Part 2

23 8 2
                                    

Musuh Berperikemanusiaan


Boleh saja kau anggapku musuh bebuyutanmu. Tapi, aku tak pernah menginginkan apalagi sampai melihatmu terluka.

"Ga sarapan nih rish?" Tanya Aletha yang baru datang membawa sepiring siomay berbalut dengan bumbu kacang dan kecapnya. Irish menggeleng, Lagi pula ia sudah sarapan roti selai dirumah.

Melody meletakkan piring siomay nya di atas meja, kemudian duduk di kursi yang berhadapan dengan Irish "Gila ya, kebebasan siswa itu pas perut laper, eh guru mapel nya absen. Beuhhhh wuenakkk benerrrrr" Ucap Aletha. Kemudian, ia melahap siomay miliknya.

"Nahhh bener tu! Apalagi free nya pas pelajaran fisika. Beuh! Merdeka rasanya."

Aletha tertawa. "Tapi speaking-speaking,  pak Ajie kemana ya? Biasanya paling rajin kalo ngajar fisika"

"Lah lah apaan tuh speaking-speaking?" Ucap Irish sambil menyeruput es jeruk manis milik nya yang baru saja datang.

"Yaelahh bahasa Inggris itu woe, masa gatau artinya ngomong ngomong gitu lhoo" Aletha menyuap siomay terakhirnya.

"Yeeeee...... Sosoan Inggrisan lu, bisa makan siomay mang Dimas aja belagu" Ledek irish.

Aletha hanya mengerutkan alisnya.

"Leth,gue mau nanya deh sama lo" Bisik Irish.

"Nanya apaan?" Ucap Aletha menatap heran Irish.

Irish menengok ke sekitar, ke kiri dan kanan,Seperti tak mau ada yang dengar soal pertanyaan nya yang akan dibahas ini.

"Lo kenal Kennan darimana?deket sama Kennan?" Ucap Irish berhati-hati.

Aletha berhenti menyeruput minuman nya, ia mempertajam pandangan nya ke mata Irish. "Maksud Lo Kennan yang kelas XI IPA 3 itu?"

"Nggak tau, Cuma tau namanya. Orangnya yang tinggi, putih, terus mancung, tampang nya juga sangar, Eh gatau juga deh intinya jutek banget so ganteng kalo diliatin bikin kesel"

"Kayak nya sih iya, kalo yang lo maksud tuh si Kennan yang itu, yang kemaren main basket dilapangan pas pulang sekolah kan?"

"Ga tau guee kan gue ga merhatiin, yang liatin orang main basket kan lo sama melody."

"Iya itu Kennan yang lo maksud, soalnya nama panggilan Kennan di sekolah kita ini cuma dia, muka nya emang ngeselin, dan sangar sih, tapi hati nya itu menawan, baik banget lho dia dan dia itu MOSTWANTED" Jelas Aletha sembari senyum senyum.

Irish menatap Aletha, sambil terkekeh.
Aletha kembali menyeruput minuman miliknya. "Emang kenapa gitu, Rish? " Tanya Aletha penasaran.

"Nggak,gapapa, gue cuma nanya doang" Jawab Irish berbohong.

Aletha memandanginya, "ciaaa lo naksir yaaa, sama diaa?" Ledek Aletha.

"Hah?!, amit amittt!  Nggak mau dan Nggak mungkin gue naksir sama cowok kayak gitu!" Ucap Irish kesal.

"Lah kok jadi sewot?  Kalem dong, okelah kalo Lo gamau, buat gue aja.Udah ganteng, tinggi,anak basket, followers ig nya banyak jadi sudah terbukti dia diidamkan idamkan, dan yang paling penting, mancung kan mayan buat memperbaiki keturunan nanti" Cerocos Aletha.

"Cerewet Lo! Masih SMA juga udah mikirin keturunan. Udah puas belum jajan nya Lo!? Cepetan nanti keburu jam Fisika selesai." Irish melipat tangan nya didepan dada dengan kesal.

Tap...Tap... Tap...

Suara derap langkah yang semakin lama semakin keras. Irish dan Aletha awalnya tak peduli tapi karena nama mereka dipanggil, gadis itu melihat kearah asal bunyi derap langkah tersebut.

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang