1🌛

264 27 0
                                    

Happy reading

🍁

Mungkin, hari ini adalah hari paling sial bagi Keyzia. Bagaimana tidak? Ia harus dihukum ditengah lapangan karena terlambat, dan lagi ia dihukum bersama cowok yang sangat terkenal di SMA Budi Bangsa.

"Sumpah, hari ini sial banget gue." Batin Keyzia.

Sejak tiga jam yang lalu, Keyzia maupun Rafael berdiri ditengah lapangan sambil hormat menghadap bendera.

Keringat mulai bercucuran di pelipis Rafael maupun Keyzia. Tangan mereka mulai pegal karena sejak tadi hormat menghadap bendera. Ditambah, matahari pagi ini sungguh terik.

"Duh, kapan belnya sih!!" Pekik Keyzia tidak tahan. Karena sejak tadi ia sudah pegal berdiri apalagi tangannya yang rasanya saat ini hampir mati rasa.

"Bisa-bisa gue jadi ikan kering dijemur disini." Ucap Keyzia kesal.

Sedangkan, Rafael sejak tadi tidak menghiraukan ucapan Keyzia yang sejak tadi misuh-misuh sendiri. Ia tetap menjalankan perintah pak Broto dengan penuh khidmat. Hitung- hitung, ia juga malas masuk kedalam kelas, karena mata pelajaran pagi ini Biologi.

Kalau ditanya kenapa? Ia sangat malas dengan Bu Yuyu, guru Biologi dikelasnya. Karena guru tersebut sangat membosankan saat menerangkan pelajaran. Cara menjelaskannya sangat absurd, dan itu tidak cocok dengan Rafael.

Tidak terasa, suara bel menandakan jam istirahat menggema di seluruh sekolah. Keyzia sangat senang akhirnya ia tidak perlu lagi menjalankan hukumannya. Perempuan itu sudah tidak tahan untuk berada disana. Rasanya seperti mau mati.

Keyzia pun langsung melangkahkan kakinya menuju kelasnya tanpa memedulikan Rafael yang melangkahkan kakinya berlawanan arah darinya menuju kantin.

***

"Lo dari mana aja Key? Kok baru datang? Atau jangan-jangan Lo telat ya?" Tanya Dhita. Fedhita Chesa Rayna, sahabat Keyzia.

Sejak ia memasuki kelas, pertanyaan bertubi-tubi diberikan kepadanya dari sahabat maupun teman-temannya yang berada dikelas.

Ia sangat malas diberikan pertanyaan seperti itu, yang ini lah yang itulah. Dalam pikirannya saat ini, ia hanya ingin beristirahat bukan yang lain. Tolong peka dong!!

"Dari lapangan, iya gue tadi telat." Ujar Keyzia dengan wajah yang merah karena terpapar sinar matahari sambil menaruh tasnya di tempat duduknya.

"Gue kira Lo nggak turun Key." Ujar Kania. Kania Ardelia sama seperti Dhita, ia adalah sahabat Keyzia.

"Btw, kenapa Lo bisa telat? Nggak biasanya Lo telat."

"Iya, lo kan rajin. Nggak pernah ada kata telat." Ujar Kania.

Keyzia menghela napasnya gusar. "Kalian berdua mau tau?" Kania dan Dhita menjawabnya dengan sebuah anggukan.

Keyzia mendekatkan kepalanya kepada Dhita dan Kania."Kepo Lo berdua." Jawab Keyzia. Dhita dan Kania yang sejak tadi menunggu jawaban Keyzia sangat kesal kepadanya.

"Ihh Keyy!! Gue udah hampir mati penasaran tau." Ujar Dhita kesal.

"Udahlah, nggak usah bahas masalah telat. Gue capek dari tadi berdiri ditengah lapangan." Ujar Keyzia yang menelungkup kan kepalanya diatas meja dan memejamkan matanya.

KeyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang