5🌛

139 17 0
                                    

Happy reading

🍁

Tidak ada satupun yang mengetahui kejadian tadi termasuk Dino, Dhita dan Kania. Kecuali Rafael, walaupun ia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi dengan Keyzia. Ia hanya melihat Keyzia yang menangis dengan rambut yang telah basah.

Keyzia saat ini tengah membersihkan diri di toilet. Untung saja yang terkena dari air tersebut hanya rambutnya saja, walaupun bajunya juga terkena air tersebut, tapi hanya terkena sedikit. Jadi, saat ini ia sedang mengeringkan rambutnya sebentar agar teman-temannya tidak curiga kepadanya.

Ia tidak mau teman-temannya mengetahui apa yang telah terjadi kepadanya.

Setelah selesai mengeringkan rambutnya, ia bergegas keluar dari toilet tersebut menuju kelasnya. Ia takut teman-temannya akan curiga, karena ia sangat lama sekali.

"Eh Key, Lo dari mana aja?" Tanya Dhita. Dhita baru saja diberitahu oleh Dino bahwa Keyzia tadi dibawa oleh Vania. Karena tadi ia sedang pergi ke toilet bersama Kania.

"Iya, Lo dari mana aja Key?" Tanya Kania.

"Eh gue...?" Keyzia sempat menjeda perkataannya.

"Lo habis dari mana? Lo nggak diapa-apain kan sama si Vania itu?" Tanya Dhita secara detail dan khawatir.

"Nggak kok." Dusta Keyzia.

Dhita mengernyitkan dahinya. "Terus kenapa rambut Lo basah?" Tanya Dhita penasaran.

"Dan juga kenapa baju Lo basah?" Tanya Dhita lagi.

Keyzia bingung harus menjawab apa, ia tidak mau memberitahukan hal tersebut kepada Dhita maupun Kania.

"O-oh ini.." jawab Keyzia dengan gelagapan.

Dhita masih saja mengernyitkan dahinya, ia masih bingung dan penasaran apa yang sebenarnya telah terjadi dengan Keyzia.

"T-tadi gue ke toilet, pas gue cuci muka kena rambut sama baju gue deh. Makanya agak basah gitu deh." Dusta Keyzia.

Tangan Keyzia gemetaran, ia sangat panik. Ia takut jika Dhita mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi kepadanya.

"Beneran?" Tanya Dhita dengan tatapan menyelidik.

"Beneran Dhit, masa gue bohong sama Lo."

"Yaudah deh gue percaya." Jawab Dhita, walaupun masih ada sedikit keraguan.

Akhirnya Keyzia bisa bernafas dengan lega, karena Dhita tidak lagi mencurigainya.

"Btw, Lo mau ke kantin nggak Key?" Tanya Kania.

"Mmmm boleh deh, tapi Bentaran dulu ya. Soalnya rambut gue belum kering." Balas Keyzia.

"Oke."

Setelah rambut Keyzia kering, mereka bertiga melangkahkan kakinya pergi menuju kantin. Saat ditengah perjalanan, mereka berpas-pasan dengan Rafael beserta teman-temannya.

Tatapan Keyzia dan Rafael sempat bertemu, tapi itu tidak berlangsung lama. Karena Keyzia telah memutuskannya, sedangkan Rafael masih saja menatap Keyzia dengan tatapan yang sulit diartikan.

Tetapi tidak lama setelah itu, Rafael tidak lagi menatap Keyzia. Ia melanjutkan perjalanannya menuju kelas.

🥀

KeyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang