"Kita tidak dipersatukan karena ikatan darah, Win. Lihatlah dedaunan diatas, mereka berbeda-beda ranting, tapi berada dalam satu batang. Seperti itu juga kita, disatukan oleh sesuatu seperti batang pohon itu."
"Kamu membuatku bingung, Naura. Sesuatu apa, sih?"
"Hijab, Win. Hijablah yang menyatukan kita, batang itu adalah hijab, sebagai tonggak dasar aqidah karena kita mempertahankan hal yang sama; Izzah, Iffah, dan perintah dari sang pencipta. Ikatan itu akan lebih kuat, lebih dekat, lebih kokoh. In Sya Allah hingga dunia dan akhirat."
Masya Allah, hatiku tersentak, matakuberkaca-kaca menahan air mata yang ingin keluar. Naura benar-benar telahmembuatku terharu dengan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DIBALIK HIJAB
SpiritualBenci adalah belati, Cinta adalah penawarnya. Benci bisa jadi cinta, cinta bisa jadi benci, Tapi. Cinta juga bisa jadi belati, Dan benci adalah penawarnya. Bagaimana dengan rindu? Rindu adalah aku, Aku yang mebencinya, aku yang mencintaimu. Sekarang...