bismillah"

Bandara Longtime...

"Jangan tinggalin aku,please!!"

"Maaf,hanya ini yang bisa aku perbuat untuk kamu mencintai Via tanpa ada Keraguan dari diri kamu"

"Tapi ingat lah ucapan ku kemarin Sya"

"Aku inget kok,akan aku selalu ingat-ingat apa perkataan kamu yang selalu kamu ucapin ke aku"

Ikhsan menundukkan kepalanya sambil menangis

"Kok Nangis"

"Enggak,yaudah sekarang kamu berangkat Gih hati-hati dijalan Sayang"

"Heheh,Iya,Duluan ya"

Ikhsan pun mendekat pada ku entah apa yang mau dilakukan sipemuda itu aku hanya bisa memejamkan mata ku  dan tidak kurasa sebuah bibir manis nya mencium keningku

"Jaga selalu hati mu untuk ku" Ucap nya

"Pasti"

"Untuk Penerbangan menuju Singapore diharapkan masuk ke Area Pesawat,Terima Kasih"

"Waktu nya aku berangkat"

"Iya"

Aku langsung menuju ke Area Pesawat ku lihat Ikhsan hanya melambaikan tangan nya ku balas dengan Senyuman

Didalam Pesawat ....

"Ayolah Tasya kamu harus Rela atas kepergian mu sendiri" Batin ku menangis

"Aku tidak boleh gagal mendekatkan Ikhsan dengan Via" Lanjut Batin ku

Ku Mengalah Demi Kebahagiaan Sahabatku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang