8🌛

114 14 3
                                    

Happy reading

🍁

Plakk!!

"Lo itu ya udah gue peringatin berkali-kali, masih aja Lo deketin Rafael!"

"Lo masih belum puas sama yang kemarin?"

"Atau masih kurang? Mau lagi?"

"Udah gue bilang, jauhin Rafael!!"

Dhita dan Kania hanya diam di tempat mereka, mereka tidak dapat melakukan apapun untuk membela sahabatnya itu.

"Tapi kak, saya nggak pernah deketin kak Rafael." Jawab Keyzia sambil meringis kesakitan.

"Hah apa Lo bilang! Nggak deketin? Terus maksud kamu berangkat bareng sama Rafael itu bukannya deketin!!!" Bentak Vania tidak percaya dengan jawaban yang diberikan oleh Keyzia.

"Nggak kak."

Vania yang mendapat kabar bahwa Keyzia berangkat sekolah dengan Rafael sangat geram. Amarahnya meluap-luap saat mendengar berita tersebut.

"Tu anak ya."

Vania mencari-cari Keyzia ke seluruh penjuru sekolah, dan akhirnya ia menemukan Keyzia di kantin yang sedang duduk bersama kedua temannya.

Vania mendatangi meja yang ditempati Keyzia, lalu ia menarik tangan Keyzia. Dan tidak lama setelah itu, sebuah tamparan mengenai wajah Keyzia. Sedangkan, Keyzia hanya dapat meringis kesakitan mendapati hal itu.

Keyzia sangat terkejut, ia sama sekali tidak menduga bahwa akan terjadi hal ini. Tidak sampai situ saja, Vania juga menggebrak salah satu meja kantin dan mendorong salah satu kursi disana.

Ia sangat marah dan ingin memberikan Keyzia pelajaran pada saat itu juga, pada hari itu juga dan pada detik itu juga. Agar perempuan itu jera, dan tidak berani lagi dekat dengan Rafael.

"Lo udah gue peringatin berkali-kali, tapi masih aja Lo berani deketin Rafael. Emang ya, cewek kecentilan kayak Lo itu susah di bilangin!" Ucap Vania geram.

Plakk!!

Satu tamparan mengenai wajah Vania. "Cukup kak!! Jangan mentang-mentang kakak itu senior saya, saya jadi takut sama kakak! Semua itu ada batasannya kak, jangan semena-mena jadi senior!" Ucap Keyzia sedikit berteriak sambil menahan air mata yang siap meluncur dari matanya.

"Lo itu ya, udah berani sama gue." Ucap Vania geram.

"Lo liat aja nanti, gue pastiin hidup Lo nggak akan pernah tenang." Ancam Vania.

"Kakak mau lakuin apa? Saya nggak takut dengan ancaman kakak." Jawab Keyzia.

"Udah Key udah." Akhirnya Dhita menghampiri Keyzia untuk menenangkannya.

"Iya Key udah, Lo mau senior ngelabrak Lo lagi?" Ujar Kania yang ikut menghampiri Keyzia.

"Iya Key."

Akhirnya Kania dan Dhita membawa Keyzia pergi menjauh dari kantin. Mereka berdua menenangkan Keyzia dan pada saat itu juga, Keyzia meneteskan cairan bening yang sudah ia tahan sejak tadi. Air matanya membanjiri seluruh wajahnya. Ia sudah tidak bisa menahannya lagi.

KeyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang