3. Kedua kali

19 3 0
                                    


Selamat membaca🏵

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Aku mengerjapkan mataku karena sinar sang surya yang menerobos jendela dan tiraiku. Hingga aku merasakan sebuah cahaya yang terang. Aku membuka mataku pelan, akibat sinar itu. Aku bangun dari tidurku dan mengumpulkan nyawaku yang belum sepenuhnya masuk ke tubuhku.

Aku melihat jam yang setia di sebelah kananku itu. Ternyata jam menunjukkan pukul 03.00 bukankah sangat pagi. Aku berjalan menuju kamar mandi dengan mataku yang masih belum membuka secara sempurna. Setelah ke kamar mandi segera aku ke dapur, dan membuka lemari pendingin mencari sesuatu yang bisa aku makan.

Bebarapa makanan sudah masuk keperutku yang tadinya lapar beralih kenyang. Tiba - tiba suara adzan Subuh berkumandang. Aku bangkit dan melaksanakan kewajibanku.

Aku siap dengan seragam sekolahku yang sudah rapi dan siap untuk berangkat. Tetapi ada ritual yang wajib aku laksanakan yaitu sarapan. Yah sarapan itu sangat penting bagi kesehatan. Kalian tau sendiri kan yaa. Aku berjalan turun dari tangga menuju meja makan. Aku heran kenapa mamaku tidak memanggilku. Tapi aku yakin pasti mama sebentar lagi  melakukan kebiasaannya.

"Kok  mama enggak teriak - teriak kaya biasan..." ucapku belum sepenuhnya.

"Kya cepat turun udah siap sarapannya" ujar mama dengan teriak sangat keras

"Baru aja aku ngomong haha" kekehku

"Selamat pagi mamaku cantik" sambil mencium pipi kanan mama

"Pagi sayang, yuk sarapan" ucap mama senyum dan menarik kursi untukku

"Ma kya pengen makan roti aja sama susu yaa" ujarku dengan senyum manisku

"Iya roti aja enggak papa yang penting kamu sarapan sayang" ujar mama dengan telapak tangannya mengelus rambutku

Aku dan mama sarapan berdua menikmati hari - hari kami tanpa papa. Dan hari semakin siang, saatnya aku berangkat mencari ilmu.

"Ma kya berangkat dulu ya udah siang ini, Assalamualaikum" ujarku ke mama dengan mencium tangan kanannya

"Waalaikumsalam hati - hati ya sayang" ujar mama

Aku berlari ke bagasi mengambil motor kesayanganku. Dan menyalakannya, lalu aku menaikinya. Saat aku dijalan raya aku melakukan kebiasaanku. Menyanyi dengan tubuhku mengikuti irama yang kubuat. Dan tak terasa aku sudah sampai di depan sekolahku. Akupun masuk kedalam melewati gerbang yang menjulang tinggi dan memakirkan motor kesayanganku di tempat parkir yang tak jauh dari gerbang utama.

Aku berjalan menyusuri koridor sekolahku. Banyak yang menyapaku entah dengan memanggil namaku ataupun hanya tersenyum. Aku juga menyapa mereka dengan ramah. Dan tibalah di kelasku, aku memasuki kelasku yang tampak ramai itu.

"Assalamualaikum teman - temankuhhh" teriakku bergemuruh

"Waalaikumussalam" jawab teman - temanku tak kalah keras

"Haii kya yang cantiikknyyaaa pakaekkkkkk biinggiiittttssss" ucap devi dengan gaya alay

"Iiiiiuuuuuhhhhh devi iiiuuuuhhhh" ujar fara dengan bergedik ngeri

"Iihh berisik tauk, ini udah mau bel masuk bisa diem enggak" ucap jena dengan muka sewotnya

" eh tumben itu muka kamu tekuk, kamu ada masalah?" ujarku dengan penuh sidik

"Biasalah kya lakinya berulah, dianya cemburu...suruh siapa jadi gadis bucin banget". Ujar devi dengan mukanya yang sebel

" eh udah dong kasian si jenanya...jadi sedih lagi". Ucap fara sambil menenangkan si jena dengan mengelus pundak jena

"Hm okelah bentar lagi bel masuk nih" ucap devi santai

📣Kringgg.....kringgggg📣
"ASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH...PENGUMUMAN DITUJUKAN KEPADA SELURUH SISWA KELAS SEBELAS UNTUK MENGIKUTI KEGIATAN SEMINAR DI AULA SAAT JAM PERTAMA DIMULAI TERIMAKASIH WASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH"

"Tuh kita udah dipanggil. Yuk buruan biar dapet kursi depan" ujar devi semangat

"Kenapa kalau duduk didepan devi ?" ucap fara penuh slidik

"Yah siapa tau ada cogan kan disana" kekeh devi

" udah yuk buruan" ucapku dengan menarik tangan jena yang badmood

Aku dan keempat sahabatku berjalan menuju aula yang memang tidak jauh dari kelasku. Banyak pasang mata yang menatap kita dengan heran karena saat kita berjalan,disini ada candaan dan tawaan. Tapi tidak dengan jena, dia tidak mood hari ini.

Dengan langkah yang cepat kita memasuki ruang aula yang sangat luas itu. Dan benar sekali saat kita sampai disana, aula masih sepi. Pada akhirnya kita berempat memilih duduk didepan. Aku melihat ada sekitaran 5 orang mahasiswa yang sedang bersiap - siap menyiapkan apa yang dibutuhkan untuk seminar.

"Enak nih duduk didepan, cogannya makin keliatan" kekeh devi dengan samangat

"Iyaaa enak yaaa" ucap fara polos

Entah apa yang dibicarakan kedua anak itu. Aku melihat apa yang ada didepanku. Sementara murid - murid lainnya satu per satu masuk di aula. Pandanganku beralih lagi kedepan dan aku melihat mahasiswa itu. Pandanganku jatuh pada lelaki dengan postur tubuhnya yang tinggi itu. Aku menyipitkan mataku dan mengerutkan dahiku. Aku rasa aku pernah melihat lelaki itu. Dan yah saat wajahnya terlihat jelas dimataku, baru aku menyadari sesuatu. Lelaki itu sama persis dengan lelaki yang kutabrak di kedai mama. Berarti dia adalah lelaki yang aku sukai. Ohh TIDAK... Kenapa ada dia disini, batinku

"Kya kamu kenapa kok muka kamu kayak kaget gitu" ucap fara dengan wajahnya menengok le wajahku

"Eh..e-enggak pa-pa k-kok" ujarku dengan patah - patah dan gugup

Aku kembali melihat lelaki itu. Dan benar saja kenapa lelaki itu berjalan lurus ke arahku. Apa aku yang kepedean yahh. Tapi benar dia terus berjalan kearahku. Aku semakin gugup dibuatnya. Langkah kakinya semakin dekat dan semakin dekat. Aku menolehkan wajahku ke samping agar aku tidak melihat wajahnya yang kurasa dia akan mendekatiku. Saat aku ingin berbicara pada fara tiba - tiba...

"Ehm dek boleh tanya ??" ucapnya padaku

"Ehh i-iya ap-apa kak?" ujarku dengan gugup tak karuan


💮💮💮💮💮
Yuhuuuu aku update lagee😘😘

Jangan lupa voment yah gaiss
See you😘

Sabtu, 13 Juli 2019

Pantaskah Aku & DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang